Cerita Mitos, Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul Ingin Nikahkan Putrinya Dengan Pria Ini, Bagaimana Kisahnya

- 7 November 2021, 06:12 WIB
Cerita mitos seputar Ratu Nyai Roro Kidul
Cerita mitos seputar Ratu Nyai Roro Kidul /Instagram/@nyirorokidul117

PORTAL SULUT - Pantai Gondo Mayit adalah nama pantai di pesisir selatan Blitar. Pantai gondo mayit dalam bahasa Jawa diartikan sebagai bau mayat.

Menurut penduduk sekitar, ketika pada zaman penjajahan banyak sekali ditemukan mayat-mayat yang bergelimangan disana dan pada akhirnya menimbulkan bau mayat yang benar benar menyengat.

Saat itulah pantai tersebut dimnamakan sebagai pantai gondo mayit atau pantai yang berbau mayat.

Baca Juga: Anti Bangkrut dan Selalu Kaya Raya, Pemilik 5 Weton Ini Akan Sukses Sepanjang Masa Menurut Primbon Jawa

Cerita ini disampaikan oleh seseorang yang bernama pak Kusnandar dan kemudian diceritakan kembali melalui kanal Youtube Sobat Kembara.

Untuk dapat mempermudah cerita ini, maka Sobat Kembara menyebut bapak Kusnandar ini dengan sebutan Nandar.

Sebagimana yang dilansir Portalsulut.com di Kanal YouTube Kembara Sunyi, Nandar menceritakan bahwa pada waktu itu beliau masih remaja dengan usia masih sekitar dua puluhan tahun.

Mereka senang sekali bepergian ke hutan-hutan , kemping di gunung, dan ada salah satu aktifitas yang mereka senangi yaitu memancing.

Kebetulan, pantai gondo mayit ini berada di pantai selatan, dan waktu itu Nandar mengatakan bahwa kondisi jalan pada saat itu tidak seperti sekarang.

Jika hari ini kita menuju ke gondo mayit itu sudah bisa dilalui dengan kendaraan bermotor, namun waktu itu Nandar bercerita mereka yang tujuh orang itu berangkat menggunakan sepeda motor dan mereka sudah menyiapkan peralatan pancing masing-masing dan sudah menyiapkan satu terpal untuk digunakan tidur di sana.

Rencana awal, memang mereka akan kemping di pinggir pantai gondo mayit tersebut.

Berangkatlah mereka ke sana, jarak dari rumah mereka ke pantai gondo mayit ini tidak terlalu jauh hanya sekitar 30 menit sampai dengan 45 menit.

Begitu sampai di satu desa terkhir, mereka menitipkan sepeda motor mereka disalah satu rumah warga.

Awalnya mereka bersilaturahmi dengan warga desa sekitar dan mereka bertanya tentang sejarah pantai gondo mayit tersebut.

Banyak dari warga yang memberi keterangan yang sama bahwa pantai ini dulunya ditemukan mayat yang banyak sekali pada masa penjajahan dan karena sangat banyak, maka baunya benar-benar anyir.

Baca Juga: 8 Weton Emak-emak Banjir Cuan dan Hoki di November 2021 menurut Primbon Jawa

Jadi orang yang mau ke pantai itu, selalu mencium bau mayat yang menyengat dengan sangat luar biasa.

Nandar dan enam orang temannya waktu itu mendengar cerita seorang warga, dan warga tersebut bercerita dengan ekspresi yang takut.

Awalnya beberapa orang teman dari nandar itu mengatakan bahwa ''wah ini kalau kita ke sana, bakalan sendirian, hanya tujuh orang saja dan tidak ada siapa-siapa lagi'', kata seorang teman Nandar.

Hal itu dikatakan karena memang akses menuju ke pantai itu sulit, jadi mereka harus berjalan kaki dengan jarak tempuh hingga satu hingga dua kilo meter.

Tetapi karena dengan modal semangat yang tinggi, beberapa orang dari rombongan tersebut meyakinkan kepada beberapa orang temannya yang penakut itu bahwa mereka harus kompak karena hanya satu malam di sana, dan jangan sampai ada yang meninggalkan kelompok.

