Network
PORTAL SULUT - Frenkie de Jong tampaknya tetap ingin bertahan di Barcelona meskipun Manchester United menunjukkan minat yang sangat besar.
Pemain asal Belanda, Fenkie de Jong, menjadi aktor dari saga yang sudah berjalan lama. Manchester United berusaha keras untuk memboyongnya dari Barcelona.
Bahkan mantan bos Frenkie de Jong di Ajax yang kini menukangi Setan Merah, Erik ten Hag dilaporkan putus asa untuk bisa membawanya di Manchester United.
Baca Juga: UEFA Nations League: Jerman Kehilangan Dua Pemain Andalannya Jelang Hadapi Inggris
Bahkan ketika ketika Barcelona dikabarkan berutang kepada Frenkie de Jong lantaran gaji yang belum terbayar sepenuhnya, pemain Belanda itu bergeming di Barca.
Begitupun ketika Frenkie de Jong diminta untuk menerima pengurangan gaji sekitar 40 persen oleh tim katalan itu, tak mampu membuat de Jong pindah ke MU.
Pada akhirnya dengan waktu yang tersusa, Manchester United malah merekrut Casemiro dari Real Madrid untuk memperkuat lini tengah mereka.
Frenkie de Jong mengakui tidak semuanya berjalan lancar antara dirinya dan Barca, tetapi dia tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Camp Nou.
"Saya selalu ingin bertahan di Barcelona, dan inilah mengapa saya selalu tetap tenang di musim panas," kata pemain berusia 25 tahun itu.
“Saya tidak bisa memberikan terlalu banyak detail," lanjut Frenkie de Jong sebagaimana dikutip Portal Sulut dari LiveScore.
"Tapi lihat, klub punya ide sendiri, dan saya juga punya ide sendiri, dan terkadang ini bentrok satu sama lain. Tapi pada akhirnya, semuanya berjalan baik-baik saja."
De Jong adalah bagian dari skuad Belanda untuk pertandingan UEFA Nations League mendatang melawan Polandia dan Belgia.
Baca Juga: Lima Striker Buas di Liga Top Eropa, Cetak Rata-rata Satu Gol atau Lebih Setiap Tanding
UEFA Nations League
Liga Negara-negara Eropa atay UEFA Nations Leage adalaha liga internasional yang terhitung baru. Liga ini dihelat UEFA dengan peserta dari negara-negara Eropa.
Helatan ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sepakbola internasnasional dan mengurangi jumlah laga persahabatan.
Federasi sepakbola Eropa atau UEFA menganggap laga persahabatan tidak efektig untuk meningkatkan kualitas tim nasional negara-negara Eropa.***
