Detik-detik Letusan Dahsyat Gunung Semeru Lumajang, Misteri Ramalan Jayabaya dan Terbelahnya Jawa

7 Desember 2021, 19:13 WIB
Erupsi Gunung Sumeru Lumajang. Kisah Rumini Sumeru membuat warganet pilu. /Twitter/@sarjio23

PORTAL SULUT – Pada hari Sabtu, gunung Semeru yang berada di Lumajang dilaporkan meletus. Lebih dahsyat ketimbang tahun 2020.

Sebab gunung dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut ini, telah menenggelamkan dusun terdekat.

Detik-detik letusan gunung Semeru tersebut banyak seliweran di media sosial. Banyak yang mengaitkannya dengan misteri ramalan Jayabaya dan terbelahnya Jawa.

Kabarnya, banyak rumah ambruk akibat berdekatan dengan aliran lahar dari gunung Semeru.

Baca Juga: Inilah 7 Cara Melihat Makhluk Halus, Nomor 4 Sangat Terkenal di Indonesia

Sejumlah rumah terendam dengan lahar gunung Semeru, sehingga hanya terlihat atapnya saja.

Di samping itu jembatan perak yang menjembatani antara Lumajang dan Malang juga terbelah.

Kabar ini kemudian sering dikaitkan dengan ramalan Jayabaya. Di mana ramalan ini ditulis langsung raja kerajaan Jayabaya abad ke-12.

Raja Jayabaya memang dikenal karena memiliki kemampuan untuk mengintip rahasia masa depan.

Raja Jayabaya sendiri merupakan kepala kerajaan Jayabaya pada tahun sekitar 1001 M.

Salah satu kalimat ramalan Jayabaya yang terkenal adalah, “Besok yan wes onok kreta tanpa jaran”.

Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, “jika ada kereta tanpa kuda”. Ramalan itu mengisyaratkan adanya kereta api.

Kemudian kereta api sendiri ada di Indonesia pertama kali beroperasi di Indonesia pada tahun 1867.

Baca Juga: Menurut Primbon Jawa 5 Weton Sering Sial, Ini Cara Mengatasinya

“Dan itu lebih dari 500 tahun setelah ramalan itu ada,” sebagaimana dinukil portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Youtube Ganjil Misteri pada 6 November 2021.

Itulah salah satu kebenaran dalam ramalan Jayabaya. Namun bagaimana dengan rumor masyarakat dengan Jawa yang terbelah menjadi dua ini?

Bila melihat dan mengingat ramalan yang termaktub dalam kitab ramalan Jayabaya, pada baik ke 164 terdapat paragraf yang memberikan petunjuk jelas.

Isinya seperti ini: “Putera kesayangan almarhum yang bermukim di gunung Lawu yaitu Kyai Batara Mukti … menguasai seluruh ajaran ilmu yang diturunkan. Memotong tanah Jawa kedua kali, mengerahkan jin dan setan, seluruh makhluk halus berada di bawah perintahnya, bersatu padu membantu manusia Jawa, berpedoman pada Trisula Weda. Tajamnya Tritunggal nan suci benar. Lurus, didampingi Sabdo Palon dan Noyo Genggong.”

Baca Juga: Bentuk Bibir Bisa Mengungkap Karakter dan Sifat Seseorang

Bila kita memperhatikan kalimat memotong atau terbelahnya tanah Jawa, bisa dipahami kalau pulau Sumatera adalah belahan dari pulau Jawa menurut video Youtube tersebut.

Ada juga pendapat seorang pakar, kalau batuk letusan gunung Krakatau pernah memutus sebuah pulau menjadi Jawa dan Sumatera.

Lagi-lagi ramalan Jayabaya ada yang terjadi di pulau Jawa. Bila diamati memang gunung Krakatau berada di antara pulau Jawa dan Sumatera.

Bisa jadi itulah penyebab pulau Jawa terbelah dua. Berdasarkan ramalan Jayabaya tadi, bisa ditafsirkan kalau pulau Jawa akan terbelah lagi.

Hal ini berkaitan dengan mitos yang beredar kalau ada dua gunung berapi yang bisa mewujudkan nubuat tersebut. Yakni gunung Slamet dan gunung Semeru.

Baca Juga: Hati-hati! Inilah 5 Binatang Tunggangan Santet yang Paling Mengerikan, Sering Muncul di Rumah

Sebab gunung Slamet berada di pulau Jawa yang melintasi beberapa kabupaten yang ada di Jawa Tengah.

Sehingga bisa saja ramalan terbelahnya pulau Jawa dikaitkan dengan posisi dari gunung tersebut.

Kemudian mitos yang beredar dengan meletusnya gunung Semeru yang tertinggi di Jawa, memunculkan mitos kalau ledakan Semeru dapat membelah Jawa.

Percaya tidak percaya, ini hanyalah analisis dari pelbagai fakta yang ada. Benar tidaknya ramalan Jayabaya biarlah menjadi misteri.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler