SIAP BERPISAH? Begini Skenario Terbelahnya Pulau Jawa dan Isi Ramalan Jayabaya

- 24 Januari 2022, 14:13 WIB
Ramalan Jayabaya.
Ramalan Jayabaya. //Tangkapan layar Instagram/@satria_ipix//

PORTAL SULUT - Isu terbelahnya pulau Jawa menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.

Sama halnya dengan isi ramalan Jayabaya yang menyebut bahwa pulau Jawa akan terbrlah menjadi dua bagian.

Di artikel ini, akan diulas skenario terbelahnya pulau Jawa serta kaitan dengan isi ramalan Jayabaya.

Berikut penjelasannya dikutip Portalsulut.com dari YouTube YtCrash Claims, pada hari Senin, 24 Januari 2022.

Pada tahun 1883 Gunung Krakatau meletus, daya ledaknya diperkirakan 30-40 ribu kali bom atom Hiroshima dan Nagasaki.

Baca Juga: Bukan Malam Jumat Kliwon, Ternyata di 3 Malam Inilah Makhluk Halus Banyak Berkeliaran

Walaupun sangat dahsyat dan memicu tsunami dengan dentuman yang terdengar hingga Pulau Rodrigues dekat Afrika yaitu sekitar 4653 KM, tapi letusan berskala 6 Flying masih dibawah letusan Krakatau purba yang meletus lebih dahsyat.

Diperkirakan terjadi pada tahun 535, berskala 7 VII. Letusan itu bahkan cekungan raksasa selebar sekitar 50 km yang diduga adalah kaldera produk letusan Krakatau purba.

Suara gemuruh tulisannya terdengar hingga ke Cina anomali hanya menimpa Korea dan Jepang.

Juga tercatat di kawasan pesisir laut tengah hingga Romawi.

Baca Juga: Gus Miftah : Ngaji Dengan Gus Baha itu Enak, Ceramahnya Semua Orang Potensi Masuk Surga, Tidak Menakut-nakuti

Gunung Krakatau dianggap menjadi penyebab utama perubahan iklim yang menyebabkan bumi memasuki abad kegelapan.

Matahari seakan-akan kehilangan kecerahannya hingga hanya sedikit lebih terang saja dibandingin bulan.

Situasi ini bertahan hingga 189 lamanya bersamaan dengan terjadinya kelaparan besar menyusul hancurnya lahan pertanian.

Lalu apa dampak yang masih bisa dilihat sekarang, para ahli bersepakat bahwa pulau Jawa dan Sumatera dulunya menyatu bersama Kalimantan, kemudian membentuk dataran yang disebut Sunda Besar.

Pemisahan Jawa dan Sumatera diyakini adalah akibat gerakan lempeng bumi.

Walaupun tak sedikit yang berpendapat bahwa letusan gunung Krakatau sebagai penyebab pemisahan ini.

Baca Juga: Sebentar Lagi Kaya! 5 Shio Ini Sudah Genggam Kunci Sukses di Tahun Macan Air 2022, Shio Kamu Bukan?

Cerita letusan Krakatau purba membelah Jawa dan Sumatera terdapat dalam teks Jawa kuno pustaka Raja Purwa yang ditulis oleh Pujangga Jawa, Ronggowarsito.

Diperkirakan teks ini mengisahkan cerita pada peristiwa sekitar tahun 416 masehi, salah satu bait menyebutkan ada suara guntur yang menggelegar datang dari arah gunung batuwara.

Tapi ada pula gempa bumi yang menakutkan kegelapan total, petir dan kilat kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan dunia.

Sebuah banjir besar datang dari Chung batuwara dan mengalir ke Timur menuju Gunung kamula.

Ketika air menenggelamkannya pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan Pulau Sumatera.

Kejadian alam yang menciptakan gunung batuwara dalam naskah ini diidentifikasi sebagai gunung Pulosari.

Sementara gunung api yang terletak di sisi Barat Gunung batuwara merujuk pada ciri-ciri gunung Krakatau purba.

