PORTAL SULUT - Kasus penyebaran virus Omicron yang terjadi di Indonesia terus mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Denny Darko memberikan prediksi terkait penyebaran omicron di Indonesia melalui kartu tarot miliknya.
Apakah virus ini akan bertahan lama dan siapa penyumbang terbesar dari penyebaran omicron ?
Baca Juga: Kasus Omicron Melonjak Capai 414 Orang
Dilansir portalsulu.pikiran-rakyat.com, dari channel youtube Denny darko yang diunggah pada 9 Januari 2022 dengan judul "OMICRON TANDA DIMULAINYA SEBUAH AKHIR DARI COVID 19".
Menurut Denny Darko jumlah yang positif virus Omicron akan terus bertambah dalam beberapa hari terakhir.
Karena virus ini sama seperi Delta yang cepat menyebar maka virus ini juga akan lebih cepat selesai.
"logikanya seperti pohon dihutan yang terbakar sangat cepat menyebar, maka jika semua pohon sudah terbakar maka tidak ada lagi yang bisa dibakar, saya rasa seperti itu". Ujar Denny Darko.
Untuk mereka yang terpapar Omicron dan memiliki daya tahan tubuh kuat maka tidak apa-apa, tapi bagi mereka yang terpapar dan jatuh sakit, kita doakan semoga cepat sembuh.
Baca Juga: Belajar dari Layangan Putus, Ini Tanda-tanda Pasangan Selingkuh Menurut Denny Darko
Dan kita juga tidak bisa memandang sebelah mata virus ini, meski ada yang mengatakan virus ini tidak lebih berbahaya dari Delta.
Puncak gelombang ke 3 dari penyebaran omicron menurut Denny Darko pada akhir Januari dan awal Februari.
Dan saat ini terjadi, sebaiknya kondisikan kembali situasinya buat anda yang belajar tatap muka.
Atau menunda rencana anda yang hanya sekedar jalan-jalan. Untuk menghindari omicron menyebar dengan cepat dan menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak.
Meski pada saat itu terjadi rumah sakit tidak akan sepanik dulu, karena sudah ada antisipasi dari orang-orang denga gejala ringan untuk isolasi mandiri.
"penyumbang terbesar penyebaran virus omicron di Indonesia adalah mereka yang punya uang, artis-artis yang baru kembali dari luar negeri". Ujarnya
Saat puncak dari virus omicron terjadi tidak akan bertahan lama, dan akan berakhir menjadi endemi.
Kita harus tetap waspada dan hati-hati karena kita adalah mahluk sosial yang bertemu dengan banyak orang.***