Fakta yang pertama sasaran Ninja yang ternyata bukan seorang dukun
Beragam opini masyarakat tercipta tentang sosok Ninja ini, ada yang mengatakan jika mereka ditugaskan untuk menghabisi para dukun. Namun pada kenyataannya justru berkebalikan korban berjatuhan malah dari kalangan ulama dan guru-guru ngaji.
Banyuwangi menjadi kota pertama akan Kejadian ini ketika emas mencekam ini.
Dalam sehari paling tidak ada dua orang yang mati dibunuh, dan dipastikan mereka adalah orang-orang yang lurus agamanya.
Wabah Ninja ini makin mencekam ketika ternyata targetnya tidak perlu orang-orang Alim.
Di beberapa kejadian korbannya justru masyarakat sipil, termasuk para tokoh terpandang di masyarakat.
Fenomena ninja ini pun menjadi semacam ancaman serius di Jawa Timur. Terlebih daerah operasinya mulai melebar ke beberapa kota, mulai Pasuruan, Bondowoso, Situbondo, sampai ke kota Malang.
Menurut tim investigasi Swadaya dari organisasi masyarakat, jumlah korbannya sendiri sudah mencapai 147 orang hanya di Banyuwangi saja.
Fakta yang kedua Simpang siurnya sosok Ninja
Banyak saksi mata yang mengatakan jika sosok Ninja ini benar-benar seperti yang ada di film-film Jepang. Berupa sosok yang berpakaian hitam-hitam, dan memakai cadar.