Network
PORTALSULUT – Hari ini Umat Hindu telah berbondong-bondong menggelar hari besar upacara keagamaan mereka yang disebut Nyepi.
Sebelum itu, Rabu 02 Maret kemarin, mereka melakukan prosesi ritual yang rutin mereka kerjakan saat menyambut Nyepi.
Dilansir dari Liputan langsung oleh Pikiran Rakyat dan diposting dalam Instagram resmi Pikiranrakyat.com, diketahui bahwa upacara Ritual itu bernama Tawur Agung Kesanga.
Baca Juga: Inilah Filosofis Serta Sejarah Singkat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka
Pada hari itu, para umat Hindu melalukan ritual Tawur Agung Kesanga di Pura Agung Wira Dharma, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pada hari itu terlihat semua Umat Hindu berkumpul dengan pakaian adat Bali lengkap dan tengah bersiap melakukan segala proses ritual tersebut.
Tak hanya orang dewasa, tapi anak-anak, para Ibu/Bapak dan juga dari berbagai kalangan Nampak hendak melakukan proesesi Ibadah dengan pakaian adat lengkap yang sama.
Pada hari itu, para umat Hindu melalukan ritual Tawur Agung Kesanga di Pura Agung Wira Dharma, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pada hari itu terlihat semua Umat Hindu berkumpul dengan pakaian adat Bali lengkap dan tengah bersiap melakukan segala proses ritual tersebut.
Tak hanya orang dewasa, tapi anak-anak, para Ibu/Bapak dan juga dari berbagai kalangan Nampak hendak melakukan proesesi Ibadah dengan pakaian adat lengkap yang sama.
Baca Juga: 8 Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 Tahun Baru Saka 1944, Gunakan Bahasa Bali Bisa Untuk Update Status Media Sosial
Ritual Tawur Agung Kesanga di Pura Agung Wira Dharma ini punya maksud dan tujuan sebagai pembersihan alam semesta untuk kesejahteraan dan keselasaran alam.
Dengan makna untuk memotivasi Umat Hindu secara ritual dan spritual agar alam senantiasa menjadi sumber kehidupan dengan melakukan serangkaian upacara Bhuta Yadnya (caru Eka Sata).
Ritual Tawur Agung Kesanga di Pura Agung Wira Dharma ini punya maksud dan tujuan sebagai pembersihan alam semesta untuk kesejahteraan dan keselasaran alam.
Dengan makna untuk memotivasi Umat Hindu secara ritual dan spritual agar alam senantiasa menjadi sumber kehidupan dengan melakukan serangkaian upacara Bhuta Yadnya (caru Eka Sata).
Dalam melaksanakan ritual itu, ada tiga tingkatan yang disebut Utama (besar), Madya (Sederhana), dan Nista (Kecil).
Dalam acara ini mereka lebih memilih melakukan pilihan yang kedua, yakni Madya Karena mempertimbangkan kondisi Pandemi yang belum sepenuhnya usai.***
|
| |
