Pasangan Weton Ini Sebaiknya Tidak Menikah, Bisa Berakibat Fatal

8 Agustus 2022, 19:55 WIB
Ilustrasi. Pasangan weton yang dilarang menikah /Timur Weber/Pexels

PORTAL SULUT – Menurut Primbon Jawa jika pasangan weton ini menikah berpotensi berakibat fatal.

Oleh karena itu menurut Primbon Jawa, pasangan weton kelahiran ini dilarang untuk menikah.

Menurut Primbon Jawa, jika tetap dipaksakan untuk menikah, dipercaya sesuatu hal buruk bisa terjadi.

Baca Juga: Gus Baha Bilang Jangan Lakukan Hal Ini Kalau Tidak Mau Dijauhi Rezeki dari Allah SWT, Hindari!

Weton atau hari kelahiran seseorang dalam Primbon Jawa biasa digunakan untuk melihat nasib baik, peruntungan rezeki hingga jodoh.

Oleh karena itu, sebagian masyarakat Jawa sering menggunakan weton untuk menghitung kecocokannya.

Lewat perhitungan kita dapat melihat karakter dan watak seseorang. Dari situlah kita bisa menakar kecocokannya apakah cocok dan bisa membina rumah tangga dengan baik atau akan berakhir dengan perceraian

Berikut daftar weton yang dilarang menikah seperti dikutip dari channel Youtube, Primbon Jawa 1000.

 

Weton dengan Jumlah Neptu 25

Menurut Primbon Jawa weton dengan jumlah neptu 25, dilarang untuk menikah, karena mereka mempunyai karakter yang sulit disatukan.

Adapun beberapa weton dengan jumlah neptu 25 yakni Minggu Kliwon dan Senin Kliwon; Minggu Wage dan Rabu Pahing; Senin Wage dan Sabtu Kliwon; Jumat Legi dan Sabtu Legi;  Minggu Legi dan Jumat Pahing; Selasa Pon dan Rabu Kliwon; Kamis Wage dan Sabtu Wage; Rabu Wage dan Sabtu Legi dan sejumlah weton lainnya yang berjumlah neptu 25.

  Baca Juga: Membanggakan Orang Tua! 7 Weton Ini Disebut Paling Berbakti

Weton dengan jumlah Neptu 26

Berikut weton dengan jumlah neptu 26 diantaranya Kamis Wage dan Jumat Kliwon; Minggu Legi dan Rabu Pahing; Minggu Wage dan Kamis Pahing.

Apabila pasangan weton ini nekat menikah maka pernikahannya akan penuh dengan rintangan dalam berbagai sisi.

Mereka akan menghadapi perjalanan terjal yang tak ada habisnya selama menikah.

 

Pasaran Wage dan Pahing

Menurut Primbon Jawa pasaran Wage dan pasaran Pahing dipercaya pantang untuk menikah.

Pasalnya pasaran Wage memiliki sifat seperti minyak, sedang pasaran Pahing bersifat seperti air.

Alhasil kedua pasaran ini cenderung sulit disatukan dalam hubungan pernikahan.

Apabila dilanggar maka rumah tangganya akan penuh dengan perselisihan.

Baca Juga: Tengah Malam Bharada E Tulis Surat untuk Keluarga Brigadir J, Ini Isi Lengkapnya dan 3 Fakta Baru Terungkap

Namun bagi pasangan weton tersebut yang akan tetap ingin melangsungkan pernikahan, maka disarankan untuk memilih hari pernikahan yang paling baik.

Hal ini dimaksudkan untuk menetralisir bahaya yang mengancam kehidupan rumah tangga setelah menikah.

Selain itu pasangan juga harus menggelar kegiatan syukuran setiap ulang tahun pernikahan, untuk menolak bala dan sebagai bentuk syukur karena rumah tangganya masih dijaga.

Harapannya syukuran itu juga bisa menjadi penghangat rumah tangga di masa-masa yang akan datang.

Dan yang paling penting pasangan harus siap dan ikhlas menerima apapun masalah yang menimpa kehidupan rumah tangganya, karena semua yang berumah tangga pasti mempunyai masalah masing-masing.

Jadi kalau sudah memutuskan menikah berarti sudah siap menghadapi hidup suka dan duka bersama pasangan kata Primbon Jawa.***

Editor: Ralki Sinaulan

Tags

Terkini

Terpopuler