Mengupas Tuntas Legenda dan Mitos Asal Usul Tahun Baru Imlek! Keberadaan Makhluk Mitologi Sangat Legendaris

1 Februari 2022, 09:41 WIB
Asal usul Imlek/ Youtube Daftar Populer /

PORTAL SULUT - Tahun 2022 adalah tahun Macan Air menurut zodiak China, dan Tahun Baru Imlek kali ini jatuh pada tanggal 1 Februari 2022.

Inilah Legenda dan berbagai mitos Tahun Baru China, dikutip Portalsulut.pikiran-rakyat Selasa 1 Februari 2022 dari Kanal YouTube Daftar Populer. langsung disimak sampai habis.

Kata Imlek berasal dari dialek Hokkian kata IM berarti bulan sedangkan LEK memiliki arti penanggalan jika digabung Imlek berarti kalender bulan.

Baca Juga: Hoki Imlek! Pemilik 5 Zodiak Ini Akan Beruntung Sepanjang Bulan Februari 2022

Istilah Imlek juga sering disebut dengan Chunjie yang berarti Festival Musim Semi. Di dalam sejarahnya dimulai awalnya adalah perayaan menyambut datangnya musim semi setiap tahunnya.

Musim semi selalu disambut sukacita, karena penanda musim dingin yang membuat tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik telah berlalu.

Dimana juga berarti musim semi adalah penanda bahwa kegiatan bercocok tanam akan segera dimulai kembali sehingga, setiap orang keturunan Tionghoa, tak peduli apapun agamanya boleh merayakan hari raya ini.

Namun banyak yang tidak tahu nih, kalau perayaan Imlek yang identik dengan merah, petasan, bait sajak, musim semi, hingga memberi angpao ini, dimulai dari tiga kisah legenda yang berbeda loh.

Dalam bahasa Mandarin hari tahun baru disebut dengan Guo Nian yang berarti merayakan tahun baru. Namun bisa juga berarti mengalahkan Nian.

Nian ini ternyata adalah sosok monster, jadi Pada zaman dahulu hiduplah monster berkepala panjang dan bertanduk tajam, yang sepanjang pun hidup di dasar laut yang dalam dan hanya muncul pada malam tahun baru untuk memangsa manusia dan makhluk hidup lainnya.

Di permukaan Desa terdekat monster itulah yang diberi nama Nian, karena itu setiap tahun baru para penduduk desa akan segera mengungsi dan berlari ke gunung-gunung yang terpencil, agar tidak menjadi mangsa oleh Nian sang monster.

Selalu seperti itu hidup mereka, dibayang-bayangi oleh ketakutan akan ancaman monster ini, namun suatu hari datanglah seorang pria tua berambut putih, dan kulit kemerahan, berbeda dengan penduduk desa lainnya dengan berani ia tidak bersembunyi, melainkan melakukan hal yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Ia menempelkan kertas berwarna merah di pintu, lalu menyalakan lilin di dalam rumah, mengenakan pakaian berwarna merah, dan membakar batang bambu agar bisa menciptakan bunyi Letakkan yang keras, yang kemudian disebut khusus sebagai asal mula penggunaan petasan.

Hal itu ternyata berhasil menakut-nakuti sang monster, saat penduduk desa kembali dari tempat persembunyiannya di malam tahun baru, mereka benar-benar terkejut, sebab Desa mereka masih dalam keadaan utuh, tidak hancur sama sekali seperti di tahun-tahun sebelumnya.

Sejak saat itu setiap malam tahun baru tiba, para penduduk desa pun melakukan cara yang dilakukan pria tua itu.

Mereka juga mulai memasang Lentera Merah di desa, Menyalakan petasan, memasang tirai berwarna merah, dan lain sebagainya, yang kemudian menjadi tradisi turun temurun hingga saat ini.

Sejak saat itu pula Nian sang monster tidak lagi menampakkan dirinya, dan warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan.

Sekarang kamu tahu kan Mengapa Imlek Selalu identik dengan warna merah, tapi bagaimana dengan tradisi memberi angpao? jadi angpao disebut juga dengan Yasui Qian yang berarti uang yang dapat memberangus hantu.

Dikisahkan selain monster Nian, hidup pula sesosok hantu yang bernama Shui di zaman dahulu kala.

Hantu Shui juga hanya muncul pada malam tahun baru, untuk menakut-nakuti anak-anak saat mereka tertidur.

Baca Juga: WASPADA! Akan Datang Bencana di Febuari 2022? Ramalan Jayabaya: 15 Tanda-tanda Ini Sudah Terjadi

Jika hantu ini menyentuh seorang anak, maka anak itu akan mengalami demam tinggi, namun kehilangan kemampuan untuk berteriak, membuat para orangtua harus terjaga sepanjang malam, sambil menyalakan lilin.

Hingga suatu malam ada seorang pejabat, yang memberikan delapan keping uang logam untuk anaknya sebagai hadiah, agar anaknya tidak tertidur di malam tahun baru.

Demi menghindari sentuhan hantu shui, sang anak pun berusaha agar bisa tetap terjaga, dengan membungkus koin itu dengan kertas berwarna merah, lalu membukanya kemudian membungkusnya kembali.

Ia lelah dan mengantuk, orang tua sang anak pun memutuskan untuk menyimpan bungkusan uang itu dibawah bantalnya, lalu membiarkan anaknya tertidur tak disangka-sangka hantu shui datang, uang logam itu memancarkan cahaya terang dan membuat dirinya ketakutan, lalu memilih untuk pergi.

Sejak saat itu, delapan keping uang logam kemudian dipercaya sebagai sosok peri pelindung sang anak. Ia membawa keberuntungan dan keamanan dan kini dikenallah sebagai tradisi memberi angpao.

Satu lagi yang tidak bisa absen dari perayaan Imlek, kamu tentu sering melihat dekorasi merah, bertuliskan huruf China yang dipajang di dinding rumah.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Memiliki Dompet Tebal di Sepanjang Tahun 2022, Itu Kamu?

Hal itu disebut bait sajak musim semi, atau lebih dikenal dengan istilah kuplet, sebuah bait berisi dua kalimat, puisi keberuntungan yang ditulis di atas kulit merah, untuk menyambut Tahun Baru Imlek, yang dipercaya membawa kesejahteraan.

Tradisi ini diawali sejak 1000 tahun yang lalu, ketika orang menggantungkan Tofu yang berarti jimat yang ditulis pada kayu Persik di pintu.

Dalam legendanya di dunia hantu dikenal sebatang pohon Persik, yang sangat besar membentang sejauh lebih dari 1500 KM di atas gunung, ada dua pengawal bernama sentuh dan yurei, ang berjaga di pintu masuk dunia hantu menghadap timur laut pohon Persik itu.

Mereka bertugas menangkap hantu-hantu yang melukai manusia, kemudian dijadikan sebagai santapan kepada Harimau.

Kedua pengawal ini sangat ditakuti oleh para hantu, dan masyarakat percaya jika mereka menggantungkan sepotong kayu persegi, pintu yang dipahatkan nama kedua pengawal itu maka bisa mengusir para hantu itu.

Namun pada dinasti shong orang-orang mulai mengganti nama kedua pengawal itu, dengan menuliskan dua bait puisi yang berlawanan pada kayu Persik.

Baca Juga: Pemilik 5 Zodiak ini Jago Membahagiakan Pasangan, Lahir Maupun Batin, Anda Termasuk?

Seiring berjalannya waktu kayu Persik pun mulai diganti dengan sehelai kertas berwarna merah, yang melambangkan keberuntungan, dan kebahagiaan, dan Sejak saat itu pula tradisi menempelkan bait sajak musim semi menjadi bagian pada perayaan tahun baru.

Sama seperti kamu saat menuliskan resolusi di buku catatan sebagai Harapan Baru di tahun baru.

Menurut sejarah Imlek dirayakan dimulai sejak tanggal 30 bulan 12 pada penanggalan China, yang diisi dengan sembahyang Imlek dan sembahyang kepada Tian kemudian selalu diakhiri dengan perayaan Cap Go Meh di tanggal 15-an Imlek ini.

Lemudian dilanjutkan perayaan Cap Go Meh sebagai wujud rasa Terima kasih atau rasa syukur pada warga Tionghoa.

Satu lagi kisah yang sering kepada anak-anak di seluruh China, setiap Tahun Baru Imlek dongeng itu adalah The Great Race yang berarti balapan yang hebat.

Nah kalau dongeng mengenai balapan hebat antara 12 hewa, yang kemudian menjadi asal mula penamaan Shio-Shio khusus dalam kalender tahunan China juga.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler