5 Larangan ‘Ora Elok’ Kepada Anak dalam Masyarakat Jawa, Begini Penjelasannya

- 28 Desember 2021, 15:43 WIB
Ilustrasi.5 Larangan ‘Ora Elok’ Kepada Anak dalam Masyarakat Jawa, Begini Penjelasannya
Ilustrasi.5 Larangan ‘Ora Elok’ Kepada Anak dalam Masyarakat Jawa, Begini Penjelasannya /PIXABAY/460273

PORTAL SULUT – Dalam masyarakat Jawa, ada ungkapan ora elok atau tidak bagus, tidak baik, dan tidak sopan.

Ungkapan ora elok ini biasanya digunakan para orang tua ketika menasehati anak.

Saat orang tua mengeluarkan ungkapan ora elok terhadap sesuatu, anak biasanya langsung menurut.

Sedikitnya, ada 5 larangan kepada anak yang menggunakan ungkapan ora elok.

Baca Juga: Berisiko Kejang Hingga Buta! 6 Bagian Tubuh Anak ini Tidak Boleh Terkena Pukulan

Alasannya dari 5 larangan kepada anak ini pun beragam.

Ada larangan yang berdasarkan pada kepercayaan tertentu.

Ada pula larangan kepada anak yang berdasarkan faktor kesehatan.

Dilansir dari kanal Youtube Naura Komputer pada Rabu, 28 Desember 2021, berikut 5 larangan kepada anak dengan ungkapan ora elok.

1. Ora elok duduk di depan pintu

Masyarakat Jawa meyakini duduk di tengah atau di depan pintu akan membuat jauh dari jodoh.

Artinya, sikap ini tentu tidak sopan karena bisa menghalangi orang yang akan lewat.

Namun, para orang tua juga khawatir jika ada yang melihat anak gadisnya bercanda berlebihan sampai tertawa keras di depan pintu hal ini dianggap beresiko.

2. Ora elok menyapu pada malam hari

Menyapu adalah aktivitas bersih-bersih yang umum dilakukan.

Baca Juga: Tertidur Lama, Anak Gunung Semeru Akan Meletus, Akankah Terjadi? Begini Kata Pakar Spiritual

Tetapi, dalam masyarakat Jawa ada pantangan untuk menyapu pada malam hari.

Para orang tua melarang anak-anaknya menyapu malam hari karena dianggap tidak sopan sebab akan mengganggu waktu istirahat.

Selain itu, masyarakat Jawa meyakini jika suara yang ditimbulkan saat menyapu pada malam hari dapat mengundang hal yang negatif.

Tambah lagi, ada kepercayaan jika menyapu pada malam hari akan mempersulit dirinya saat mencari rezeki.

3. Ora elok makan brutu atau pantat ayam

Biasanya anak-anak memang dilarang makan brutu karena dianggap bisa membuat bodoh dan pelupa.

Namun, di sisi lain pantangan ini disebabkan oleh alasan kesehatan.

Brutu yang merupakan bagian dengan kandungan lemak yang banyak dikhawatirkan akan menyebabkan penumpukan kolesterol.

Sehingga, efek sampingnya anak akan mudah mengantuk hingga tidak fokus saat belajar.

4. Ora elok membuang sampah di bawah tempat tidur

Masih berkaitan dengan faktor kebersihan dan kesehatan.

Baca Juga: Walaupun Nakal, Suka Bantah, 8 Weton Anak Ini Membawa Keberuntungan, Orang Tua Diuji Kesabarannya

Pada dasarnya membuang sampah sembarangan memang bukan perilaku yang baik apalagi jika di kolong tempat tidur.

Fokus utama adalah alasan kesehatan, sampah yang menumpuk di kolong tempat tidur bisa membusuk dan mendatangkan penyakit.

5. Ora elok makan bersisa

Artinya tidak baik makan bersisa biasanya menyebabkan ayamnya mati.

Meski terdengar tidak logis tapi untuk anak-anak justru menjadi larangan yang manjur.

Namun, lewat nasehat tersebut ternyata ada makna bahwa manusia hidup harus tahu ukuran.

Lebih baik menambah jika kurang daripada mengambil banyak tetapi bersisa.

Selain itu, kita juga diingatkan agar tidak membuang-buang makanan sebab di luar sana masih banyak orang yang kekurangan makanan.

Nah, itulah 5 larangan dengan ungkapan ora elok dalam masyarakat Jawa.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah