PORTAL SULUT - Heboh kemunculan pocong wedon. Kemunculan pocong wedon ini diulas di akun TikTok @jody aditya.
Pocong adalah sejenis hantu yang berwujud manusia yang terbungkus kafan.
Pocong adalah hantu yang konon merupakan arwah orang mati yang terperangkap dalam kafan mereka.
Baca Juga: Anak Paling Mujur Ada di 7 Weton , dari Berbakat Jadi Pemimpin Hingga Kebal dari Ilmu Gaib
Menurut mitos yang beredar, jiwa orang yang sudah meninggal akan tinggal di bumi selama 40 hari setelah kematian.
Jika ikatan kain kafan tidak dilepaskan setelah 40 hari, tubuh dikatakan melompat keluar dari kubur untuk memperingatkan orang-orang bahwa jiwa mereka perlu dilepaskan.
Setelah ikatan dilepaskan, jiwa akan benar-benar meninggalkan Bumi.
Lantas apa itu pocong wedon?
Pocong wedon asalah pocong perempuan. Wedon adalah perempuan.
Tapi menurut akun TikTok @jody aditya, yang membedakan pocong wedon dengan pocong biasa adalah pocong wedon itu tingginya jauh lebih tinggi mulai dari 3 meter sampai 5 meter, bahkan katanya ada yang sepohon kelapa.
"Dan katanya pocong wedon ini bisa ngeludah. Nah kalau kena ludanya bisa bikin luka koreng, kayak kebakar dan sembuhnya itu bakal lama banget," kata akun TikTok tersebut.
Kemunculan pocong wedon terjadi pada tahun 1987 di Jawa Tengah. saat itu warga di sebuah desa di Jawa Tengah lagi menunggu panen padi.
Baca Juga: Tampil Beda, 5 Zodiak Punya Kehidupan Mewah Sepanjang Tahun 2024, Suka Berkelana
Tapi ada keanehan disana. Tiba-tiba seluruh padi disana rusak tanpa alasan yang jelas. Semua warga binggung karena baru terkadi pertama kali.
Yang bikin resah, ada warga yang melihat ada pocong yang tingginya 5 meter. warga disana menyebut pocong itu adalah pocong wedon.
Warga ketakutan karena pocong tersebut selain mengejar juga bisa mengeludah.
Setelah berbulan-bulan meneror warga, akhirnya diketahui alasan munculnya pocong wedon.
Ternyata pocong wedon ini sendaja dikirim oleh juragan beras di wilayah lain untuk merusak padi mereka supaya gagal panen.
Karena marah, warga akhirnya pingin menyerang atau melabrak juragan beras itu, tapi dilarang warga lain.
Akhirnya warga menahan diri. Dan setelah masa panen lewat, teror pocong wedon ini juga berakhir.***