Network
PORTAL SULUT - Masi ingat ramalan indigo Tigor Otadan 3 gunung akan meletus inisialnya M, A dan O? Apa mungkin A itu anak Krakatau?.
Gunung anak Krakatau yang terletak di kabupaten Lampung Selatan provinsi Lampung.
Mengalami erupsi hingga sembilan kali pada Jumat 4 Februari tahun 2022.
Tinggi kolom abu bencana mencapai 1,500 meter.
Baca Juga: Menarik! Anak Indigo Tigor Otadan Meramalkan Presiden Indonesia Berikut dari Keturunan China
Dilansir portal.sulut.pikiran-rakyat.
Dilihat dari akun Twitter resmi pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (PVMBG)_, erupsi terjadi pada pukul 5.32 WIB, Sabtu tanggal 5, Februari tahun 2022.
"Terjadi erupsi gunung anak Krakatau pada hari Sabtu, 5 Februari 2022, pukul 5.32 WIB tinggi kolom abu teramati 1,500m di atas puncak," tulis keterangan PVMBG.
Sebelumnya Tigor Otadan kembali membuat geger publik ia menyebut tiga gunung akan meletus setelah gunung Semeru.
Tigor Otadan mengatakan letusan gunung tersebut mengakibatkan dampak yang luar biasa bagi masyarakat, khususnya di pulau Jawa.
Indigo asal Kediri itu mengatakan erupsi gunung Semeru merupakan pembuka bagi bencana alam lain yang akan terjadi.
Tigor blak-blakan menyebut inisial tiga gunung yang akan meletus, yakni gunung M, A dan O.
"Setelah Semeru 3 gunung lain akan meletus M, A dan O," ujar tigor.
Sebelumnya, Tigor Otadan menerawang bencana alam yang akan terjadi pada tahun 2022, bencana alam tersebut akan melanda 15 kota di Indonesia.
Bencana alam itu berupa gempa bumi, longsor, dan angin puting beliung.
Salah satu tragedi bencana alam itu di sebut Tigor sebagai lorong berdarah.
Menurut Tigor, bencana gempa akan terjadi di salah satu kata di Jawa barat.
Ia menyebut gempa bumi tersebut berkekuatan skala Richter.
Sementara bencana angin besar bakal terjadi di kota malang, salah satu kampus di malang diramalkan akan hancur akibat angin puting beliung.
Sedangkan bencana longsor bakal terjadi di suka bumi, Cianjur, batu, Purbalingga, Pacitan, ponorogo, Bondowoso, dan Bali.
Meski di berikan kemampuan untuk menerawang masa depan.
Tigor Otadan tetap berharap agar terawangan buruk tidak terjadi.
"Semoga hanya menjadi pandangan, dan pandangan buruk tidak terjadi," katanya.***
