PORTAL SULUT - Dalam Primbon Jawa, dan Aksara Jawa sering di ingatkan agar tidak sembarangan memilih nama untuk anak
Karena di sebutkan dalam Primbon ada istilah kabotan janeng, atau dalam bahasa Indonesia berarti keberatan nama karena dengan nama rezeki dan nasib di tentukan oleh nama.
Di mana nama-nama yang di sandang justru akan memberatkan kehidupannya kelak sehingga membuatnya buntu akan rezeki.
Baca Juga: Inilah Keistimewaan Hari Kamis Legi, Pon, Pahing, Wage dan Kliwon Pemegang Cakra Tenggorok
Meskipun nama tersebut artinya bagus.
Namun apabila di hitung dengan ramalan nama dengan perhitungan huruf aksara Jawa ini terjatuh pada unsur yang tidak baik sehingga di namakan kabotan jeneng.
Sehingga nama-nama ini akan hoki sehingga rezekinya mengalir tak henti-henti selama 7 tuurunan
Dilansir dari portal.sulut.pikiran-rakyat.
Mengingat nama tersebut akan di gunakan hingga akhir hayatnya.
Sehingga nama juga harus membawa ketentraman dan kebahagiaan bagi yang menggunakannya.
Untuk mengetahuinya maka pertama anda harus mengetahui susunan aksara Jawa.
Setiap aksara di asumsikan memiliki nilai berbeda.
1. Sri
Sri merupakan firasat baik yang mengandung arti sebagai kehidupan yang sejahtera.
Subur, mulya, bahagia, dan sebagai tingkatan tertinggi dalam kehidupan.
2.lungguh
Lungguh artinya akan memiliki kedudukan dalam pekerjaan dan masyarakat serta di muliakan dan di sukai banyak orang.
3. Gedong
Gedong mempunyai makna kelak hidupnya akan menjadi orang yang berkecukupan dalam hal ekonomi dan materi.
Meskipun begitu gedong mempunyai kenegatifan meski hanya berskala kecil.
Yaitu mengenai sakit dan sedikit kurang harmonis dalam hidup.
4. Lara
Lara mempunyai makna bahwa kelak hidupnya akan penuh dengan kesakitan.
Kesakitan yang di maksud tidak melulu hanya menyoal fisik tubuh saja.
Bisa juga mengenai pikiran atau perasaan, seperti stress, sakit jiwa, ataupun putus cinta.
5. Pati
Pati artinya sangat buruk, yaitu jatuh pada kematian, segala sesuatunya kelak akan menjadi susah.
Penuh dengan cobaan, rezeki seret, dan pekerjaan sulit sehingga hidupnya akan sengsara juga usianya relatif pendek.
Jadi yang di maksud dengan nama yang berat adalah nama yang masuk pada kategori lara dan Pati.
Cara menghitungnya adalah dengan membagi nama menjadi tiap-tiap suku kata.
Kemudian tiap suku kata akan merujuk pada aksara ramalan Jawa.
Setelah ketemu jumlah totalnya maka akan di bagi dengan angka 5, dan di cari sisanya.
Bila habis di bagi 5 atau hasilnya 0.
Maka nilainya akan tetap di hitung 5.
Contoh seseorang bernama sugyanto.
Kemudian di penggal berdasarkan aksara Jawa menjadi su - gi - yan - to.
Su = (sa=¢3)
Gi = (ga=2)
Yan = (ya=4)
To = (ta= 2)
Kemudian jika nama sugyanto di jumlahkan akan dapat total nilai sebanyak 11.
Nilai 11 ini akan di bagi dengan angka 5 yang hasilnya adalah menyisakan angka 1. (11÷5=2, sisa 1).
Angka sisa 1 inilah yang dijadikan untuk merujuk pada 5 kategori yang telah di sebutkan tadi.
Adapun yang lainnya jika yang pertama adalah nilai total daei sebuah nama habis di bagi angka 5, maka nilainya akan tetap 5.***
|
|