Network
Setelah mengambil korek dan rokok, Jali pun kembali ke teman-temannya. Jali mulai curiga ketika bertanya ke Baron tentang seorang perempuan sendirian yang lewat, namun Baron sama sekali tidak melihat apa lagi lewat didepannya.
Namun, Jali tidak terlalu memikirkan itu dan terus menikmati perjalanan bersama Baron dan teman-taman lainnya. Jam telah menunjukan pukul 5 sore, di tengah perjalanan menuju sabana satu, Jali dan Baron sempat mendengar suara rintihan perempuan yang sedang kesakitan.
Baca Juga: Jangan Dekat-dekat! 4 Weton Berpotensi Jadi Dukun Santet Terkuat
Suaranya membuat Jali dan juga Baron merinding. Namun, mereka berdua masih sempat membuat hal itu sebagai bahan candaan hingga akhirnya suara itu semakin terdengar jelas dan juga dekat.
Karena sudah merasa terancam, langkah demi langkah dipercepat untuk menuju sabana satu. Di tempat tersebut juga sempat terjadi kejadian mengerikan yang dialami Jali. Setelah mendirikan tenda, tiba-tiba ada sosok perempuan sendirian yang lewat di depan tendanya.
Jali, curiga jika itu adalah perempuan yang bertemu dengannya saat Ia kembali ke basecamp mengambil korek dan rokok tadi.
Saat Jali memanggil perempuan itu, dia menoleh dan melemparkan senyum kearah Jali. Tapi perempuan itu tidak berhenti dan dia terus berjalan. Sebenarnya Baron merasa aneh dengan perempuan itu, namun dia tidak terlalu menghiraukannya.
Menjelang tengah malam, Jali bersama kedua temannya Baron dan juga Bagus mulai beristiraha. Tapi entah kenapa Jali tidak bisa tertidur. Tiba-tiba dari arah luar terdengar suara memanggil.
“Permisi, permisi, permisi,”
Suara itu terdengar sangat jelas, namu Jali ragu membuka tenda tersebut. Tiba-tiba Baron dalam keadaan tertidur merangkak dan membuka pintu terndanya kemudian kembali tidur.
