PORTAL SULUT -- Weton bukanlah kata yang asing bagi masyarakat Jawa.
Weton merujuk pada kata wetu dalam bahasa Jawa.
Wetu bermakna lahir atau keluar, yang punya pengaruh kuat untuk masyarakat Jawa.
Baca Juga: 10 Hari Baik Bulan September 2021 Menurut Primbon Jawa, Bisa Datangkan Keselamatan
Aristya Imswatama dan David Setiadi membuat penelitian berkaitan dengan weton ini.
Penelitian tersebut bertajuk Pola Bilangan Matematis Perhitungan weton dalam Tradisi Jawa dan Sunda.
Menurut mereka, weton merupakan peringatan hari lahir setiap 35 hari sekali.
Penelitian tersebut dirilis melalui Jurnal Penelitian dan Penhembangan Ilmu Administrasi dan Humaniora.
Referensi lain berasal dari buku Romo RDS Ranoewidjojo berjudul Primbon Masa Kini: Warisan Nenek Moyang untuk Meraba Masa Depan.
Menurut Romo Ranoewidjojo, weton merupakan akumulasi antara hari dan pasaran ketika bayi lahir.
Terdiri dari lima hari, hari pasaran yaitu kliwon, legi, pahing, pon, dan wage.
Untuk menentukan suatu keputusan, sistem perhitungan weton ini kerap dipakai.
Entah itu keputusan mengenai nasib, jodoh, panen, atau masa tanam.
Terlebih, tidak sedikit orang yang mengaku hubungan asmara mereka pupus karena perkara weton.
Orang Jawa bakal mendasarkan pada hari yang berjumlah tujuh dan pasaran berjumlah lima demi menentukan hari baik.
Baca Juga: Primbon Jawa: Delapan Alasan Mengapa Anda Seret Rezeki dan Solusinya
Masing-masing pasaran dan hari mengandung pola dan nilai unik tertentu.
Hari Senin, Nilai 4 Pasaran Legi, Nilai 5
Hari Selasa, Nilai 3, Pasaran Pahing, Nilai 9
Hari Rabu, Nilai 7, Pasaran Pon, Nilai 7
Hari Kamis, Nilai 8, Pasaran Wage, Nilai 4
Hari Jumat, Nilai 6, Pasaran Kliwon, Nilai 8
Tabel di atas hanya sejenis kunci jawaban buat menghitung weton kelahiran yang mau dihitung.
Relatif mudah untuk mengkalkulasi weton Jawa.
Semisal anak Anda lahir pada Senin Pon, buat mengetahui wetonnya tinggal ditambahkan saja nilai 4 dari hari dan nilai 7 dari pasaran.
Dari kalkulasi tersebut dengan mudah didapati kalau neptu weton anak Anda ialah berjumlah 11.
Sistem penghitungan weton ini sudah sejak lama dipraktikkan oleh masyarakat suku Jawa.
Nasib dan takdir seolah bisa diurai dan didekati dengan pola matematis tertentu.
Dari segi perspektif kejawaan, manusia tiba ke dunia dengan mengangkut semacam energi potensial yang guyub.
Menjumlahkan weton merupakan sejenis metode untuk memahami ilustrasi dari watak kepribadian seseorang berdasarkan energinya.
Untuk memahami gambaran kehidupan serta karakter seseorang, masyarakat Jawa memang sering mengandalkan weton.***