Edit Gen Kucing agar Tak Bikin Alergi, Peneliti Hilangkan 'Protein Kecil yang Merusak'

- 29 Maret 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi kucing/pixabay/Engin_Akyurt  Area lampiran
Ilustrasi kucing/pixabay/Engin_Akyurt Area lampiran /

PORTAL SULUT - Para peneliti di perusahaan biotek InBio di Virginia, Amerika Serikat, berupaya membuat kucing hipoalergenik.

Dengan kata lain, kucing tersebut tidak membuat orang alergi. Istilah hipoalergenik kerap juga digunakan pada produk-produk makanan.

Agar menjadi kucing hipoalergenik, para ilmuwan melakukan pengeditan atau menggunting gen yang dikenal dengan istilah CRISPR.

Baca Juga: KUCING Mendekat ada 4 Pertanda Menurut Primbon Jawa, Segera Lakukan Hal ini Supaya Tidak Nyesal

Mengutip laman SciTechDaily.com, para peneliti melaporkan kemajuan dalam usaha mereka untuk mengembangkan kucing hipoalergenik.

Laporan para ilmuwan dari InBio itu diterbitkan dalam sebuah artikel secara online di The CRISPR Journal.

Tak sedikit manusia yang menderita alergi terhadap kucing. Menurut peneliti, sebagian besar hal tersebut disebabkan oleh 'protein kecil yang merusak' yang disebut Fel d 1.

Baca Juga: 7 Perilaku Kucing Yang Perlu Anda Tahu Menurut Primbon Jawa

Nicole Brackett dan rekan-rekannya di InBio menganalisi bioinformatika gen Fel d 1 dari 50 kucing domestik.

Hal ini untuk menunjukkan dengan tepat daerah pengkodean yang cocok untuk pengeditan CRISPR.

Hasil perbandingan lebih lanjut dengan gen dalam delapan spesies kucing eksotis menunjukkan bahwa Fel d 1 tidak penting untuk kucing.

Para peneliti menggunakan CRISPR-Cas9 atau dengan kata lain pengguntingan DNA untuk mengganggu Fel d 1 dengan efisiensi tinggi.

Baca Juga: Ingin Rezeki Lancar? Peliharalah Kucing Jika Ingin Datangkan Rezeki Nomplok, Simak Ini Pertandanya

“Data kami menunjukkan bahwa Fel d 1 adalah kandidat yang rasional dan layak untuk penghapusan gen," tulis penulis dalam laporannya.

"(Ini) mungkin sangat bermanfaat bagi penderita alergi kucing dengan menghilangkan alergen utama pada sumbernya,” sambung mereka.

Studi ini membuka jalan untuk eksperimen lebih lanjut yang mengeksplorasi penggunaan CRISPR sebagai terapi genetik potensial untuk menghentikan pelepasan alergen kucing.***

Editor: Adisumirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah