Mencari Jejak Kehidupan Alien di Bulan Milik Jupiter, Ada Air Asin Bisa Bawa Oksigen

- 26 Maret 2022, 20:57 WIB
Bulan yang mengorbit di Planet Jupiter
Bulan yang mengorbit di Planet Jupiter /Needpix

PORTAL SULUT - Para peneliti yang penasaran dengan keberadaan alien terus memburu jejak makhluk luar angkasa tersebut, termasuk di Europa.

Europa merupakan satu dari delapan bulan yang mengorbit di planet Jupiter. Ilmuwan menduga alien berpotensi bisa bertahan hidup di bulan itu.

Salah satu indikasi alien bisa hidup di Europa adalah keberadaan air asin di dalam cangkang es bulan Jupiter itu.

Baca Juga: Ramalan Baba Vanga Bumi Diserang Makhluk Asing, Ilmuwan Ungkap Objek Aneh Mengintai Bumi Mirip Pesawat Alien

Dikutip Portalsulut.com dari Daily Mail, menurut studi terbaru, air asin itu bisa mengangkut oksigen ke lautan air cair yang tertutup es.

Para peneliti berpikir itu berpotensi membantu mempertahankan kehidupan alien di bawah 'medan kekacauan' bulan.

Lanskap satelit keenam dari Jupiter itu terdiri dari retakan, punggung bukit, dan balok es yang menutupi seperempat 'dunia es-nya'.

Baca Juga: Virus Mematikan dan Serangan Alien di Bumi, Ramalan Kiamat 2022 Paranormal Baba Vanga

Para peneliti percaya jumlah oksigen yang dibawa ke lautan Europa bisa setara dengan jumlah di lautan Bumi saat ini.

Teori ini telah diajukan sebelumnya, tetapi para ahli yang dipimpin University of Texas di Austin mengujinya.

Tim ilmuwan dari universitas di Amerika Serikat itu membuat simulasi komputer berbasis fisika pertama di dunia dari proses tersebut.

"Penelitian kami menempatkan proses ini ke dalam ranah kemungkinan," kata pemimpin peneliti Marc Hesse,profesor di UT Jackson School of Geosciences Department of Geological Sciences.

Baca Juga: Horoskop Cinta Minggu 21 - 27 Maret 2022, Jupiter, Neptunus dan Pluto, Bawa Perubahan Energi Romantis

"Ini memberikan solusi untuk apa yang dianggap sebagai salah satu masalah luar biasa dari kelayakhunian laut bawah permukaan Europa."

Model komputer yang dibuat oleh para peneliti menunjukkan air garam mengalir dengan cara yang berbeda.

Bentuknya 'gelombang porositas' yang menyebabkan pori-pori di es melebar sesaat — memungkinkan air garam melewatinya sebelum menyegel kembali.

Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x