Mereka bersepakat akan memancing dari arah pojok ke pojok dan ketika selesai, mereka akan kembali ke tempat mereka melakukan camp dan jangan sampai ada yang berpencar.

Lalu siang itu mereka berangkat, ada beberapa warga yang mengasih pisang kepada mereka, merekapun senang dan berangkatlah mereka menyusuri lokasi-lokasi yang memiliki jalan yang agak rusak dan naik ke bukit.

Saat semakin naik ke bukit, mereka mulai melihat pantai selatan yang kelihatan sangat cantik sekali dan mereka sangat senang karena pada saat itu mereka belum pernah menuju ke pantai selatan sebelumnya.

Begitu mereka sampai ke pantai, mereka langsung memasang terpal untuk melakukan kemping, salah satu teman mereka sudah menyiapkan nasi untuk bekal mereka dengan harapan ketika mendapat ikan, mereka bisa langsung bakar dan makan disana.

Setelah terpal berdiri, mereka langsung siap memancing, ada yang pergi ke area yang mereka sudah tentukan masing-masing.

Baca Juga: Pernah Mimpi 5 Hal Ini? Selamat Anda Memiliki Khodam Dalam Diri!

Nandar ini memilih area memancing yang persis berada di bawah tebing, begitu pertama kali memancing, Nandar benar benar senang karena dia langsung dapat ikan.

Begitu dapat ikan, dia langsung melaporkan kepada teman temannya, karena jarak Nadar dan teman-temannya jauh, jadi suara nandar tidak terdengar.

Jadi nandar hanya melambaikan tangan kepada teman temannya dan temanya memberi kode, tidak lama kemudia temannya datang dan mengambil ikan tersebut dan Nandar melanjutkan memancing lagi.

Karena sangat senang, tidak terasa Nandar sudah memancing hingga sore hari, teman Nandar sudah memberikan kode pertanda eaktu memancing sudah selesai dari kejauhan.

Tetapi karena Nandar sudah merasa asik memancing, maka dia terus memancing dan matahi sudah mulai terbenam pertanda waktu maghrib sudah mulai datang.

Teman-temannya sudah memberikan kode dari kejauhan, tetapi suaranya benar benar jauh karena mereka jaraknya jauh sekali.

Tidak lama setelah itu, Nandar mendapat ikan dan tidak terasa hari sudah mulai gelap dan disitulah Nandar memutuskan sudah selesai.

Dia mulai berkemas, karena perlengkapannya banyak dan ikan yang didapat juga banyak, jadi dia membutuhkan waktu yang lumayan banyak.

Begitu Nandar bersiap untuk membereskan peralatan mancingnya, hari sudah mulai gelap dan jarak pandang hanya sekitar 5 sampai dengan 10 meter dan apalagi waktu itu Nandar tidak membawa senter atau penerangan yang lain.

Saat melihat ke arah teman-temanya yang di arah tenda kemping itu sudah tidak terlihat, sudah benar-benar gelap.

Dari situlah Nandar segera mempercepat geraknya dan begitu dia beranjak dari tempat duduknya, Nandar melihat ada seperti cahaya api yang berjalan mendekatinya.

Nandar mengira cahaya tersebut adalah teman-temannya yang datang membawa obor.

Ketika semakin dekat, Nandar melihat rombongan orang yang banyak sekali membawa obor dan membentuk barisan.

Semakin dekat, Nandar mulai curiga dan dia semakin bisa melihat bahwa rombongan tersebut seperti pasukan dari kerajaan masa lalu.

Mereka berbadan tegap, membawa obor dan membawa senjata pada tangan kiri mereka, semakin mendekat, mereka banyak sekali dan Nandar hanya diam di pinggir.

Saat Nandar diam, tidak lama kemudian rombongan tersebut berhenti dan salah satu orang dari rombongan itu mendatangi nandar dan kemudian berkata "den mas, mari ikut, den mas sudah ditunggu kanjeng ratu''.

