Gunung Agung Bali Masuk Pegunungan Keramat di Dunia, Nomor Terakhir Gunung Kinabalu Malaysia

- 26 Januari 2022, 12:34 WIB
https://pixabay.com/id/photos/bali-gunung-agung-gunung-5120933/
https://pixabay.com/id/photos/bali-gunung-agung-gunung-5120933/ /


4. Gunung Fuji, Jepang


Gunung Fuji merupakan gunung yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia, gunung yang terletak di Jepang ini memiliki pesona yang sangat memikat.

Di puncak Gunung Fuji yang diselimuti salju inilah yang dianggap sakral bahkan dipercaya memiliki kekuatan gaib selama berabad-abad.

Puncak Gunung Fuji berkaitan erat dengan mitologi Jepang yang dianggap sebagai tempat tinggal dewa api dan dewi pepohonan dalam kepercayaan agama Shinto.

Sedangkan pemeluk agama Budha juga mempercayai Gunung Fuji merupakan
kediaman Dainichi Nyorai, yang tak lain adalah Budha Segala Kebijaksanaan Yang Bercahaya.

Baca Juga: Orang Kaya Baru: 3 Zodiak Mandi Uang di Tahun 2022, Kekayaan Meningkat Pesat

5. Gunung Paektu, Korea

Gunung Paektu berada di Semenanjung Korea, dengan sejarah yang belum
banyak diketahui banyak orang. Gunung Paektu menjadi saksi bisu perang
gerilya Korea melawan Jepang.

Warga Korea mempercayai bahwa Gunung Paektu merupakan tempat asal leluhurnya dan sebagai salah satu gunung ‘berjiwa’.

6. Gunung Mauna Kea, Hawaii
Di Hawaii, Amerika Serikat terdapat gunung berapi yang bernama Gunung Mauna Kea, dan dianggap keramat oleh masyarakat sekitarnya.

Bahkan menurut masyarakat Hawai Mauna Kea dianggap sebagai tali pusar yang menghubungkan tanah dengan dewa-dewa, sehingga tak ayal Gunung Mauna Kea dianggap sebagai gunung yang mempunyai pesonanya tersendiri yang tak bisa dijelaskan.

Baca Juga: Khodam Ratu Kidul Menaungi 5 Weton Ini Menurut Primbon Jawa, Rezeki Tak Pernah Habis

7. Gunung Kinabalu, Malaysia


Gunung Kibnabulu memiliki arti yaitu gunung batu dan menjadi tempat bersemayamnya roh halus, sehingga gunung ini dianggap sebagai gunung keramat atau sakral.

Berdasarkan cerita masyarakat sekitar, roh halus tersebut setiap harinya melakukan kegiatan seperti berladang. Sehingga Gunung Kinabalu sangat dihormati oleh masyarakatnya.

Bahkan pada zaman dahulu setiap pendaki yang akan mendaki Gunung Kinabalu harus melakukan ritual monolob atau ritual penghormatan. Namun saat ini, ritual monolob hanya dilakukan setahun sekali oleh dukun atau bobolian.***

Halaman:

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x