"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," ujar Nico.
Dari ratusan korban tersebut, 34 orang di antaranya meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Baca Juga: Jelang Barcelona vs Mallorca, Blaugrana Dihantam Cedera, Xavi Mengaku Frustrasi: Ini Nasib Buruk
Korban meninggal dunia ini berpotensi masih bertambah sebab hingga saat ini masih terdapat kurang lebih 180 orang yang tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit setempat.
"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.
Selain korban meninggal dunia, kerusuhan ini juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas stadion dan 13 unit kendaraan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata yang Picu 127 Orang Tewas saat Kerusuhan Suporter Arema di Kanjuruhan".***