Mengejar duniawi membuat manusia lupa dengan kewajiban kalbunya, yakni saling tolong menolong serta saling memohon maaf dan memaafkan.
“Kalau sudah begini, gak usah ke gunung Semeru, angin itu lho sudah menerjang kita semua,” tutur Ningsih Tinampi, suaranya redam oleh sayat tangis.
Ia berkata, ketika angin dan air sudah bekerja sama, maka kita sudah tidak bisa melakukan apa-apa.
Karena itulah kita perlu senantiasa memanjatkan doa agar gunung Semeru tidak murka lagi.
Bukan hanya gunung Semeru, tapi juga semua gunung di Nusantara. Sebab ada musibah yang tak terduga-duga bakal terjadi lagi.
“Nanti satu demi satu, ada lagi yang tidak terduga-duga. Nanti ada bencana alam yang tidak terduga-duga,” Ningsih Tinampi memperingatkan.
Baiknya kita selalu menjaga diri dengan mendekat dan berdoa meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.***