Ngeri! Petaka Pesugihan Tuyul, Istrinya Sampai Terkena Kanker Payudara Karena Menyusui Tuyul

11 Januari 2022, 05:13 WIB
Ilustrasi tuyul /Tangkapan layar Youtube.com/ Dewi Sundari Praktisi Kejawen

PORTAL SULUT - Pesugihan tuyul sampai saat ini masih menjadi perbincangan dan perdebatan di masyarakat Indonesia.

Bahkan banyak orang-orang yang masih percaya dan terlibat dalam praktik-praktik pesugihan tuyul karena terlena oleh kekayaan yang dihasilkan.

Seperti penuturan kisah nyata yang dilansir Portalsulut.com di kanal YouTube Lentera Malam pada Senin 10 Januari 2022. Dalam talkshow tersebut, seorang narasumber yang bernama Pak Muklis menceritakan kejadian nyata yang dialaminya sendiri.

Baca Juga: Pantas Tuyul Tak Bisa Curi Uang di Bank, Ternyata Begini Alasannya

Kisah ini berawal dari persahabatan dengan seseorang sebut saja bernama Andi (nama samaran), mereka bekerja di salah satu perusahaan kontraktor yang berada di Jakarta

Namun, lima tahun berselang Pak Muklis di PHK oleh perusahaan karena pengurangan karyawan, ia pun memutar otak agar bisa tetap bertahan dengan cara uang pesangon yang didapatkan dibelikan mobil dan digunakan menjadi taksi online.

Setahun berselang, giliran Andi yang terkena PHK, ia juga mencoba peruntungan dengan membuka usaha warung kopi, namun usahanya tersebut mengalami kerugian disebabkan gaya hidup istrinya yang sangat tinggi.

Andi kemudian meminta bantuan pak Muklis untuk pulang ke kampung dengan alasan ingin mengunjungi paman dan gurunya.

Tetapi, ternyata niatnya bukanlah seperti itu, Andi kemudian jujur bahwa alasannya pulang ke kampung adalah untuk membeli tuyul pesugihan, karena keadaan ekonomi yang bangkrut dan ingin mendapatkan jalan pintas agar cepat menjadi kaya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, sampailah mereka di rumah sang guru yang dimaksud oleh Andi.

Baca Juga: Ngeri Tapi Unik! Misteri Pohon Dewandaru dan Pesugihan Gunung Kawi

Untuk melakukan ritualnya, sang guru menyuruh mereka untuk pergi ke lereng yang berada di dekat gunung, perjalanan dari rumah sang guru menuju lereng memakan waktu sekitar 2 jam dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Sampainya disana, sudah tersedia sesajen yang telah dipesan sebelumnya oleh sang guru, kemudian sang guru kembali menjelaskan mengenai persyaratan dan resiko ketika memelihara tuyul.

Ia menegaskan bahwa pesugihan tuyul akan meminta tumbal nyawa setiap tiga bulan dan sang istri sebelum ritual dimulai si guru mulai bertanya kepada Andi dan istrinya apakah sudah siap memelihara tuyul? Andi dan istrinya pun menjawab sudah siap dengan semua resiko yang ada.

Bahkan, sang guru juga menjelaskan bahwa si istri harus memberikan kasih sayang kepada si tuyul layaknya seperti anak sendiri dan harus menyusuinya setiap hari mulai jam 8 sampai jam 10 pagi.

Setelah ritual yang dilakukan oleh sang guru selesai, Andi dan istrinya disuruh untuk memilih tuyul yang akan dijadikan sebagai anak, ada lima tuyul yang muncul saat ritual pada waktu itu.

Baca Juga: Jangan Ambil Uang yang Jatuh di Jalan: Bisa Jadi itu Uang Pesugihan, Begini Ciri-cirinya

Dengan perasaan takut, sang guru membuka mata batin mereka, betapa kagetnya mereka melihat sesosok mahkluk astral berbadan kecil, memiliki wajah yang sudah tua, bola matanya terlihat seperti sudah mau keluar dari matanya, memiliki telinga yang memanjang dan berjalan seperti anak kecil, berada tepat di depan mereka.

Tanpa sadar, jam sudah menunjukan sekitar pukul empat subuh, sang guru pun meminta Andi untuk menggendong si tuyul untuk pulang, sekitar dua jam perjalanan akhirnya mereka pun sampai kembali di rumah sang guru.

Singkat cerita, akhirnya mereka pun kembali ke Jakarta, si tuyul nantinya akan bekerja dan mencuri uang sebanyak dengan jumlah pada saat tuyul itu ditebus.

"Misalnya tuyul ditebus dengan harga lima juta, maka pendapatan perhari tuyul itu hanya sampai dengan lima juta, tidak lebih," ungkap Pak Muklis.

Tuyul biasanya akan mengambil uang yang berasal dari hasil permainan judi, uang dari rumah orang kaya yang hanya sembarangan menyimpan uang, agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Beberapa minggu berjalan, Andi akhirnya membuka usaha konveksi tepat dibelakang rumahnya, ia pun mengajak beberapa orang dari kampung untuk bekerja dengannya.

Namun, hanya selang beberapa minggu saja, dikabarkan ada salah satu karyawan Andi yang meninggal dunia secara misterius, Pak Muklis pun mulai curiga terkait dengan tumbal nyawa yang diceritakan oleh sang guru sebelumnya.

Tak hanya itu, sang tuyul peliharaan juga mulai meminta istri Andi untuk menyusuinya layaknya bayi, sehingga membuat payudara si istri menjadi sakit dan terasa perih.

Baca Juga: Ciri-ciri Orang Pelihara Tuyul Menurut Praktisi Kejawen, Nomor 3 Mengejutkan

Namun, hal itu tidak menjadi masalah bagi Andi dan istrinya, selama mereka bisa mendapatkan kekayaan yang mereka idam-idamkan selama ini.

Semakin lama semakin banyak hal aneh yang terjadi, beberapa kerabat yang bekerja dengan Andi setiap 3 bulan pasti ada yang meninggal, dan selalu meninggal dengan cara tragis, seperti mengalami berbagai macam kecelakaan.

Usut punya usut, ternyata Andi memang mengajak kerabatnya dari kampung dengan cara diiming-imingi pekerjaan agar bisa menjadi tumbal nyawa untuk pesugihan tuyulnya.

Hal ini membuat Pak Muklis mulai merasa tidak nyaman lagi tinggal berdekatan dengan Andi dan keluarganya. Ia akhirnya memutuskan untuk pindah ke tempat lain untuk menghindari masalah yang ditimbulkan oleh Andi dan istrinya.

Dua tahun lamanya, Pak Muklis tidak bertemu dengan Andi, penasaran dengan kondisi Andi saat itu, ia pun pergi mengunjungi Andi, namun ternyata ia mendapat kabar bahwa Andi sudah meninggal dunia.

Kejadian itu pun menjadi titik balik dari istri Andi untuk berhenti melakukan pesugihan tuyul dan kembali ke jalan yang benar.

Sang istri kembali bertemu dengan si guru di tempat dimana ia dan suaminya dulu membeli tuyul tersebut, dengan niat untuk mengembalikan si tuyul yang selama ini dipelihara mereka.

Permintaan pun disetujui sang guru, namun resikonya semua harta kekayaan yang sudah didapatkan akan hilang.

Resiko itu kemudian diterima oleh istri Andi, tak berapa lama kemudian, terjadi kebakaran yang melahap seluruh harta kekayaan milik mereka.

Baca Juga: Anti Tumbal Pesugihan, 5 Weton ini Dijaga Malaikat, Ilmu Hitam Dibuat Keok!

"Tak ada satupun yang tersisa, semua kekayaan dan bisnis yang dibangun oleh mereka sirna begitu saja," tutur Pak Muklis.

Selepas kejadian itu, sang istri pun sakit-sakitan dan di vonis oleh dokter terkena kanker payudara karena sering menyusui tuyul yang dipelihara.

Tak kuat dengan sakit yang diderita, akhirnya sang istripun menghembuskan nafas terakhir, mengikuti suaminya yang terlebih dahulu meninggalkan dunia.

Dari cerita pengalaman nyata yang dialaminya, Pak Muklis berpesan apabila ditimpa musibah berupa kesulitan ekonomi tetap berpegang teguh pada agama, jangan mengambil jalan pintas dengan melakukan pesugihan, karena merugikan banyak orang termasuk diri sendiri dan keluarga.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler