Dicontohkan, jika penjumlahan neptu weton masing-masing pasangan dibagi (7) tersisa (1) disebut Pesthi/ pasangan berjodoh, tersisa (2) disebut Jodho/ berjodoh.
Jika tersisa (3) disebut Paadu/sering cekcok, tersisa (4) disebut Pegat/cerai, tersisa 5 Pati Besan/mertuanya meninggal, tersisa (6) disebut Gunem/adu mulut, dan tersisa (7) disebut Ratu/melimpah bahteranya.
“Jikalau penjumlahan neptu weton masing-masing pasangan dibagi (7) tersisa 3 (Padu), 4 (Pegat) dan 5 (Pati Besan) sebaiknya dihindari. Jangan dipaksakan mengikat tali perkawinan,” saran Ki Biyut Lawu.
- Hitungan Pati Besan atau Tersisa (5)
Dicontohkan yang tersisa angka (5) atau Pati Besan masing-masing pasangan yang memiliki hari lahir Senin dengan Kamis, Selasa dengan Sabtu, dan Jumat dengan Jumat.
- Pasaran Wage Bertemu Pahing
Masyarakat Jawa, sebutan pasangan Ge-Heng, kependekan pertemuan antara weton Wage dan Pahing.
Bagaikan air dengan minyak, seseorang dengan weton upah memiliki sifat yang sangat berkebalikan dengan mereka yang memiliki weton pahing.
Pantangan menikah pun mulai beredar di antara keduanya, karena memiliki sifat yang susah disatukan.
Baca Juga: Jangan Salah! Golongan Orang Inj yang Tidak Diwajibkan Melaksanakan Puasa Kata Buya Yahya
Jika dipaksakan diperjodohkan, pasangan rumah tangga antara weton Wage dan Pahing, sering menghadapi konflik rumah tangga.