Kisah Sejarah Pulau Jawa Sebelum Dihuni Manusia 'Isuk Diisi Sore Mati' dan 5 Makhluk Gaib Serakah

- 4 Februari 2022, 13:28 WIB
Ilustrasi peta Pulau Jawa
Ilustrasi peta Pulau Jawa /

PORTAL SULUT - Ada kisah sejarah pulau Jawa sebelum dihuni oleh manusia.

Ada beberapa versi tentang terbentuknya pulau Jawa sebelum ada manusia sebagai penghuninya.

Hal ini bahkan dikaitkan dengan adanya 5 makhluk gaib penguasa pulau Jawa yang konon serakah.

Baca Juga: Kamu Sudah Penuhi? Primbon Jawa Sebut Inilah Syarat Rumah Pembawa Rezeki dan Bahagia

Ada sebuah kalimat "Isup Diisi Sore Mati" adalah simbol untuk pulau Jawa dahulu kala, jauh sebelum ajaran Hindu masuk.

Pulau Jawa banyak berisi makhluk-makhluk gaib dan yang paling berkuasa.

Makhluk gaib yang mungkin anda sudah tahu yaitu Semar, Togog, Bagong, Petruk dan Gareng.

Baca Juga: Ramalan Ki Macan, 10 Zodiak Dengan Golongan Darah Ini Mendapat Peluang Rezeki Besar Tahun 2022

Dilansir Portalsulut.com dari kanal Youtube YtCrash Claims, pada Jumat, 4 Februari 2022, begini alur kisahnya.

Karena kesaktian dan keserakahan kelima makhluk gaib inilah pulau Jawa dapat sebutan isuk diisi sore mati.

Yang maksudnya pulau Jawa tidak bisa dihuni oleh manusia, walaupun dihuni akan terjadi pertumpahan darah di antaranya, baik karena perang ataupun bencana alam.

Baca Juga: Dahsyat! 4 Zodiak dengan Golongan Darah Ini akan Dapat Gelombang Rezeki Besar di Tahun 2022

Kelima makhluk gaib ini menghuni mulai dari ujung barat sampai ujung timur pulau Jawa.

Seperti contoh satu tempat tempatnya yaitu di Pulau Ismoyo, Pantai Balekambang, Malang.

Aji Saka adalah penemu huruf Jawa honocoroko yaitu ketika Aji Saka menumbali tanah Jawa agar bisa dihuni manusia.

Singkat cerita Aji Saka datang ke pulau Jawa dan sudah menciptakan huruf Jawa.

Baca Juga: Akan Datang Kejutan Dahsyat kepada 5 Zodiak Ini Pertengahan 2022, Buruan Lihat Zodiak Kamu

Dalam pengembaraannya, dia sadar bahwa tanah Jawa tidak stabil.

Sering sekali darah manusia bercucuran dan akhirnya dia tahu kalau penyebabnya adalah kelima makhluk gaib tadi yaitu Semar, Togog Bagong, Petruk dan Gareng.

Akhirnya tanah Jawa ditimbali atau diberi raja dan doa untuk bisa dihuni oleh manusia.

Seiring dengan waktu dan semakin ramai pulau Jawa, Raja Haji zakat tidak bisa bertahan lama dan menjadi tidak berkuasa lagi.

Kembalilah keadaan dimana Jin berkuasa hujan darah dimana-mana dan bencana merajalela.

Lalu pada suatu ketika datanglah waliyulloh pertama di Jawa yaitu Syekh Subakir.

Mengetahui kondisi pulau Jawa yang sulit dihuni manusia beliau menumbali tanah Jawa dengan Raja Kolocokro di Gunung Tidar dan menjadi damai kembalilah pulau Jawa.

Versi yang lain mengenai mitos Pulau Jawa, alkisah ketika itu di tanah Hindustan ada seorang Raja Brahmana berjuluk Prabu Isaka atau yang disebut dengan Prabu Aji Saka.

Sang prabu Aji Saka ini merupakan seorang putra dari Prabu Iwa Saka.

Prabu Aji Saka diajari berbagai laku oleh ayahnya sehingga Ia mendapatkan banyak kesaktian sebagaimana para dewa.

Setelah itu, ia diperintahkan untuk bertapa di sebuah pulau yang panjang atau dalam bahasa Jawa yaitu dakwah atau doa.

Keadaan pulau ini masih sepi dan sebelumnya diberi nama pulau Jawa.

Prabu Aji Saka kemudian bergegas mencarinya. Setelah cukup lama ia menemukan pulau yang masih sunyi kira-kira di sebelah tenggara tanah Hindustan.

Ketika pertama kali Prabu Aji Saka akan menginjak di pesisir utara Pulau Jawa, menurut hari Hindu, menjelang hari Budha atau menjelang masa Kartika dalam tahun sambrama zaman panca makalah mencapai 768 tahun.

Prabu Aji Saka lalu mengelilingi seluruh daratan pulau ini mulai dari ujung barat laut hingga ujung tenggara.

Prabu Aji Saka sangat kagum ketika mengetahui panjang pulau ini karena mulai dari Aceh sampai Bali masih utuh menjadi satu.

Dikisahkan, perjalanan Prabu Aji Saka mengelilingi pulau Jawa mendapat kemudahan dari Eyang Sukma.

Ia hanya membutuhkan waktu 103 hari. Prabu Aji Saka lalu bertempat di Gunung hiang yakni Gunung Kendeng di daerah Prabolinggo dan Besuki.

Prabu Aji Saka bersama Empuh Sangkala ingin menghitung angka tahun karena pembabatan hutan gunung yang dijadikan sebagai angka permulaan tahun.

Maka dinamakan tahun Sangkala, yakni pada masa Kartika dalam tahun Sambrama, dalam hitungan tahun matahari atau rembulan.

Adapun bunyi Sangkala sama dengan tahun kepala satu menandai tahun satu.

Ini permulaan adanya tahun Jawa, selanjutnya dipakai sebagai pedoman di kemudian hari serta awal mula pulau Jawa ditempati manusia.

Begitulah serpihan kisah asal pulau Jawa teori geologi kuno.

Sebuah teori geologi kuno versi lain lagi menyebutkan proses terbentuknya daratan yang terjadi di Asia belahan Selatan adalah akibat proses pergerakan anak benua India ke utara.

Yang bertabrakan dengan lempengan sebelah utara pergerakan lempeng bumi inilah yang kemudian melahirkan Gunung Himalaya.

Konon proses tersebut terjadi pada 20 hingga 30 enam juta tahun yang silam.

Anak benua yang di selatan sebagian terendam air laut sehingga yang muncul di permukaan adalah gugusan gugusan pulau, yang merupakan mata rantai gunung berapi.

Gugusan pulau-pulau di Asia Tenggara yang sebagian adalah Nuswantoro (nusantara) yang pada zaman dahulu disebut Sweta Dwipa.

Bagian daratan ini salah satunya adalah gugusan anak benua yang disebut jawatan, yang satu potongan bagiannya adalah pulau Jawa.

Jawatan artinya gurunya orang Jawa, Wong dari kata Wahong dan tiang dari kata Ti Hyang yang berarti keturunan atau berasal dari Dewata.

Konon karena itulah Pulau Bali sampai kini masih dikenal sebagai pulau dewata karena juga merupakan potongan dari benua Sweta Dwipa atau jawata.

Mengingat kalau dulunya anak benua India dan Sweta Dwipa atau Jawata itu satu daerah, maka tidak heran kalau budayanya yang hampir sama atau mudah saling menerima.

Pengaruh juga perkembangan agama di wilayah ini khususnya Hindu dan Budha yang nyaris sama.

Alkisah dalam kunjungan resminya sebagai utusan Raja pembubaran atau nama bangsawannya adalah Haryo Lembusuro.

Dia adalah seorang pandito terkemuka tanah Jawa sedang berkunjung ke jambudwipa atau India.

Itulah penggalan kisah sejarah berbagai versi dari awal mula pulau Jawa dihuni oleh manusia serta mitos 5 makhluk gaib penguasa pulau Jawa. ***

Editor: Jaka Prasojo

Editor: Jaka Prasojo

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah