Terlilit Hutang, Bapak Ini Hampir Jadikan Anak Sebagai Tumbal Pesugihan, Ini Ceritanya

- 16 November 2021, 08:36 WIB
Ilustrasi tumbal pesugihan
Ilustrasi tumbal pesugihan /Ilustrasi/Pexels/Kat Jayne

PORTAL SULUT – Menggunakan pesugihan termasuk cara instan untuk mendapatkan kekayaan yang jelas-jelas dilarang penggunaannya karena memakan korban tumbal.

Akan tetapi, banyak orang yang terobsesi dengan uang sehingga meghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan dengan cara pesugihan.

Seperti cerita pesugihan yang datang dari seorang bapak di acara talkshow kanal YouTube Lentera Malam. Sebut saja Namanya Muklis yang mengaku sempat akan menjadikan anak sebagai tumbal pesugihan.

Baca Juga: Ini 5 Jenis Tumbal Pesugihan Yang Ada di Indonesia, Sadis! Salah Satunya Manusia

Mulanya di tahun 2002, setelah menikah Muklis meneruskan usaha tembakau milik orang tuanya. Muklis tidak mengalami masalah bahkan sempat berkembang.

Sampai pada suatu hari, pabrik rokok yang bekerja sama dengan Muklis melakukan korupsi, sehingga membuat Muklis mengalami kerugian dan terlilit hutang ke para petani tembakau.

Kejadian tersebut membuat keluarga Muklis malu. Sehingga kemudian Muklis bertemu dengan Dewi Lanjar dalam mimpi dan menyuruhnya untuk pergi ke padepokan di pantai ujung negoro.

Muklis pun memutuskan untuk berangkat ke padepokan bersama temannya Yanto dan melakukan beberapa ritual yang disarankan oleh juru kunci di tempat itu.

Setelah melakukan beberapa ritual, dalam ritualnya, Muklis diminta Dewi Lanjar untuk menjadikan anaknya sebagai tumbal pesugihan. Mendengar permintaan tersebut, Muklis tidak mau karena ia sangat sayang kepada anaknya.

Baca Juga: Disetubuhi Makhluk Halus! PSK Ini Mengaku DItiduri Jenglot Untuk Menarik Pelanggan di Dunia Malam

Berbeda dengan Yanto, ia rela mengorbankan sisa umurnya untuk melakukan pesugihan demi mendapatkan kekayaan.

Mereka bedua akhirnya kembali ke rumah masing-masing dengan Muklis yang tidak mendapatkan hasil apa-apa, sedangkan Yanto dengan perasaan yang gembira.

Beberapa hari kemudian terjadi perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupan Yanto. Ia mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam usaha kopinya.

Dalam jangka 1 tahun Yanto bisa membeli tanah, mendirikan rumah, membeli kebun dan bahkan menikah beberapa kali.

Yanto bercerita kepada Muklis bahwa setiap Jumat Kliwon ia sowan ke juru kunci untuk meminta petuah dan saran-saran.

Muklis masih penasaran dengan jenis tumbal pesugihan yang dilakukan Yanto. hingga pada suatu kesempatan Muklis kembali bersilaturahmi dengan juru kunci di tempat ia melakukan ritual di padepokan.

Dari pertemuan tersebut, juru kunci menjelaskan bahwa untuk mendapatkan pundi-pundi kekayaan yang seperti itu memang tidak murah, harus ada tumbal sebagai imbalannya.

Juru kunci menambahkan bahwa ada salah satu lokasi di daerah pekalongan itu ada istana yang dilingkari oleh orang-orang yang sudah menyerahkan usianya sebagai tumbal pesugihan.

Konon katanya orang-orang yang melingkar di istana itu sebagai pagar dengan kondisi seperti ditusuk sate

Mendengar perkataan tersebut, Muklis bersyukur karena tidak terlena dengan iming-iming kekayaan yang didapatkan dengan cara pesugihan.

Akhirnya Muklis kembali ke ibu kota dan kembali jalan yang lurus dengan mengais rezeki yang halal.

Cerita di atas bisa diambil hikmahnya bahwa cara yang instan pasti ada resikonya. Kiranya bagi Anda yang punya niatan untuk melakukan tumbal pesugihan, sebaiknya pikirkan dampak buruknya.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x