Alasan Menyedihan Kera Menggendong Jasad Bayi Mereka Hingga Berbulan-bulan

- 4 Juni 2022, 08:30 WIB
Foto hanya ilustrasi - Pemandangan menyedihkan akan terlihat ketika bayi kera atau monyet mati.
Foto hanya ilustrasi - Pemandangan menyedihkan akan terlihat ketika bayi kera atau monyet mati. /Pixabay/

PORTAL SULUT - Pemandangan menyedihkan akan terlihat ketika bayi kera atau monyet mati. Induk mereka akan menggendong dan merawatnya berhari-hari hingga berbulan-bulan.

Bahkan ketika tubuh sang bayi itu telah membusuk sekalipun. Sang induk seolah tak ingin melepaskannya. Lantas, apa yang membuat induk kera atau monyet berperilaku seperti itu?

Baru-baru ini, peneliti menganalisis dan membandingkan lebih dari 400 kasus ibu primata yang didokumentasikan berinteraksi dengan bayi mereka yang telah mati.

Baca Juga: Sanksi Barat terhadap Rusia bak Aksi Bunuh Diri, Peneliti China: Bawa dalam Kehancuran

Mereka mengumpulkan contoh dari lebih dari satu abad pengamatan yang mencakup 50 spesies primata.

Para ilmuwan membuat "database terbesar tanggapan ibu primata terhadap kematian bayi mereka" yang mereka laporkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.

Peneliti dan penulis utama laporan ini, Elisa Fernández-Fueyo, menyebutkan, perilaku induk primata itu tercatat pertama kali pada 1915 dalam Journal of Animal Behavior.

Fernández-Fueyo adalah seorang ahli primata dan mahasiswa pascasarjana di Departemen Antropologi di University College London (UCL) di Inggris.

Dalam penelitian tahun 1915, ahli primata dan psikolog Robert Yerkes melaporkan kasus induk kera rhesus yang menggendong bayinya yang mati selama lima minggu.

Yerkes menduga bahwa perilaku ibu adalah manifestasi dari naluri keibuan. Namun penelitian terbaru mengemukan beberapa faktor penyebab lainnya.

Halaman:

Editor: Adisumirta

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah