PORTAL SULUT - Dalam Primbon Jawa, weton lahir bisa mengetahui nasib seseorang yang merencanakan perjodohan. Untuk itu perlu disimak sampai akhir artikel terkait perhitungan jodoh secara lengkap.
Weton dalam Primbon Jawa sering dipakai masyarakat untuk memprediksi rezeki, hari baik, nasib seseorang, bahkan bisa mengetahui watak dan karakter orang sekitarnya.
Kemudian, Weton dalam hitungan perjodohan dalam Primbon Jawa dipakai untuk mengetahui pasangan masing masing agar dalam kehidupan kelak bahagia.
Baca Juga: Segera Dibuang Jika Temukan Benda Ini di Halaman Rumah, Dipercaya Jadi Media Ilmu Hitam
Tentunya dalam menentukan pasangan, semua orang pasti ingin bahagia dalam menjalani rumah tangganya.
Untuk itu, ada cara sendiri dalam menghitung jodoh melalui weton dalam Primbon Jawa.
Kelahiran perhitungan jodoh berdasarkan weton hari lahir pasangan laki laki dan perempuan, pasarannya dijumlah kemudian dibagi dengan bilangan 9.
Pria lebihnya berapa dan wanita lebihnya berapa.
Setelah dibagi 9 sisa 1 itu artinya baik dan saling mencintai, harmonis dan bahagia.
Lantas, bagaimana cara lengkap menghitungnya?
Dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal youtube Gandul TV yang diunggah 30 Juni 2020.
Baca Juga: Alami 6 Hal Ini, Itu Tanda Diikuti Makhluk Halus, Jika Nomor 3 Terjadi Segera Cari Pertolongan
Berikut ini cara tersebut.
Contohnya, Laki laki jumat kliwon yaitu jumat 6 dan kliwon 8 = 14
kemudian, 14 dibagi 9 = sisa 5
Wanita jumat pahing yaitu, jumat 6 dan pahing 9 = 15
kemudian, 15 dibagi 9 = sisa 6
Jadi perhitungannya jatuh pada bilangan 5 dan 6 artinya, murah rejeki atau lancar rejeki.
Selanjutnya, untuk contoh berikutnya :
Laki laki minggu manis yaitu minggu 5 dan legi 5 = 10
kemudian 10 dibagi 9 = sisa 1
Wanita kamis kliwon yaitu kamis 8 dan kliwon 8 = 10
kemudian, 16 dibagi 9 = sisa 7
Jadi weton ini jatuh pada perhitungan 1 dan 7 atau sugih satru yang artinya banyak musuhnya.
Untuk itu, jadi jangan sampai hal ini terjadi cobalah hitung dengan seksama, pelan teliti, cermat jangan sampai kita menjumpai sifat atau pertemuan yang tidak kita inginkan.
Berikut perincian nasib perjodohan yang kalau dihitungan dan sisa berapa :
Baca Juga: AWAS! Ini 7 Anggota Tubuh Manusia Paling Disukai Jin, Setan dan Makhluk Halus
SISA SATU :
1 dan 1 = becik kinasihan
1 dan 2 = becik
1 dan 3 = kuat, adoh rejekine
1 dan 5 = pegat
1 dan 6 = adoh sandang pangane
1 dan 7 = sugih satru
1 dan 8 = kasurang surang
1 dan 9 = jadi pangauban
SISA 2 :
2 dan 2 = slamet, akeh rejekineh
2 dan 3 = gelis mati siji
2 dan 4 = akeh godnane
2 dan 5 = akeh bilaine
2 dan 6 = gelis sugih
2 dan 7 = anake akan mati
2 dan 8 = cepak rijekine
2 dan 9 = aken rijekine
SISA 3 :
3 dan 3 = miarat
3 dan 4 = akeh bilaine
3 dan 5 = gelis pegat
3 dan 6 = oleh nugraha
3 dan 7 = akeh bilaine
3 dan 8 = gelis mati siji
3 dan 9 = sugih rijeki
SISA EMPAT :
4 dan 4 = kerep lara
4 dan 5 = akeh rencanane
4 dan 6 = sugih rijeki
4 dan 7 = miarat
4 dan 8 = akeh pangkalane
4 dan 9 = kalah siji
Baca Juga: Selamat, Kamu Beruntung Punya Istri Lahir di 9 Weton Ini, Hidup Enak dan Banyak Rejeki Bagi Keluarga
SISA LIMA :
5 dan 5 = tulus begjane
5 dan 6 = cepak rejekine
5 dan 7 = tulus sandhang pangane
5 dan 8 = akeh sembekalane
5 dan 9 = cepak sandhang pangane
SISA ENAM :
6 dan 6 = gedhe bilaine
6 dan 7 = rukun
6 dan 8 = sugih satru
6 dan 9 = kasuruang surang
SISA TUJUH :
7 dan 7 = iguku maring rabine
7 dan 8 = nemu bilai saka awake dhewe
7 dan 9 = tulus dening palakrane
SISA DELAPAN :
8 dan 8 = kinasihan dening wong
8 dan 9 = akeh bilaine
SISA SEMBILAN :
9 dan 9 = giras rijekine
Jadi, diingatkan yang dihitung kelahiran adalah neptu hari dan pasangan pengantin pria dan wanita dijumlah dan dibagi 9.
Pria di bagi sisa berapa, wanita dibagi sisa berapa setelah dibagi sembilan.
Itulah yang menunjukan jatuhnya perhitungan baik atau tidak baik, lebih baik, kurang baik ataupun terbaik.
Semoga bisa diinggat dan belajar menghitung agar apa yang diharapkan jangan sampai jatuh pada perhitungan kurang baik.
Demikian penjelasan terkait cara menghitung perjodohan melalui weton, akan tetapi semua kembali pada kepercayaan masing-masing, dengan mengutamakan Sang Pencipta dalam hubungan asmara.***