PORTAL SULUT - Pohon Pisang merupakan suatu komoditi yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.
Alasan digemari buah yang berwarna kuning ini adalah harganya yang cukup terjangkau dan juga memiliki kandungan gizi , serta vitamin yang cukup untuk menyehatkan badan.
Pisang juga merupakan suatu tanaman yang bisa dikatakan tidak sulit untuk di budidayakan.
Baca Juga: 7 Tanaman Keramat Pengundang Sial, Jangan Ditanam di Halaman Rumah, Dijamin Rejeki Seret
Sebab tanaman ini dalam perawatannya tidak menggunakan terlalu banyak pupuk.
Secara umum pisang dapat hidup di daerah yang tinggi maupun rendah. Artinya dalam membudayakan pisang kita tidak perlu repot-repot untuk mencari daratan yang bagus dari segi permukaan tanah.
Agar tumbuhan pisang berkembang dengan baik. Maka sebaiknya ditempatkan diatas ketinggian 100 meter permukaan laut dengan kondisi tanah sedikit lembab dan terbuka.
Selain kondisi di atas, tanaman pisang akan berkembang dan tumbuh dengan baik apabila mudah terkena sinar matahari.
Begitu juga sebaliknya, tumbuhan pisang tidak akan tumbuh di bawah genangan air.
Tahukah kamu mengapa demikian hal ini dikarenakan akan timbul penyakit yang mana dengan adanya penyakit ini akan berdampak pada akar pohon pisang menjadi busuk.
Tahukah kamu mengapa demikian? Hal ini dikarenakan akan timbul penyakit. Bila mana dengan adanya penyakit ini akan berdampak pada akar pohon pisang menjadi busuk.
Begitu juga halnya tanaman pisang juga tidak bisa hidup dengan tiupan angin yang sangat kencang yang akhirnya dapat membuat daunnya menjadi sobek.
Selain itu, pohon pisang hingga daunnya juga banyak manfaatnya apalagi daunnya daunnya bisa menjadi sumber penghasilan.
Jika pisang yang ditanam dalam jumlah banyak Tapi dibalik manfaatnya pohon pisang ternyata terdapat mitos dan misteri
Dibalik manfaatnya pohon pisang, ternyata terdapat mitos dan misteri yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia dan wilayah Asia khususnya.
Dilansir Portalsulut.com melalui kanal YouTube @Nusantarago, Minggu 23 Januari 2022 berikut penjelasan mengenai mitos pohon pisang:
1. Mitos yang pertama yaitu mengenai jantung pisang.
Menurut beberapa orang, jantung pisang bisa digunakan sebagai penghubung dunia nyata dan dunia gaib.
Dipercaya atau tidak. Tapi beberapa orang masih mempercayainya. Menurut mereka yang mempercayainya jika jantung pisang diikat diatas pohon maka seseorang akan bisa melihat makhluk tak kasat mata dengan jelas.
Meski demikian, memang mitos ini sangat aneh. Bahkan mitos ini ternyata juga tidak bisa dinalar oleh manusia, tapi ternyata masih ada saja orang yang mempercayainya.
2. Pantangan menanam pohon pisang di depan rumah.
Konon jika pohon pisang ditanam didepan rumah. Maka pemiliknya akan mendapatkan energi negatif yang sangat merugikan.
Untuk itu beberapa orang yang mempercayai mitos ini sangat takut di dalam menanam pohon pisang di depan rumah.
3. Pohon pisang sebagai tempat berkumpul para hantu.
Bahwa pohon pisang sebagai tempat para hantu berkumpul banyak sekali cerita mistis yang pernah ditemui warga ketika melintas di dekat pohon pisang.
Banyak orang yang melihat sesosok makhluk berbaju putih dan tidak bisa dilihat rupanya dengan sangat jelas.
Namun beberapa orang menyebutkan bahwa itu adalah hantu pocong dan kuntilanak.
Orang yang mempercayainya jika pohon pisang ini merupakan salah satu tempat untuk tinggal para hantu.
Baca Juga: MESKI PAHIT! Ini Sederat Manfaat Tanaman Brotowali atau Akar Ali-Ali atau Tali Pahit
4. Mitos selanjutnya yaitu berasal dari negara Thailand.
Orang-orang di negara Thailand menyebut hantu pohon pisang adalah Nang Tani. Nang Tani digambarkan sebagai sosok wanita yang menggunakan pakaian tradisional yang berasal dari Thailand.
Hantu ini berwarna hijau, yang diceritakan sering kali menampakkan diri. kecuali pada saat bulan penuh ataupun bulan purnama.
Menurut orang Thailand, mereka mempercayai hantu ini sangat baik tapi Nan tani bisa mencelakai lelaki apalagi bila lelaki tersebut pernah melakukan kejahatan pada wanita.
Berikut tadi adalah merupakan mitos yang berkembang di masyarakat Indonesia dan juga mitos ini berkembang di wilayah negara-negara Asia lainnya.***