Nandar waktu itu bingung, dia menoleh ke belakang dan ke samping menbari memikirkan bahwa seseorang tersebut berbicara kepadanya atau bagaimana.

Nandar langsung diajak naik ke kereta kencana, dia masuk ke situ dan seolah-oleh dia tidak bisa berkata apa-apa.

Dia melihat banyak sekali orang yang berada di barisan belakang yang membawa obor, dan ada beberapa yang naik kuda.

Setelah berada di dalam kereta kencana, dibawalah dia dan tidak lama kemudian dia sampai ke suatu tanah lapang yang letaknya masih bisa mendengar suara ombak dari pantai selatan.

Disitu dia melihat ada beberapa orang yang melingkar dan ada satu pendopo dengan ukuran besar.

Baca Juga: Sering Dengar Bisikan Makhluk Gaib? Mungkin Anda Didampingi Lebih Dari Satu Khodam, ini Penyebab dan Tandanya

Nandar mengingat bahwa pendopo tersebut seperti pendopo yang berada di keraton-keraton jogja, tapi bedanya pendopo ini kelihatan besar dan warnanya cenderung berwarna hijau, jadi ada kain-kain yang berwarnah hijau.

Dari arah jauh, Nandar melihat ada yang seperti putri keraton, dia memakai kerudung dengan baju yang serba hijau dan sedang mengobrol dengan tiga orang laki-laki yang menggunakan sorban dan jubah.

Saat sedang mengobrol, sesekali putri tersebut menengok ke arah Nandar. Saat itu Nandar tidak bisa bicara, dia hanya melihat kondisi dan situasi yang ada disekitarnya.

Setelah melihat kondisi sekitar, tiba-tiba ada dua orang perempuan yang datang ke arah Nandar.

Perempuan tersebut mengatakan bahwa mereka adalah pengawal kanjeng ratu dan duduk disamping Nandar.

Saat itu Nandar terus dipanggil sebagai Den Mas, seolah-olah mereka sangat sungkan kepada Nandar dan Nandar pun masih bingung karena para pengawal putri tersebut berbicara seperti Nandar adalah atasan mereka.

Para pengawal mengatakan "Den mas, kanjeng ratu pingin den mas ini menjadi menantunya, kalau den mas mau, besok segera dilakukan pernikahannya, nanti malam den mas diperkenankan melihat wajah dari calon pengantin den mas,'' kata pengawal ratu kepada Nandar yang masih kebingungan.

Ketika mendengar hal tersebut, Nandar hanya diam dan kebingungan dan sekali lagi, salah satu pengawal tersebut menjelaskan apa maksud mereka.

''Jadi gini den mas, kanjeng ratu kidul, menginginkan den mas untuk menjadi menantunya, kalau den mas berkenan, den mas ini diperkenankan langsung untuk melihat calonnya den mas yaitu putri dari kanjeng ratu," terang pengawal kepada Nandar.

Nandar pun langsung berpikiran bahwa dia akan dijadikan sebagai menantu Nnyai Roro Kidul, dan Nandar mengatakan bahwa bukan dia menolak tetapi ada orang tuanya yang menanti dia di rumah sembari menjelaskan maksud dia datang ke pantai selatan tersebut.

Setelah mendengar penjelasan dari Nandar, para pengawal mengatakan bahwa mereka akan menyampaikan kepada Nyai Roro Kidul jika Nandar tidak mau menerima pinangan tersebut.

Nandar pun menjelaskan sekali lagi "mohon maaf sekali lagi, bukan saya menolak, tapi saya sendiri sadar bahwa saya ini bukan berasal dari dunia ini dan saya manusia, saya sadar bahwa kanjeng ratu dan panjenengan semua ini bukan berasal dari golongan kami," jelas Nandar.

Begitu Nandar menjelaskan, dua orang perempuan tersebut mundur dengan secara perlahan tapi masih menghadap kepada Nandar dan kemudia pergi menghadap kepada kanjeng ratu.

Nandar bisa melihat jika dua orang pengawal tersebut sedang membisik ke telinganya kanjeng ratu.

Dari jauh, terlihat kanjeng ratu seperti setuju dengan apa yang dikatakan oleh dua orang pengawalnya tersebut.

Tidak lama setelah itu, kanjeng ratu langsung melirik ke arah Nandar dan waktu itu Nandar cuma tersenyum dan memperlihatkan gaya tubuh yang seperti meminta maaf dan waktu itu kanjeng ratu hanya senyum.

Setelah kejadian itu, dua orang pengawal ini kembali lagi ke Nanda dan mengajak Nandar untuk makan dulu karena sudah disiapkan oleh pengawal-pengawal kerajaan.

Disitu Nandar melihat ada beberapa pengawal yang sudah berjalan ke suatu ruangan, di sana ada meja makan yang besar dan mereka dihidangkan makanan-makanan yang enak sekali.

Nandar pun makan dengan lahap dan dia melihat banyak juga orang-orang yang makan dengan lahap.

Baca Juga: Sering Dengar Bisikan Makhluk Gaib? Mungkin Anda Didampingi Lebih Dari Satu Khodam, ini Penyebab dan Tandanya

Setelah makan, mereka pun berbondong-bondong menuju ke satu padepokan, jadi ada pendopo besar yang sedang diadakan pagelaran wayang dan merekapun menonton sambil tertawa dan sangat bergembira.

Nandar juga termasuk orang yang senang dengan pertunjukan wayang, jadi dia benar-benar menikmati pertunjukan wayang tersebut.

Setelah selesai menonton, Nandar mengikuti orang-orang yang sedang berjalan ke belakang dan dia melihat beberapa orang yang tiduran karena merasa lelah.

Karena Nandar juga lelah, maka dia juga tidur di tempat tersebut, begitu dia tidur dan pada saat pagi hari begitu dia membuka mata, Nandar sudah beradi di pinggir pantai lagi.

Dia bingung karena tidak ada teman-temannya disana, begitu Nanda menghampiri terpal yang mereka dirikan sebagai tempat kemping, sudah tidak ada lagi teman-temannya.

Nandar pun berjalan sendirian menuju desa yang sebelumnya mereka singgahi, begitu sampai ke desa yang dimana Nandar menitipkan sepeda motor, dia bertanya kepada salah satu warga ibu-ibu.

''Ibu, saya mau ngambil motor," tanya Nandar kepada salah seorang ibu.

"Hlo, masnya ini datang lagi ke sini to?," kata ibu.

"Saya memang baru nyampe kemarin," jawab Nandar dengan santai.

"Hlo, masnya ini kan yang sudah seminggu lalu sudah pulang, datang ke sini lagi mau mancing atau gimana mas", kata ibu-ibu dengan heran kepada Nandar.

''Bu, saya itu baru datang kemarin dan saya ini mau pulang mencari teman-teman saya," jelas Nandar.

Saat mendengar hal tersebut, warga desa bingung, dan Nandar menjelaskan kejadian yang dialaminya kepada warga desa.

Dia mengatakan bertemu dengan Nyai Roro Kidul dan mau dinikahkan dengan putrinya. Setelah mendengar cerita tersebut, Nandar diantar oleh warga ke terminal dan diberikan uang.

Warga desa tersebut sudah tidak ambil pusing dengan cerita yang sudah disampaikan oleh Nandar karena mereka percaya bahwa Nandar sudah diambil oleh nyai roro kidul karena meraka tau waktu itu sudah satu minggu, namun Nandar menyadari hanya satu hari saja.

Ketika sudah sampai di rumahnya, Nandar melihat rumahanya dipenuhi dengan orang banyak, ramai sekali, begitu dia mendekat ternyata ada orang-orang yang membacakan doa-doa tahlil.

Begitu Nandar sampai, orang-orang tersebut melihat ke aranya dan mereka sangat terkejut, ibu Nandar pun juga kaget melihat kehadirannya.

