Ngeri! Demi Ingin Kaya dan Dapat Jabatan, Pesugihan Ini Korbankan Orang Terdekat, Jangan Ditiru

21 Desember 2021, 14:02 WIB
Ilustrasi pesugihan. /Unsplash.com/Stefano Pollio

PORTAL SULUT – Seperti yang kita ketahu, Pesugihan merupakan cara pintas dan sesat untuk memperoleh kekayaan secara singkat.

Ada yang namanya Pesugihan Jaran Penoleh yang masih dikenal di sebagian masyarakat Jawa.

Pesugihan ini tidak jauh berbeda dengan pesugihan pada umumnya, dimana pesugihan ada keinginan ada tumbal.

Baca Juga: Bikin Merinding! Ini Resiko Dari Pesugihan Sate Burung Gagak

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa, pesugihan jaran penoleh tetap membutuhkan tumbal untuk syarat kelancaran proses ritual.

Pesugihan jaran penoleh juga dikenal sebagai pesugihan kuda menoleh adalah juga sebagai salah satu pesugihan yang sering ditemukan di Jawa.

Sebagian masyarakat Jawa mempercayai, jika ritual pesugihan jaran penoleh dilakukan, akan memberikan apapun yang diinginkan, termasuk kekayaan dan jabatan.

Diketahui bersama bahwa jika pesugihan ini akan berujung dengan permemintaan tumbal.

Bahkan ada yang meminta tumbal kematian orang di sekitarnya.

Bisa dengan menghilang secara misterius atau mati dengan tidak wajar.

Tumbalnya bervariasi, ada tumbal pesugihan jaran penoleh dapat diambil dari hewan ternak, anak kecil, bahkan keluarga si pelaku praktek pesugihan.

Meskipun demikian, kenyataannya pesugihan jaran penoleh masih marak dilakukan hingga sekarang.

Di sejumlah daerah di Jawa, masih terdapat beberapa tempat yang dipercaya sebagai tempat pesugihan.

Di tempat itu, katanya ritual pesugihan akan dijalani.

Salah satunya ritual pesugihan yang rutin dilaksanakan beberapa peziarah pada malam Selasa Kliwon atau bisa juga di Jumat Kliwon.

Baca Juga: 6 Pesugihan Paling Terkenal di Indonesia, Pasti Kaya tapi Nyawa Keluarga Melayang

Di tempat ini memang kerap kali dikunjungi oleh peziarah dari beberapa kota, tujuannya beragam dari berdoa atau sampai ada yang praktek pesugihan.

Saat ini banyak dari orang yang datang justru menjadikan makam untuk tempat pesugihan jaran penoleh demi demi tujuan duniawi.

Selain itu, mereka yang datang berziarah biasanya ingin penyelesaian suatu masalah, contohnya masalah ekonomi atau permasalahan berkaitan dengan hokum dan rumah tangga.

Hal ini erat kaitannya dengan keberadaan Kyai Balak, yang dimana beliau semasa hidup adalah sebagai jaksa agung pada masa Kerajaan Majapahit.

Berdasarkan keterangan juru kunci, jika melakukan pesugihan, harus memenuhi syarat khusus yang diberikan kepada calon pelaku pesugihan.

Ada berupa pisang raja, sebagai tumbal awal pesugihan jaran penoleh kerap. Dan setelah itu aka nada lagi tumbal berikutnya, bisa dari Hewan ternak ataupun kematian dari orang terdekat

Setelah syarat semua sudah disiapkan, maka segera diberikan dengan cara diletakkan ditempat makam , pelaku pesugihan juga bisa melakukan pesugihan lainnya di tempat ini.

Dikarenkan tempat ini sering dilakukan berbagai jenis pesugihan yang berbeda.

Peziarah akan didampingi oleh juru kunci untuk berdoa serta menyatakan keinginan. Perlu digaris bawahi bahwa, akan ada janji yang harus ditunaikan saat setelah jin mengabulkan permintaan.

Setelah itu, jika ritual pesugihan selesai, para peziarah akan melakukan meditasi. Lamanya meditasi juga tergantung dari jenis kemauan peziarah dan hasil dari perjanjian dengan jin.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler