Peninggalan Jawa Kuno! Asal Usul Semar, Petruk, Gareng, Bagong dan Makna Filosofisnya

- 27 Januari 2022, 09:25 WIB
Jawa Kuno Semar, Gareng, Petruk, Bagong/Youtube Pegawai Jalanan
Jawa Kuno Semar, Gareng, Petruk, Bagong/Youtube Pegawai Jalanan /

Selain sebagai penghibur dan penasehat. Adakalanya mereka juga bertindak sebagai penolong majikan mereka, dikala menderita, kesulitan, misal nah sewaktu bimasena kewalahan menghadapi Sangkuni dalam perang Baratayuda, Semar muncul memberitahu titik kelemahan Sangkuni.

Dalam percakapan antara para Punakawan, tidak jarang bahasa dan istilah yang mereka pergunakan adalah istilah modern, yang tidak sesuai dengan zamannya.

Namun hal itu seolah sudah menjadi hal yang biasa, dan tidak dipermasalahkan, misalnya dalam pementasan wayang tokoh Petruk mengaku memiliki mobil atau handphone, padahal Kedua jenis benda tersebut tentu belum ada pada zaman pewayangan tersebut.

Empat tokoh Punakawan terdiri dari Semar, dan ketiga anaknya yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong, para Punakawan ditampilkan sebagai kelompok pencurian dengan humor-humor khasnya untuk mencairkan suasana.

Selain itu Punakawan juga memiliki karakter masing-masing, yang tentunya patut untuk di telaah lebih dalam.

Seperti apakah makna filosofi yang terkandung dalam karakter masing-masing, Punakawan tersebut Mari kita bahas dalam artikel berikut, dilansir Portalsulut.pikiran-rakyat.com Kamis 27 Januari 2022 dari kanal Youtube Pegawai Jalanan.

1. Semar

Semar adalah satu tokoh yang selalu ada di Punakawan, ini dikisahkan sebagai api tokoh utama, cerita Sahadewa dari keluarga Pandawa, bukan saja sebagai Abdi namun Semar juga kerap kali memberikan nasehat-nasehat bijaksananya untuk keluarga Pandawa.

Semar digambarkan sebagai tokoh yang sabar dan bijaksana, kepala dan pandangan Semar menghadap ke atas menggambarkan kehidupan manusia, agar selalu mengingat Sang Kuasa.

Kain yang dipakai sebagai baju oleh Semar lain. Semar Parangkusumo Rojo, merupakan perwujudan agar memayu hayuning banowo, atau menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi sedangkan dalam kalangan spiritual Jawa Semar dianggap sebagai simbol keesaan.

Halaman:

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah