PORTAL SULUT – Setiap rumah adalah surga pribadi bagi penghuninya.
Akan tetapi ada rumah yang justru membuat energi rezeki sulit masuk, sering sial, serta mengundang kedatangan makhluk selain manusia.
Dalam kitab Primbon Jawa kuno setidaknya ada 7 tanda-tanda rumah pembawa sial.
Lantas apakah 7 tanda yang dimaksud? Simak penjelasan lengkap Primbon Jawa kuno dalam artikel ini.
Baca Juga: Pelaku Tindak Asusial di KRL Ditangkap, Video Viral di Medsos
Dalam kepercayaan leluhur warga Jawa, primbon Jawa kuno penting untuk menebak nasib, rezeki, dan peruntungan.
Entah untuk mempertimbangkan arti tanggal lahir, weton, jodoh, pernikahan, dan lain-lain. Terhitung apa rumah kita dilanda kemalangan atau mungkin tidak.
Ada 7 ciri-ciri atau pertanda sebuah rumah membawa apes menurut Primbon Jawa.
- Tidak boleh searah dengan neptu kelahiran atau kiblat papat kalima pancer dalam budaya leluhur Jawa
Harus dipahami ada banyak weton atau neptu yang terkait dengan rumah pembawa apes hal ini.
Baca Juga: Baca Saat Sujud! Doa Pendek Ini Bisa Datangkan Rezeki Yang Melimpah Kata Ustadz Adi Hidayat
Neptu 9, 13, dan 17 ada di arah timur.
Hingga rumah ini saat dibuat jangan menghadap ke timur.
Neptu kelahiran 10, 14, dan 18, ada di arah selatan.
Tempat tinggalnya jangan hadapi ke arah selatan karena neptu ini kerap sial atau kesusahan.
Neptu kelahiran 7, 11, dan 15 ada di arah barat.
Baca Juga: Ini 10 Manfaat Kayu Manis yang Ampuh Atasi Berbagai Jenis Penyakit
Tempat tinggalnya jangan menghadap ke arah barat. Karena besar sekali masalahnya dan terhalang rezeki dan keberuntungannya.
Dan neptu kelahiran 8, 12, dan 16 ada di arah utara.
Tempat tinggalnya jangan menghadap utara. Karena banyak kesusahannya dan terhalang rejekinya.
- Rumah jarang-jarang dihuni bahkan bisa saja gelap
Rumah tipe ini akan kemungkinan dikunjungi oleh makhluk halus. Karena makhluk gaib suka dengan kegelapan.
- Tanpa penghitungan jeli
Saat membuat rumah jangan sembarangan atau asal selesai.
Rumah perlu dibuat dengan penghitungan jeli dan pikiran yang masak.
Jika orang Jawa menjelaskan: ora duwe etung bakal ora nompo dunung.
Maknanya kegiatan apa saja yang dibikin tanpa perhitungang, akan mengundang hasil yang tidak diharap.
Baca Juga: Dalam Primbon Jawa, Inilah Watak Kelahiran Jumat Pasaran Kliwon, Pahing, Wage, Legi dan Pon
- Tidak dibuat lobang di tengah-tengah rumah
Andaikan, rumah lebarnya 6 meter dan panjang 7 meter. Karena itu di tengahnyanya perlu ada pusar atau titik tengah.
Titik tengah ini sebagai jalan masuk dan jalan keluar yang kita harapkan. Seumpama rezeki, peruntungan, karunia, dan sebagainya.
- Sang pemilik belum waktunya membuat rumah
Maknanya sang pemilik rumah ini masih terbilang muda, belum beristri atau memang belum bersuami.
Karena dalam primbon Jawa, untuk membikin rumah minimum buat mereka yang telah memiliki anak.
Baca Juga: Urusan Sakti Mandraguna, 7 Weton Ini Tidak Ada Lawannya, Mereka Pewaris Pusaka Keris Nogo Sosro
- Di antara tanah dan rumah tidak ada ruwat
Di antara tanah dan rumah tidak ada ruwat atau kenduri . Maka langsung dihuni tanpa penghitungan.
Dalam penghitungan Jawa, hal ini tidak dibolehkan karena akan memancing kemalangan.
- Rumah dasar lebih rumah dapur dibuat sekalian selesai.
Ini dalam primbon Jawa jangan membuat rumah dasar dan rumah dapur sekali selesai.
Karena penghitungan rumah dasar dengan rumah dapur itu berbeda.
Jika rumah dasar dihitung dengan guru, ratu, rogoh, dan sempoyong.
Dan rumah dapur perhitunganya solid, demang agung, sanggarwaringin, mantri sinaraja, macan ketawang, pati.
menurut primbon Jawa, penghitungan neptu rumah dasar dan rumah dapur berbeda. Hingga jangan dibikin sekalian.
"Karenanya, rumah dasar dan rumah dapur jangan dibuat jadi sekaligus … sekalinya materi atau uang Anda itu lumayan banyak," papar Mbah Mandor Ryono seperti diambil Portalsulut.Pikiran-Rakyat dari video yang diupload di saluran Youtube Gandul TV.
Demikianlah penjelasan lengkap Primbon Jawa tentang 7 tanda-tanda rumah pembawa sial dan kefakiran.
Semoga bermanfaat.***