PORTAL SULUT – Daun telinga teras panas di waktu tertentu seperti pagi, siang, sore, dan malam, ternyata itu pertanda sesuatu akan terjadi menurut Primbon Jawa.
Kata Primbon Jawa, manusia memiliki daya alam sadar penglihatan yang dapat membaca firasat yang dikirimkan oleh tubuh kita.
Dalam Primbon Jawa, sesuatu yang terjadi di dalam tubuh kita termasuk telinga yang sering terasa panas ternyata memiliki daya kejadian sangat luar biasa yang disebut firasat.
Baca Juga: MENGIRIS HATI! Kesaksian Penggali KUBUR Vanessa Angel dan Bibi Dalam Satu Liang Lahat yang Sama
Dalam hal ini tentang firasat di daun telinga yang terasa panas dalam waktu tertentu.
Berikut firasat telinga terasa panas waktu pagi, siang, sore dan malam menurut Primbon Jawa dikutip dari Kanal YouTube Naura Komputer.
1. elinga terasa panas pada pagi hari pukul 7 sampai 8 pagi
Jika telinga kiri yang terasa panas, artinya akan ada masalah yang datang sedangkan telinga kanan yang terasa panas itu akan cek cok.
Baca Juga: Pernah Mimpi Kencing? Ini 5 Arti Menurut Primbon Jawa, Ada Baik dan Buruk
2. Telinga terasa panas pukul 8 sampai 10 pagi
Jika telinga kiri ada kabar meninggal dan telinga kanan maka akan kehilangan.
3. Telinga terasa panas pada pukul 10:00 sampai 12:00 siang.
Jika telinga kiri maka pertanda jualannya laku dan jika telinga kanan maka rezeki akan datang.
4. Telinga terasa mulai pukul 12 sampai 14.00 siang
Jika telinga kiri panas di waktu ini, maka obrolan baik dan jika kanan akan kedatangan tamu.
5. Telinga terasa panas pada pukul 14 sampai dengan 16.00 sore
Jika telinga kiri makan obrolan penting, jika kanan kedatangan wanita
6. Telinga terasa panas pada pukul 16 sampai 18.00 sore
Jika telinga kiri akan di ajak makan enak, dan jika kanan maka akan mendapat keberuntungan.
7. Telinga terasa panas pada pukul 18.00 sampai 20.00 malam
Jika telinga kiri maka ada masalah dan jika telinga kanan itu akan difitnah orang.
Baca Juga: Alami Kedutan di Perut Kanan dan Kiri? Ini Arti Baiknya Menurut Primbon Jawa
Itulah tanda jika telinga panas di waktu tertentu menurut Primbon Jawa.***