Nandar bingung dan bertanya kepada mereka, mengapa mereka kaget saat melihat dia pulang ke rumah.

Semuanya menagis dan beberapa orang berlarian ke luar rumah sambil ketakutan, saat itu ada satu orang yang bilang bahwa Nandar bukanlah orang tapi demit.

Nandar pun menjelaskan bahwa dia bukanlah demit dan dia pulang kerumahnya sambil bertanya bahwa di rumahnya ada kejadia apa.

Ada salah satu orang warga desa disana yang mencoba menengahi semua masalah dan mengajak duduk semua orang yang ketakutan dan dia bertanya kepada Nandar.

''Le, kamu ini beneran Kusnandar," tanya orang tua yang menengahi masalah tersebut.

"Iya pak, saya Kusnandar, ini ibu saya, ini orang tua saya dan ini rumah saya,''

"le, sebntar, kamu dari mana?,"

"Saya dari pantai gondo mayit pak, saya baru pulang, saya ini ditinggal sama teman-teman," terang Nandar.

Disitulah Nandar bercerita kepada orang-orang yang mengira bahwa dia sudah meninggal, dia bercerita bahwa dia bertemu dengan Nyai Roro Kidul dan semua kisah yang dialaminya.

Ketika mendengar penjelasan Nandar, semua orang benar-benar kaget dan tidak percaya dengan penjelasan Nandar dan Nandar juga masih terus meyakinkan semua orang yang kebingungan termasuk kepada orang tuanya.

Setelah itu, orang-orang mengatakan "le, seminggu yang lalu kamu ini pulang sama teman-temanmu, kamu dalam keadaan panas yang tinggi sekali, tidak lama kemudia ketika kamu tidur dan pada subuh hari, kamu itu meninggal, dan kami ini benar-benar menguburkan jasatmu, dan orang-orang inilah yang menguburkan jasatmu", kata seseorang kepada Nandar yang sedang dalam keadaan bingung.

"Makanya mereka disini benar-benar kaget begitu kamu pulang ke rumah, kok bisa kamu yang sudah dimakamkan tujuh hari yang lalu kemudian tiba-tiba datang dengan penampakan yang seperti ini," lanjutnya.

''Yah sudah pak, ini kan saya sudah datang, ayo kita pastikan bahwa yang dimakamkan itu bukan saya, itu bukan jasat saya, ini saya benar-benar nyata, saya baru pulang," kata Nandar.

Warga yang ada di situ kemudia bersepakat untuk menggali kembali makam agar supaya orang-orang tersebut tidak bingung.

Berangkatlah mereka menuju makam dan kemudian makam tersebu digali. Saat sedang digali, kedua orang tua Nandar panik karena benar-benar ingin tau apa yang sudah dimakamkan oleh mereka.

Begitu digali dan semakin kelihatan isi makam, begitu kayu dibuka satu persatu, disitu mereka melihat ada gumpalan jaring nelayan yang berada di situ.

Mereka benar-benar kaget karena ternyata yang mereka makamkan adalah gumpalan jaring nelayan dan begitu mereka semua melihat, mereka semua percaya bahawa mereka ditipu.

Enatah bagaimana ceritanya, mereka bisa memakamkan jaring nelayan ini, merekapun kembali pulang.

Saat sampai di rumah, warga masih belum terima dengan kejadian waktu itu, dan mereka masih belum percaya jika kejadian semacam itu bisa terjadi.

Lagi-lagi Nandar mengatakan kepada mereka, jika dia juga merasa benar-benar aneh, kenapa bisa tiba-tiba ada di pendopo nyai roro kidul.

Setelah itu pun berita tentang Nandar yang diculik Nyai Roro Kidul itu menyebar ke desanya dan sampai cerita ini diturunkan, Nandar masih terkenang dengan ceritanya bahwa dia pernah mengalami kejadian yang benar-benar aneh waktu itu.

Dia pernah berada di pendopo Nyai Roro Kidul dan dia hampir mau dikawinkan dengan putri Nyai Roro Kidul.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x