PORTAL SULUT - Persoalan karir dan rezeki, adalah persoalan yang sebenarnya sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Hanya saja, seberapa gigih dan giatnya kita untuk menjemput rezeki tersebut.
Namun menurut Primbon Jawa, terdapat beberapa weton yang tidak akan tertandingi dalam urusan rezekinya.
Terdapat 4 weton yang diramalkan memiliki rezeki tidak tertandingi.
Dikutip Portal Sulut dari channel youtube Kitab Primbon Jawa, dan berikut ini adalah ulasan singkat mengenai 4 weton tersebut.
1 Senin Kliwon
Senin Kliwon mempunyai jumlah neptu 12, weton ini juga dinaungi oleh Bromo panas Gigis bumi.
Dan bumi pemilik weton Senin Kliwon ini, dipercaya bahwa rezeki yang semasa hidupnya tidak akan tertandingi.
Kemudian dalam karir weton Senin Kliwon pun, akan selalu cerah.
2 Sabtu Pon
Pemilik weton Sabtu Pon ini, memiliki jumlah neptu 16.
Weton Sabtu Pon, juga berada di bawah naungan lintang ilmu latipan, tulus banyu, dan satria wirang hingga membuat weton ini memiliki rezeki yang tidak tertandingi.
Baca Juga: 5 Weton Memiliki Sifat Baik, Sehingga Mendapatkan Kemuliaan, Keberuntungan dan Rezeki Dalam Hidupnya
3 Selasa Legi
Meskipun jumlah neptu pada weton Selasa Legi ini kecil yaitu 8, akan tetapi rezeki dari Weton Selasa Legi ini akan terus mengalir dan tidak akan ada yang menandinginya.
Weton Selasa Legi ini, disebut sebagai weton yang diyakini berada di bawah naungan lintang kuda.
Hal ini juga yang akan membuat rezekinya akan lancar.
4 Kamis Kliwon
Weton Kamis Kliwon memiliki jumlah neptu yang cukup tinggi yaitu berjumlah 16.
Pemilik weton Kamis Kliwon ini, dikatakan sejak lahir telah dinaungi ilmu latipan, tulus banyu, dan waseso segoro.
Hal tersebut yang membuat Kamis Kliwon ini masuk ke dalam weton yang rezekinya tidak tertandingi.
Baca Juga: Auto Hidupnya Senang! 6 Weton Paling Adem Ayem Rezekinya Lancar Membuat Hidupnya Semakin Tentram
Itulah 4 weton yang rezekinya tidak tertandingi karir dan rezekinya selalu lancar dan mulus.
Terlepas dari benar atau tidaknya, weton merupakan salah satu kebudayaan Jawa sejak zaman dulu yang menunjukkan peradaban Jawa dahulu.
Kita sebagai manusia boleh mempercayainya dan boleh juga tidak.
Yang pasti kita harus menanggapi segala sesuatunya dengan hal yang positif.***