Menggemparkan! Ramalan Kiamat di tahun 2022 Tidak Akan Terjadi, Alasannya Masih Ada 2 Hal Ini!

7 Januari 2022, 07:13 WIB
Ilustrasi.Menggemparkan! Ramalan Kiamat di tahun 2022 Tidak Akan Terjadi, Alasannya Masih Ada 2 Hal Ini! /PIXABAY

PORTAL SULUT — Ramalan akan adanya kiamat di tahun 2022 terus mendapatkan perhatian publik.

Pasalnya, banyak ramalan akan kiamat mulai dikaitkan dengan banyaknya bencana alam.

Belum sepekan menjalani tahun 2022, ramalan akan bencana di tahun 2022, juga sering dikatakan sebagai tanda-tanda dari kiamat.

Secara umum, kiamat merupakan sebuah periode waktu di alam semesta telah selesai.

Maksudnya, kiamat bisa diartikan sebagai rusaknya alam semesta.

Baca Juga: KIAMAT TIBA! ini Musibah dan Bencana yang Akan Terjadi di 2022 menurut Ramalan Jayabaya

Meskipun, dalam pandangan agama-agama jelas punya definisi masing-masing, namun jelas bahwa kiamat tidak diinginkan untuk terjadi.

Di satu sisi, tahun 2021 kemarin, rentetan bencana alam yang melanda bumi mulai dikaitkan sebagai bagian dari tanda-tanda kiamat.

Berangkat dari hal ini, seorang ahli spiritual yang biasa disapa dengan nama Simbah, mengungkapkan definisi sesungguhnya kiamat.

"Kiamat itu hari kebangkitan. Memang hari kebangkitan itu ketika ada bangunan yang rusak. Dihancurkan dulu baru dibangun kembali," kata Simbah dikutip Portalsulut.com dari Kanal YouTube Algoritma Alam pada Jumat, 7 Januari 2022.

Pada umumnya, diketahui bahwa kiamat terdiri dua macam, yaitu kiamat kecil dan kiamat besar.

Senada dengan hal tersebut, Simbah pun mengungkapkan apa yang disebut kiamat kecil dan kiamat besar.

"Nah, yang namanya kiamat itu memang ada dua, yaitu kiamat kecil dan kiamat besar," ucap Simbah.

"Kiamat kecil itu meninggalnya seseorang, tapi kalau kiamat besar itu kiamat orang banyak. Banyak yang meninggal atau ada kejadian bencana yang sangat luar biasa, lalu banyak sekali yang meninggal itu namanya kiamat besar," tambah Simbah.

Menurut Simbah, pandangan akan kiamat besar yang dikaitkan dengan adanya bencana alam merupakan sebuah kekeliruan.

"Nah, yang katanya bumi dihancurkan seperti gunung meletus, tsunami, kan bumi hancur lebur, tapi kan tidak semuanya," tutur Simbah.

Baca Juga: Astaga! Danau Tiberias Tiap Tahun Mengering, Akankah Muncul Dajjal, Itu Pertanda Kiamat Pun Kian Dekat!

Baginya pandangan seseorang yang tertuang dalam sebuah ramalan adalah sebuah ajaran yang sah dilakukan.

Karena, menurutnya ajaran atau pandangan yang tertuang dalam ramalan merupakan hak individu selama tidak merugikan orang lain.

"Itu kan cerita dari orang-orang yang menerima sebuah ajaran, boleh dan sah karena itu sebuah ajaran," ujar Simbah.

Namun, ramalan akan adanya kiamat di tahun 2022 ini jelas dibantah oleh Simbah.

Karena, menurut Simbah Kiamat hanya akan terjadi apabila dua hal ini sudah tidak lagi ada.

Sehingga, menurutnya bahwa kiamat tidak akan terjadi, apabila masih ada dua hal ini.

"Cuma Simbah dalami lagi ajaran tersebut. Sebab setahu Mbah, selagi masih ada manusia yang mengingat Tuhannya, yang mau mengabdi kepada Tuhan yang Maha Kuasa, itu tidak ada kejadian," ungkap Simbah.

"Hancurnya alam semesta itu kalau menurut Simbah, Tidak. Sebab, masih banyak orang yang eling waspada tentang bagaimana kita mengabdi kepada Tuhan," tambah Simbah.

Simbah mengungkapkan bahwa ada sebuah ajaran yang dipercaya dan itu sebagai alasan kenapa kiamat belum akan terjadi, dengan arti masih ada orang yang mengingat Tuhan.

"Karena ada sebuah ajaran yang mengatakan tidak akan ada kiamat, selagi masih ada orang yang menyebut Tuhannya. Dan masih banyak orang yang melakukan tindakan," kata Simbah.

Selain itu, Simbah mengungkapkan bahwa kiamat tidak akan terjadi kalau masih ada hewan ini.

"Satu lagi, tidak akan ada kiamat atau tidak akan hancur lebur alam semesta ini selagi masih ada hewan yang memakan daun," ucap Simbah.

Menurut Simbah, apabila hewan ini masih ada jelas belum akan ada terjadi yang namanya kiamat.

Baca Juga: Ramalan Pakar Tarot Mulai Bulan Maret Sampai Juni 2022, Hati-Hati Pulau Berinisial S

Simbah mengatakan bahwa hewan-hewan ini dikatakan masih sering dikonsumsi oleh manusia.

"Nah, hewan yang memakan daun itu tadi, hewan yang masih dikonsumsi oleh manusia. Itu tidak akan terjadi kiamat. Lah, sekarang masih banyak kan," ungkap Simbah.***

Source Kanal YouTube Algoritma Alam

Editor: Jaka Prasojo

Tags

Terkini

Terpopuler