Baca Juga: Welas Asih dan Tegas, 7 Weton Ini Dilindungi Khodam Macan Sakti Gunung Semeru
Sukidi menjelaskan pada waktu turun dari mobil menuju perjalanan ke makom, dia melihat sesuatu yang aneh dari barat,” Ada yang naik kereta kencana, ada yang pakai kuda kanan kirinya pengawal, ada yang jalan, saat itu saya sadar dan saya melihat semua itu,” Jelasnya.
“Hutan-hutan yang sana, terlihat kerajaan, saya sadar melihat,” Cetusnya.
“Alhamduliah keajaiban Tuhan, kejadian yang mengerikan itu memang ada, saya selamat, padahal disekeliling saya orangnya sudah terbakar,” Katanya kembali.
Begitu kacau dan ngerinya keadaan sekitar, Sukidi tidak sadar mengucapkan doa,” Eyang semar, eyang semar, eyang pasopati, eyang mahameru, minta maaf banyak warga yang banyak dosa, saya mohon maaf,” Ucap Sukidi sambil mengangkat tangan dikepala seperti layaknya orang minta maaf.
Setelah dari makom, saya kelililing dengan tidak sadar mengucapkan,”moto, botongo, ngoyo botongo, berulang kali, saya ucapkan sambil mata tertutup,” Ucap sukadi.
Saya terus dibawa keliling, melihat sekitarnya, seolah-olah mereka ingin menunjukan apa yang terjadi, dan penderitaan orang tertimpa musibah, seteleah berkeliling,” Saya terkejut tidak tahunya sudah sampai di makom itu tadi,” Katanya.
Dia tidak bisa menjelaskan apa yang dialaminya, dari kejadian itu dia menyimpulkan,”Kita ini terlalu ambisi dalam mencari harta, namun lupa mengucap syukur, dan kapan kita mengucap syukur kepada pencipta, akhirnya pencipta murka, karena kemunafikan manusia, karena kegoisan manusia, Yang manusia tahu hanya mengeruk harta, tetapi tidak bisa merawat lingkungan,” Tandasnya.
Baca Juga: Cerita Sosok Dewi Cantik Berkebaya Kuning di Danau Ranu Kumbolo Gunung Semeru, Ini Kisahnya
Mungkin orang-orang mengagap aneh dirinya, karena saya mengucapkan seperfi lafal huruf jawa diatas, hanya saya,” Saya diluar dilindungi dan yang di masjid juga dilindungi,” Tambahnya.