Network
PORTAL SULUT - Pantas hidup miskin, ternyata ini 8 posisi pintu penghambat rezeki menurut Primbon Jawa, yang masih banyak tidak diketahui orang-orang.
8 posisi pintu ini menurut Primbon Jawa, bisa menjadi penghambat rezeki.
Jika posisi pintu seperti ini ada di rumahmu, maka hidup miskin selalu membayangi sebab itu merupakan penghambat rezeki.
Baca Juga: Tidak Bisa Mengelak! 7 Anggota Tubuh ini yang Akan Bersaksi di Hari Kiamat Nanti
Dalam kitab Primbon Jawa, ternyata posisi pintu rumah memiliki makna dan arti tersendiri.
Disebutkan dalam Primbon Jawa, posisi pintu rumah ada yang penghambat rezeki dan juga pembawa hoki.
Namun seperti apa 8 posisi pintu penghambat rezeki menurut Primbon Jawa ini?
Baca Juga: Mengejutkan! Inilah Fakta Terbaru dari Kasus Pembunuhan ART Oleh Finalis MasterChef
Berikut ulasannya, sebagaimana dilansir portalsulut.com dari YouTube, pada Kamis, 6 Januari 2022.
Dalam Primbon Jawa, terdapat beberapa pertimbangan penting soal posisi pintu.
Primbon Jawa kuno yang diyakini budaya masyarakat Jawa, posisi pintu di rumah berpengaruh pada energi-energi positif yang berhubungan dengan rezeki dan peruntungan.
Sangat diperhatikan leluhur Jawa, pintu yang berada di dalam rumah dan posisinya kurang tepat itu bisa mempengaruhi serat tidaknya rezeki.
Baca Juga: Terawangan Mbak You Sebelum Meninggal Mulai Terjadi, Indonesia Waspada 2022 Ini
1. Pintu utama sejajar dengan pintu belakang.
Pintu utama sejajar dengan pintu belakang, apabila pintu utama berada dalam satu garis sejajar ke pintu belakang, itu tidak baik.
Sebab energi positif yang masuk lewat depan tidak akan meresap dengan bagus oleh ruangan.
Apabila pintu belakang dan depan tidak terdapat sekat sama sekali, berilah sekat sebab bila rumah kita ternyata terlanjur tak punya sekat, pemberian sekat menjadi solusi.
Dengan begitu energi positif yang masuk lewat depan tidak akan langsung keluar ke belakang, sehingga keberuntungan dan energi positif bisa bertahan lebih lama di dalam rumah.
2. Kepala ranjang membelakangi letak toilet.
Kalau di dalam kamar, kepala ranjang membelakangi letak toilet ini kurang bagus karena ketika tidur, energinya negatif.
Sehingga harus diubah kepala ranjang supaya tidak membelakangi toilet.
Kalau tidak, maka sering terganggu mimpi buruk dan mimpi buruk membuat pikiran tak tenang sehingga rezeki sulit datang.
3. Balok menonjol di atas ranjang.
Ketika ada balok yang menonjol di atas ranjang ini kurang bagus.
Biasanya orangnya pikirannya tidak tenang, mimpi jelek dan sering dihinggapi sakit.
Solusi sederhananya. Balok tersebut ditutup saja, boleh dengan lampu atau plafon.
4. Pintu menghadap pintu.
Entah pintu kamar menghadap pintu kamar atau pintu menghadap pintu kamar, energinya kurang bagus.
Sebab biasanya sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga.
Semakin sering terjadi perkelahian rezekinya bisa serat antara pintu dan pintu jangan sampai berada dalam satu garis sejajar.
5. Ketika pintu kamar menghadap kearah pintu utama,
Ini tidak bagus untuk energi positif, Karena apabila anda punya masalah, biasa akan terjadi selisih dengan atasan.
6. Pintu kamar menghadap toilet atau dapur.
Pintu kamar menghadap toilet atau dapur ini kurang bagus karena energi yang ditimbulkan bukan energi positif.
Biasanya orang di dalam rumah akan sering sakit-sakitan.
7. Dalam satu ruangan ada dua pintu yang berhadapan.
Dalam satu ruangan ada dua pintu yang berhadapan dalam satu dinding terdapat pintu yang sejajar kurang bagus.
Sebab rezeki dan hoki sulit berkumpul di ruangan di tengah itu .
Selain itu tidak muncul ketenangan dalam suatu keluarga atau satu rumah tangga.
Solusinya adalah ditutup salah satu pintu atau disekat dengan sesuatu.
8. Balok di atas pintu utama.
Ketika ada balok di atas pintu utama ini kurang bagus karena kerap terjadi perkelahian antara suami-istri.
Solusi sederhananya adalah diberi plafon atau lampu lampu besar untuk menutupi balok tersebut.
Itu adalah ilmu topografi yang berbicara tentang energi-energi negatif yang masuk ke rumah.
Demikian penjelasan tentang 8 posisi pintu penghambat rezeki dan bisa bikin hidup miskin menurut Primbon Jawa.***
Editor: Jaka Prasojo