Namun terpisahnya Jawa dan Sumatera dalam satu peristiwa super volcanic tunggal ini ditolak oleh para ilmuwan geologi.

Salah satunya adalah letusan yang memisahkan pulau itu kemungkinan sudah terjadi sejak puluhan ribu tahun yang lalu.

Donald Theodore Sanders melalui penelitiannya menyimpulkan, Krakatau pernah beberapa kali meletus hebat.

Selat Sunda tidak tercipta oleh sebuah letusan tunggal besar tapi melalui periode letusan besar di Krakatau, sekitar ratusan bahkan ribuan tahun lalu, bukan hanya pada tahun 416 masehi.

Lalu adakah ramalan pulau Jawa terbelah lagi?

Orang Jawa sejatinya punya ramalan tersendiri tentang terbelahnya pulau Jawa.

Ramalan itu disusun oleh sosok Waskita misterius yakni Prabu Jayabaya, Raja Kediri yang sangat termasyhur atau dikenal dengan ramalan Jayabaya.

Dalam jangka yang disusunnya, Jayabaya menyebutkan kalimat nuklir tanah Jawa Kavling sepisan atau memisahkan pulau Jawa.

Untuk pertama kali ramalan ini sudah terbukti dengan terbelahnya tanah sunda dan periode berakhirnya zaman es yang mengakibatkan pulau Jawa Tugel atau terpisah.

Pulau Jawa sendiri menurut ramalan Jayabaya akan kembali terbelah menjadi dua.

Pulau Jawa dibatasi oleh air laut antara Laut Jawa Utara atau Lor dan Laut Kidul atau Selatan.

Lalu kapankah pulau Jawa akan terbelah dua untuk keduakalinya?

Sesuai hitungan Sri Aji Joyoboyo atau ramalan Jayabaya, bahwa periode zaman kedua pulau Jawa diisi oleh manusia.

Untuk kedua kali berdasarkan hitungan tahun Saka, didapatkan angka tahun 2100 Saka atau sama dengan tahun 2178 masehi.

Penyebab togelnya atau terbelahnya pulau Jawa menjadi dua atau lebih, bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Antara lain amblesnya permukaan tanah yang membujur dari garis pantai laut Jawa Utara hingga Samudera Indonesia di laut Selatan sehingga mempertemukan air laut  Utara dan air laut Kidul atau Selatan.

Kemudian jika kita melihat dalam peta tepat ditengah-tengah pulau Jawa ada gunung Slamet.

Kata Slamet diambil dari bahasa Arab yang artinya membawa selamat.

Masyarakat justru skeptis dengan asal muasal penamaan Selamet karena nama adalah doa berarti Gunung itu sejatinya tidak selamat dan didoakan agar menjadi Slamet.

Dan mitos letusan Gunung Slamet yang mampu membelah pulau Jawa inilah yang menghantui masyarakat.

Mitos ini banyak diyakini warga lantaran letak Gunung Slamet yang memang nyaris berada ditengah-tengah antara pantai utara dan pantai selatan.

Gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini juga letaknya berada ditengah-tengah pulau Jawa antara timur dan barat.

Menurut cerita jika Gunung Slamet meletus besar maka akan membuat parit besar atau selat yang menyatukan laut Selatan dan Utara.

Cerita ini sudah lama berkembang di warga Banyumas dan sekitarnya, namun apakah benar letusan Gunung Slamet mampu membelah pulau Jawa?

Gunung Slamet masih terlalu kecil untuk bisa membuat pulau Jawa terbelah.

Kita ambil contoh saja letusan Gunung Toba yang terjadi ribuan tahun yang lalu. Gunung api Toba adalah peristiwa supervolcano terbesar yang pernah terjadi di bumi dalam kurun waktu 27,8 juta tahun terakhir.

Yang energinya setara dengan 21 juta butir bom nuklir Hiroshima diledakkan secara bersama-sama di satu titik.

Sementara kita lihat di tengah daratan Sumatera terdapat patahan semangko dengan bentukan geologi yang membentang dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung.

Berlanjut hingga ke perairan selat Sunda yang berperan membentuk pegunungan barisan sekaligus menjadi penyebab gempa bumi di daratan Sumatera.

Namun letusan Gunung Toba yang berdiri di atas patahan Sumatera ini tak mampu membelah Pulau Sumatera, padahal jika kaldera Danau Toba diangkat ke daratan lalu diletakkan di atas tanah Jawa, maka diameter kaldera bekas letusan Gunung Toba jaraknya setara perjalanan dari Purwokerto Sampai Magelang.

Artinya jika letusan Gunung Toba yang begitu dahsyat saja tidak mampu membelah Pulau Sumatera, lalu bagaimana dengan Gunung Slamet yang berukuran lebih kecil darinya.

Di sekitar 36-37 tahun silam pulau Jawa pernah mengalami letusan gunung yang super Dahsyat yaitu letusan purba Gunung Api.

Yakni gunung semilir erupsi, gunung api semilir menghasilkan lapisan tufa setidaknya setebal 1200 m yang merekam di bukit Batur Agung Yogyakarta.

Selain itu produk erupsi gunung api semilir yang cukup dikenal adalah tebing breksi Yogyakarta yang sebenarnya itu adalah tebing tufa.

Kedahsyatan letusan gunung ini hanya dapat disandingkan dengan amukan maha dahsyat Gunung Toba pada letusan Toba muda, 74000 tahun silam, yang memuntahkan tak kurang dari 2800 kilometer kubik material letusan.

Sayangnya letusan itu terjadi sekitar 36 ribu tahun silam sehingga kita sulit untuk membuktikan apakah letusan ini telah atau mampu membelah permukaan tanah Jawa pada masa itu.

Walaupun Gunung Slamet tak mampu membelah pulau Jawa apakah ramalan Jayabaya tak bisa dibuktikan?

Dimulai Kalimantan ada pegunungan Meratus pegunungan ini bentuknya memanjang di Kalimantan Selatan arah timur laut Banjarmasin.

Pegunungan ini terbentuk atas dasar patahan besar purba yang dikenal dengan nama patahan besar Kebumen Muria Meratus.

Patahan ini membentang sepanjang 1000 km dari Karangbolong menunjuk arah timur laut melewati Semenanjung Muria dan dasar laut Jawa, hingga berujung di pegunungan Meratus Kalimantan Selatan.

Dari sinilah cikal bakal pulau Jawa terbentuk. Dari bertemunya dua lempeng benua dan bagian barat pulau yang diprediksi memiliki umur lebih tua, dibanding bagian timurnya.

Kompleks patahan besar Kebumen Muria Meratus ini juga dimitoskan bakal membuat pulau Jawa terbelah oleh gempa bumi yang membentang sepanjang lebih dari 1000 km.

Patahan ini diperkirakan sudah aktif sejak 60 juta tahun lalu dan kini diyakini sepenuhnya telah mati dengan hanya menyisakan gunug muda yang masih aktif.

Maka dibutuhkan sebuah trigger super mega kolosal cukup memicu jalur patahan besar purba yang telah mati ini, agar aktif kembali dalam waktu dekat.

Membaca ramalan Jayabaya memang sama sekali tidak mudah karena untaian bait nya penuh dengan kiasan.

soal Jawa terbelah juga bisa dipandang secara berbeda bukan hanya memprediksi secara fisik kita bisa artikan ramalan tersebut sebagai kondisi sosial saat ini.

Bisa jadi ramalan itu hanyalah kondisi masyarakat yang berbeda pendapat dan dapat menimbulkan perceraian, bahkan perpecahan antar suku bangsa khususnya Jawa itu sendiri.

Itulah ulasan tentang skenario terbelahnya pulau Jawa dan kaitan dengan isi ramalan Jayabaya. Semoga bermanfaat. ***

Editor: Jaka Prasojo

Editor: Jaka Prasojo

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x