Jangan Lupakan Sedekah Jumat Legi, Tolak Bala dan Rezeki Lancar

PORTAL SULUT - 1 Desember 2023 bertepatan dengan hari Jumat Legi.

Bagi masyarakat Jawa, Jumat Legi merupakan hari yang penuh makna.

Setiap Jumat Legi kita bisa melakukan ijazah tolak bala dan penarik rezeki.

Baca Juga: Ramalan Indigo Hard Gumay Soal Jodoh BCL Bunga Citra Lestari, Setelah 3 TAHUN!

Berikut ini ijazah sedekah tolak bala dan penarik rezeki Jumat Legi 1 Desember 2023 dari Persatuan Dukun Nusantara atau Perdunu.

Perdunu adalah sebuah persatuan dukun di Indonesia yang didirikan pada 3 Februari 2021 di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.

Persatuan ini diwujudkan untuk memperkenalkan pekerjaan dukun/paranormal dan ilmu-ilmu gaib kepada marsyarakat, serta melawan stigma buruk pekerjaan dukun di mata masyarakat.

Selain itu, Perdunu berusaha memberikan manfaat, seperti pengobatan non-medis, kepada masyarakat. Perdunu bukanlah persatuan dukun yang bekerja untuk menyakiti orang lain, melainkan dukun-dukun yang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang tak kasat mata/gaib.

Dikutip dari akun TikTok Perdunu, ada ijazah yang bisa dilakukan setiap Jumat Legi agar rezeki terus mengalir.

"Saya mengingatkan lagi jika Jumat Legi jatuh pada tanggal 1 Desember 2023," kata akun tikTok tersebut.

"Sesuai dengan ijazah yag telah saya sampaikan, bahwa setiap jumat legi pagi hari usahakan untuk sedekah kepada anak-anak kecil.

Sebelum dikasihkan niatkan "Sodakoh iki minongko dadi tolak balaku lan sebape dilancarke rezekiku. (Sedekah ini diniatkan agar dijauhkan dari mara bahaya dan menjadi sebab dilancarkan rezeki karena Tuhan).

Baca Juga: Apa Saja yang Bakal Terjadi di Tahun Depan? Inilah Ramalan Tahun 2024 dan Persiapan yang Harus Dilakukan!

Sedekahnya bisa dalam bentuk uang atau makanan yang terpenting pada saat itu anak kecil bisa bahagia dari ekspresi wajahnya," terangnya.

Kata tolak bala berasal dari dua kata yaitu, tolak berarti penolakan dan bala yaitu bencana.

Ritual tolak bala' merupakan tradisi masyarakat yang umunya ada pada masyarakat Jawa yang tujuannya untuk menolak bencana atau meminta agar dilindungi dari mara bahaya.

Setiap orang tidak pernah tahu kapan musibah datang, tetapi sebagai umat muslim harus tetap memiliki iman yang kuat agar selalu tegar dan tidak terpuruk.

Musibah adalah satu di antara ujian yang diberikan Allah SWT. sehingga menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada menjadi sebuah keharusan.***