Pada setiap tanggal satu suro, pendopo Agung ini menjadi pusat penyelenggaraan prosesi Grebeg Suro.
Rangkaian kegiatannya meliputi kirab pusaka, pentas seni rakyat dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Baca Juga: Sangat Sakral, 5 Weton Ini Dijelaskan Oleh Primbon Jawa Termasuk Keramat, Itu Kamu?
Lingkungan pendopo Agung cukup tertutup dan sangat nyaman sebagai tempat untuk istirahat atau tempat untuk rekreasi yang bernuansa pendidikan.
Bahkan di saat matahari terbit pun pendingin alami ini membuat udara tetap sejuk.
Karena sinar matahari tidak mampu menerobos rimbunan daun di belakang pendopo itu.
Juga terdapat halaman luas, pagar setinggi satu setengah meter, mengitari halaman yang senyap tertutup rimbun pohon-pohon besar yang tumbuh liar.
Masih di dalam Kompleks pendopo Agung, tepatnya di belakang pendopo, kita akan menjumpai sebuah tonggak yang menancap di tanah dengan kemiringan kurang lebih 60 derajat.
Konon, tonggak ini pernah digunakan sebagai tonggak tempat mengikat gajah dan kuda kendaraan Gajah Mada.
Menurut pengakuan warga sekitar kompleks pendopo Agung, tonggak atau batu ini tidak bisa dicabut.