Harut dan Marut, 2 Malaikat yang Digantung Sampai Hari Kiamat, Berikut Penjelasannya

- 12 Januari 2022, 19:49 WIB
Ilustrasi kiamat
Ilustrasi kiamat /Pixabay

PORTAL SULUT - Babilonia selalu terkenal dengan kisah raja-rajanya, namun disisi lain ada juga terdapat kisah yang jarang diungkap dari Kota Babel ini.

Dalam Alquran, nama Babel diabadikan dalam salah satu ayat Surah Al-Baqarah ayat 102.

Ayat tersebut berbicara tentang sihir di zaman Nabi Sulaiman Alaihissalam. Dalam Firmannya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan nama Harut dan Marut.

Baca Juga: Ingin Bahagia Dunia Akhirat? Berbuat Baik ke Orang Iki Kata Syekh Ali Jaber

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir, padahal Sulaiman tidaklah kafir, tidak mengerjakan sihir.

Tetapi setan-setan itulah yang kafir yang artinya mengerjakan sihir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut. Sedangkan keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seorang pun sebelum mengatakan.

Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, sebab itu janganlah kamu kafir maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu, apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang suami dan istrinya," (Alquran Surat Al-Baqarah ayat 102).

Lantas Siapakah Harut dan Marut itu? benarkah keduanya malaikat yang diutus oleh Allah? Para mufassir berlainan pendapat tentang hal yang dimaksud dengan dua orang malaikat itu.

Dilansir Portalsulut.com, Rabu 12 Januari 2022 melalui kanal YouTube @Taffakur Fiddin berikut beberapa pendapat tentang Harut dan Marut.

Ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang Saleh seperti Malaikat. Serta Ada pula yang menyatakan mereka adalah dua orang yang jahat yang pura-pura Saleh.

Seperti Malaikat, kaum Yahudi berpendapat, dua malaikat yang disebut dalam ayat itu yakni Harut dan Marut adalah istilah dari Jibril dan Mikail dalam pandangan mereka.

Keduanya yang mengajarkan akhir-akhir kepada Nabi Sulaiman Alaihissalam. Namun Allah Subhanahuwata'ala mendustakan tuduhan Yahudi tersebut dan memberitahu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Baca Juga: Bila Kembali Meletus Manusia Bisa Punah dan Kiamat! Berikut Letusan 7 Gunung Berapi Purba di Indonesia

Bahwa Jibril dan Mikail tidaklah menurunkan sihir, Allah juga menyajikan Nabi Sulaiman Alaihissalam dari tuduhan palsu yang menyebarkan sihir kepada manusia.

Allah memberitahu Bani Israil, bahwa sihir merupakan perbuatan setan yang diajarkan kepada manusia di Babel, dan yang mengajarkannya adalah dua laki-laki yang bernama Harut dan Marut.

Imam al-Qurthubi berpendapat kata Harut dan Marut dalam ayat itu adalah pengganti dari kata setan. Kata ma' dalam kalimat wamaa unzila A'lal Malaka ini, merupakan manafi ataupun ditiadakan, bukan sebagai Isim ma'ushul yang bermakna 'yang' jadi kata dari 'ma'a' merupakan negasi dan di'-athaf-kan (diikutkan) kepada wama kadara sulaimaanu.

Karena itu, kata haaruu wamaarut merupakan badal (peganti) dari setan. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya, Ibnu Katsir sedikit berbeda pendapat dengan pandangan Al-Qurthubi.

Menurut Ibnu Katsir, Harut dan Marut maknanya bukan pengganti setan. Sebab kata Ibnu Katsir, hal itu tidak sejalan dengan gambaran setan sesungguhnya.

Setan itu tidak memiliki naluri yang mendorong manusia untuk menasehatinya agar berbuat kebaikan.

"Saya lebih cenderung kata Harut dan Marut dalam ayat itu merupakan pengganti Manusia," ujar Ibnu Katsir.

Karena itu lanjutnya, makna ayat itu adalah Sulaiman tidaklah kafir dan tidak diturunkan sihir kepada dua malaikat. Namun setanlah yang kafir karena mereka mengajarkan sihir kepada manusia.

Yakni setan mengajarkan sihir kepada Harut dan Marut yang keduanya adalah dua orang manusia. Kemudian keduanya mengajarkan sihir sosial lainnya.

"Keduanya tidak mengajarkan sihir kepada khalayak, sebelum berkata kepada malaikat. Sesungguhnya kami adalah fitnah maka janganlah kafir, karena itu Harut dan Marut merupakan Badal dari manusia yang memiliki fitraah manusia memberi nasihat," papar Ibnu Katsir.

Sementara itu, Said Kutub dalam tafsirnya Fi Zhilalil Quran menjelaskan, sebenarnya kedua orang itu sudah melarang Bani Israil mempelajari sihir.

Sebab sihir itu dapat mencelakakan mereka. Namun Bani Israel tetap meminta keduanya untuk mengajarkan sihir tersebut. Akibatnya terjadilah fitnah yang menyebabkan seorang suami bisa menceraikan istrinya karena sihir tersebut.

"Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang suami dan istrinya" (Alquran surat Al-Baqarah ayat 102).

Banyak pihak juga yang mengatakan, kisah seputar Harut dan Marut berkaitan erat dengan Israiliyat, artinya yang biasa diceritakan dan dibanggakan oleh kaum Yahudi.

Baca Juga: MENAKUTKAN! 9 Hal Penyebab Kiamat Menurut Para Ilmuwan, Sudah Ada Yang Terjadi?

Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah dalam kitabnya, "Israiliyat dan Palsu dalam kitab-kitab tafsir" juga menyebutkan kisah ini sebagai cerita Israilliyat tafsir juga menyebutkan kisah ini sebagai cerita israiliyat.

Dalam versi Yahudi, dikisahkan Harut dan Marut atau malaikat yang tengah diuji oleh Allah. Saat itu malaikat tak setuju dengan penguasaan orang Saleh sebagai seorang khalifah di muka bumi.

Namun orang Saleh berbeda dari manusia kebanyakan mereka dapat menahan nafsu sehingga dapat mengemban amanah sebagai khalifah bumi. Malaikat lantas berpendapat jikalau mereka diberikan nafsu mereka akan dapat menahannya, lebih baik dari manusia.

Maka Allah pun memilih dua malaikat, yakni Harut dan Marut untuk menguji apa yang dikatakan para malaikat. Keduanya kemudian diberikan hawa nafsu lalu diturunkanlah ke bumi.

Hanya di bumi keduanya melihat wanita cantik dan langsung terpesona. Tapi wanita tersebut menolak ajakan berbuat maksiat. Wanita itu kemudian menawarkan tiga hal kepada keduanya, yaitu menyembah berhala, membunuh bayi atau meminum khamar.

Harut dan Marut pun berpikir, menyembah berhala adalah perbuatan kufur, membunuh bayi merupakan dosa besar, sedangkan meminum khamar hanyalah dosa kecil.

Pikir mereka maka mereka akhirnya memilih untuk minum khamar, namun setelah meminumnya mereka menjadi mabuk. Setelah kehilangan akal akibat mabuk, keduanya kemudian membunuh wanita dan menyembah berhala.

Setelah melakukan ketiga dosa besar itu, merekapun kemudian melakukan hal keji kepada wanita tadi. Karena Harut dan Marut gagal dalam ujian sifat kemalaikatan keduanya pun dicabut.

Allah yang murka dan memberikan pilihan kepada keduanya antara azab dunia ataupun azab di akhirat. Mereka pun lebih memilih azab di dunia karena bersih sementara agar selamat dari azab akhirat. Keduanyapun kemudian digantung di Langit Kota Babel hingga hari kiamat.

Semenjak digantung, mereka mengajarkan sihir kepada manusia. Manusia yang ingin mempelajari sihir pun kemudian menuju Babilonia dan menemui mereka.

Syeikh Athiyah Saqar menyebutkan, bahwa beberapa buku tafsir mengatakan kedua malaikat itu telah diturunkan Allah ke bumi sebagai fitnah. Sehingga Allah Subhanahu Wata'ala mengazab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka.

Perkataan para mufassir ini bukanlah hujjah ataupun dalil, hal itu berasal dari warisan masyarakat Babilonia dan penyelesaian orang-orang Yahudi serta kitab-kitab Nasrani.

Namun hal ini tidak sesuai dengan salah satu ayat di dalam Al-Quran. Para malaikat. tidak bermaksiat kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan merekapun melakukan apa yang diperintahkannya oleh Allah.

Baca Juga: Alhamduillah, Danau Tanda Kiamat ini Kembali Terisi Air Padahal Sudah Kering, Kiamat Masih Jauh?

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman. "Dan Malaikat-malaikat yang disisinya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembahnya dan tiada pula merasa letih.
Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (Alquran Surat Al-Anbiya).

Sebenarnya malaikat-malaikat itu adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahuluinya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah Allah. (Alquran surat Al-Anbiya)

Diriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib yang mengatakan, bahwa kedua malaikat itu mengajarkan itu kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir.

Bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan Sihir. Az Zajjaj mengatakan, bahwa perkataan itu adalah juga pendapat kebanyakan ahli bahasa.

Artinya bahwa pengajaran kedua malaikat itu kepada manusia adalah berupa larangan, keduanya mengatakan kepada mereka janganlah kalian melakukan ini.

Artinya sihir dan janganlah kalian diperdaya dengannya sehingga kalian memisahkan seorang suami dari istrinya, dan apa yang diturunkan kepada mereka berdua adalah berupa larangan.

Inilah sedikit kisah tentang Harut dan Marut, dua malaikat yang digantung di langit Babel. dan penambahan dengan sedikit kisah di artikel ini dapat menambah pengetahuan kita tentang siapa sebenarnya Harut dan Marut.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah