NGERI! Kisah Mistis Dokter Forensik Saat Autopsi Jenazah

18 Oktober 2021, 09:41 WIB
Ilustrasi jenazah. Kisah Mistis Dokter Forensik Saat Autopsi Jenazah /pixabay.com/soumen82hazra


PORTAL SULUT — Cerita mistis di Indonesia seakan tidak ada habisnya.

Berbagai kisah mistis seringkali terjadi dan membuat orang yang mengalami ketakutan.

Meski demikian, banyak masyarakat yang penasaran dengan kisah-kisah mistis yang seringkali dialami oleh beberapa orang.

Dalam artikel ini akan membahas cerita mistis atau kisah seorang dokter forensik yang sementara menjalankan tugasnya.

Baca Juga: Bisnis Selalu Gagal? Mungkin Ini Penyebabnya Menurut Primbon Jawa

Pada saat bertugas mengautopsi jenazah, dokter tersebut mengalami kejadian-kejadian aneh.

Dilansir dari Channel YouTube R JL 5 Fajar Aditya, kisah mistis yang dialami oleh dokter forensik terjadi di salah satu rumah sakit di Jawa Tengah.

Penasaran dengan cerita atau kisahnya? Simak ulasan lengkap dalam artikel ini.

Sebut saja nama dokter ini adalah Guntur. Namun, ini hanya nama samaran bukan nama sesungguhnya.

Kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 2009. Saat itu dokter tersebut sedang menjalani pendidikan profesi di salah satu rumah sakit di kota kecil Jawa Tengah.

Saat itu, dokter tersebut sedang berada di bagian forensik.

Dokter tersebut sedang bertugas bersama salah seorang petugas jenazah.

Pada saat itu memang sang dokter berada di ruang jenazah lebih tepatnya di ruang istirahat dokter muda.

Saat itu, dirinya sedang menunggu sambil menonton televisi. Siapa tahu ada pasien yang datang untuk diminta visum atau autopsi.

Malam semakin larut. Pada saat itu jam sudah menunjukkan pukul 23.00.

Dirinya dikagetkan dengan suara orang berlari dan menggedor pintu ruangannya.

Padahal pada saat itu hanya ada dirinya dan petugas kamar jenazah yang biasanya ketika senggang, dirinya akan bermain komputer.

Gedoran pintu yang sangat keras itu mengagetkan sang dokter.

Baca Juga: Jangan Diabaikan Jika Hewan Ini Masuk ke Rumah Menurut Primbon Jawa

Bahkan tak hanya menggedor, orang tersebut juga berteriak dibalik pintu.

“Periksa saya dengan benar! Saya tidak tenggelam. Saya dibunuh,” dikutip Portalsulut.Pikiran-Rakyat.com dari channel YouTube R JL 5 Fajar Aditya.

Suara itu terdengar sangat jelas diantara suara gedoran pintu yang sangat keras.

Sang dokter kaget dan langsung membuka pintu tersebut.

Ternyata tidak ada siapapun di sana. Saya langsung melihat ke kanan dan ke kiri dan ternyata ada seseorang yang berlari sangat cepat menjauhi pintu ruangan dokter tersebut.

Sang dokter tidak sempat melihat wajah orang tersebut. Tapi yang dilihat hanya bagian punggung.

Orang yang berlari itu adalah seorang pria yang mengenakan kaus putih, celana pendek dan berambut cepak.

Sang dokter berusaha untuk mengejar pria itu. Namun kalah cepat. Pria tersebut pun menghilang.

Setelah hilang dari pandangan, dokter berinisiatif mengecek ke ruang kerja petugas atau bisa disebut Pak Rudi.

Karena bisa jadi yang itu tadi petugas jaga atau seseorang yang dikenal oleh petugas itu.

Saat ditemui, pak Rudi sedang asik bermain komputer.

Setelah mengucap salam, saya bertanya kepada petugas tersebut.

Baca Juga: Bukan Sembarangan, 5 Weton Ini Terus Didampingi Pasukan Khodam Sakti Mandraguna

“Maaf pak. Tadi bapak yang menggedor ruangan kami?,” kata Guntur.

Petugas tersebut pun menjawab bahwa dia tidak pergi kemana-mana. Petugas itu menguatkan bahwa dia bermain komputer.

“Hah? Nggak Tur. Bapak dari tadi hanya main facebook. Memangnya kenapa?,” kata Pak Rudi.

Saat itu sang dokter syok. Karena, dia berharap bahwa itu tadi adalah pak Rudi.

“Lantas siapa yang menggedor ruangan kami tadi?,” gumam Guntur.

Dokter itupun melanjutkan perbincangan dengan pak Rudi.

“Kalau boleh tahu, apa ada jenazah yang disimpan atau belum diperiksa pak?” kata Guntur melanjutkan perbincangan.

Petugas pun menjawab. Bahwa tidak ada jenazah di ruangan tersebut.

“Hah? Nggak ada Tur. Aman. Nggak ada jenazah yang disimpan. Kenapa sih emangnya?,” sambung Pak Rudi.

Saat itu dokter menceritakan kejadian yang baru saja dia alami.

Pak Rudi yang memang sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu, langsung paham.

Pak Rudi mempersilahkan sang dokter untuk bergabung dan mengambilkan air minum.

Akhirnya dokter dan petugas kamar jenazah bercerita.

Sampai akhirnya, dokter melupakan kejadian yang baru saja dia alami.

Sekitar 20 menit kemudian, tiba-tiba saja telepon berdering.

Pak Rudi langsung mengangkat telepon tersebut.

Ia tampak mendengarkan dengan seksama suara dari ujung telepon itu.

Lalu diakhir pembicaraan yang singkat itu, Pak Rudi berkata kepada si penelepon.

“Oh iya ok. Silahkan dikirim ya pak,” kata Rudi kepada si penelepon.

Baca Juga: Awas! 5 Benda Ini Bikin Rezeki Seret dan Pembawa Sial Menurut Primbon Jawa, Segera Dibuang Jika Ada di Rumah

Lalu telepon tersebut ditutup. Setelah menutup telepon, Pak Rudi berpesan kepada dokter bahwa akan ada jenazah yang dikirim dari polsek.

Jenazah itu akan dilakukan autopsi.

Pak Rudi pun langsung menelepon dokter forensik.

Guntur pun langsung menyiapkan baju pelindung, peralatan autopsi dan teman-teman yang sedang tidak berjaga.

Tidak lama kemudian, sekitar 1 jam, jenazah tersebut datang.

Diagnosa pertama saat jenazah tiba adalah mati karena tenggelam.

Dengan kondisi wajah yang sudah membiru memang sekilas seperti orang yang mati menahan napas.

Ketika Guntur membuka kantong jenazah dan melihat wajahnya.

Guntur teringat dengan sosok pria yang berlari membelakangi tadi.

Guntur tidak bisa membantahnya. Sosok pria yang berlari tadi di lorong, sangat mirip dengan jenazah ini.

Pria berambut cepak, berkaos putih dan bercelana hitam pendek.

Tidak lama kemudian teman-teman sang dokter pun datang.

Kemudian sang dokter menceritakan kepada salah satu sahabatnya tentang kejadian yang dialaminya sebelum kedatangan jenazah ini.

Berbekal dari teriakan itu, semua dokter yang akan memeriksa jenazah sepakat membuktikannya bersama-sama.

Kemudian, tim dokter langsung melakukan autopsi dan melakukan pemeriksaan tes paru apung positif.

Hasilnya adalah jenazah tersebut ternyata bukan tenggelam. Tapi ditenggelamkan.

Sesuai dengan teriakan sosok di pintu tadi.

Setelah melakukan autopsi, Guntur diizinkan pulang untuk istirahat oleh dokter forensik.

Sesampainya di kost, Guntur masih terngiang-ngiang dengan suara oleh sosok pria yang mendatanginya.

Dia kemudian membandingkan dengan jenazah yang baru saja selesai diautopsi.

Mulai dari wajah, dan perawakan jenazah tersebut.

Guntur pun kemudian berpikir, apakah jenazah itu memberikan tanda serta nasihat agar lebih teliti saat memeriksa tubuhnya.

Tak lama kemudian, Guntur tertidur.

Lagi-lagi, sosok tersebut mendatanginya di malam ini. Tapi lewat mimpi.

Tapi saat itu sosok pria itu tidak lagi membelakanginya tapi berhadap-hadapan.

Benar saja, sosok pria itu sangat mirip dengan jenazah tadi.

Dalam mimpinya, sosok pria itu tidak berkata sepatah katapun.

Pria itu hanya tersenyum dan menyalaminya dengan tangan yang dingin.

Hanya itu yang diingatnya sampai dirinya terbangun.

Setelah kejadian itu, Guntur terus mengikuti perkembangan dari jenazah itu.

Terungkaplah, bahwa jenazah itu korban pembunuhan oleh saingan usaha dari korban.

Motifnya adalah iri. Karena usaha korban lebih maju daripada usaha tersangka.

Itulah cerita singkat kisah mistis yang dialami oleh dokter forensik.

Kejadian ini benar-benar terjadi dan dialami langsung oleh sang dokter.

Tapi perlu diingat, bahwa dalam cerita ini nama disamarkan. Karena etika profesi dari dokter tersebut. ***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler