PORTAL SULUT - Selain digunakan untuk memprediksi peruntungan berdasarkan weton kelahiran, primbon Jawa juga membahas perihal pantangan seputar dagangan.
Bagi Anda yang memiliki kesibukan sebagai seorang pedagang, tidak ada salahnya untuk mengetahui beberapa pantangan yang perlu dihindari berdasarkan primbon Jawa.
Sebab, laris manisnya suatu dagangan adalah sebuah target yang sangat ingin dicapai oleh setiap pedagang.
.Baca Juga: Jika Berdagang, Pemilik 5 Shio Ini Akan Jadi Jutawan dan Sukses Kaya Raya, Apa Itu Kamu?
Nah, pada bahasan kali ini akan mengulas beberapa jenis pantangan pedagang yang sebaiknya dihindari agar dagangannya laris.
Namun perlu diketahui bahwa pandangan ini berdasarkan primbon Jawa, di mana telah melalui pengamatan serta perhitungan dalam ilmu titen dan kasunyatan.
Jadi konsep ini bukanlah suatu ramalan tetapi suatu kepercayaan yang sudah berlaku sejak dahulu kala, khususnya pada masyarakat Jawa.
Meski Hal ini tertuang dalam kitab primbon Jawa, namun di beberapa tempat di Nusantara ada juga beberapa daerah yang menggunakan sudut pandang serupa.
Tetapi dalam sumber dan suatu pendekatan yang berbeda - beda.
Lantas, pantangan apa saja yang perlu diperhatikan ataupun harus dihindari oleh para pedagang menurut Primbon Jawa?.
Dilansir Portalsulut.com dari kanal Youtube Putra Pratama Chanel yang diunggah sejak 16 Januari 2022.
Berikut ini beberapa diantara jenis pantangan pedagang beserta alasannya menurut primbon Jawa.
1. Uang pertama yang Anda dapatkan jangan digunakan untuk pengembalian
Bagi Anda yang sedang menggeluti kegiatan jual beli, sebaiknya uang pertama yang digunakan pembeli untuk memindah tangan kan dagangan Anda.
Kiranya jangan sampai difungsikan untuk sebagai uang pengembalian.
Sebab, menurut primbon Jawa mengenai uang yang pertama masuk itu bisa dimanfaatkan sebagai Penarik pembeli lain.
Baca Juga: 5 Shio Crazy Rich, Sukses jadi Miliarder Jika Memilih Usaha Bisnis dan Berdagang
Maka jangan heran kalau ada pedagang yang sering mengibaskan uang hasil pertamanya pada suatu jenis usaha.
2. Jangan mengizinkan orang berhutang saat Anda baru membuka tempat dagangan.
Melayani hutang memang adalah suatu yang wajar dalam membangun hubungan baik dengan pelanggan.
Namun, sebaiknya hal ini perlu dibatasi jika Anda baru saja membuka tempat dagangan. Hali ini sesuai dengan anjuran dalam primbon Jawa.
Adapun masyarakat terdahulu juga mempercayai bahwa jika satupun barang dagangan belum ada yang laku.
Kemudian Anda mengizinkan orang lain berhutang, maka hal ini dipercaya akan membuat dagangan menjadi sepi sepanjang hari.
Bahkan banyak calon pembeli datang ke tempat usaha Anda dengan maksud hanya berhutang saja.
3. Orang yang mondar - mandir didepan atau disekitar tempat dagangan.
Jenis pantangan ini biasanya pada saat Anda mulai membuka tempat usaha, lalu ada orang yang mondar - mandir di depan tempat dagangan milik Anda.
Ataupun baru memulai aktivitas perdagangan namun ada orang yang berlaku demikian.
Maka ada baiknya untuk tidak dibiarkan saja, lebih tawarkan tempat duduk ke orang tersebut lalu ajak dia berbicara.
Sebab selain apa yang menjadi keterangan dalam primbon Jawa, orang terdahulu pun percaya bahwa orang tersebut memiliki niat buruk terhadap usaha dagangan Anda.
4. Jangan meludah di depan tempat dagangan.
Ketika Anda baru membuka atau akan mulai melakukan proses perdagangan, dapat mengakibatkan usaha dagangan Anda minim pengunjung bahkan sepi.
Hal ini telah diyakini oleh orang - orang zaman dulu dan terdapat pula dalam primbon Jawa.
Jadi jangan sampai melakukan hal tersebut jika tidak ingin kehilangan keberuntungan.
5. Jangan menjelekkan dagangan orang lain
Dalam dunia perdagangan pasti selalu ada yang namanya persaingan. Sehingga entah sadar atau tidak bisa jadi pelaku usaha dagangan akan menjelekkan dagangan pesaingnya.
Baca Juga: 5 Weton ini Akan Pasti Sukses Kalau Berdagang Tahun 2022 ini, Menurut Primbon Jawa
Hal seperti ini biasanya timbul dari sebuah perbincangan dengan seseorang.
Menurut primbon Jawa dan kepercayaan orang tua zaman dulu, perilaku demikian dapat membuat Anda di hindari keberuntungan atau jenis rezeki lainnya.
Itulah beberapa pantangan bagi para pedagang yang kiranya dapat dijadikan bahan perhatian.
Selanjutnya serahkan semua kepada Sang pemberi rezeki yakni Tuhan Yang Maha Kuasa***