Buntut Pelemparan Air Mineral, Komdis PSSI Jatuhkan Hukuman PSS Sleman 50 Juta

4 Februari 2023, 05:37 WIB
PSS Sleman/ Tangkap layar Liga Indonesia /

PORTAL SULUT – Laga menjamu Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Kamis (26/1/2023) silam, Komite Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi denda kepada PSS Sleman sebesar 50 juta rupiah.

Hal ini tercabtun dalam Salinan Keputusan Komite Disiplin PSSI BRI Liga 1 2022-2023, nomor 092/L1/SK/KD-PSSI/I/2023 terkait tanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton.

PSS Sleman dijatuhkan hukuman denda akibat terjadinya pelemparan botol air mineral yang dilakukan oleh suporter PSS yang berada di tribun selatan.

Baca Juga: Persib Perkenalkan Dua Staf Pelatih Baru Mereka, Berikut Profil Lengkapnya

Pemberian denda tersebut merujuk kepada pasal 70 ayat 1, ayat 4 dan lampiran 1 nomor 5 Kode Disiplin PSSI tahun 2018.

“Kami tentu sangat menyayangkan kejadian pelemparan botol mineral ini terulang kembali. Himbauan serta pengamanan terkait hal tersebut sudah kami lakukan. Namun kembali lagi edukasi terkait hal tersebut memang harus lebih digencarkan,” ujar ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSS, Yuyud Pujiarto di Omah PSS, Sleman, Jumat 3 Februari 2023 dilansir Portalsulut.com melalui psssleman.id.

“Ini sudah menjadi peringatan kedua untuk PSS terkait pelemparan botol. Jika terulang kembali, maka Komdis PSSI akan memberikan hukuman yang lebih berat serta berbeda dari sebelumnya dan itu tentu akan merugikan PSS,” sambungnya.

Yuyud, sapaan akrabnya mengajak seluruh suporter PSS untuk tidak mengulangi hal tersebut dan mematuhi segala peraturan yang telah diterapkan di stadion.

“Untuk itu, kami semua mengajak seluruh suporter PSS untuk mematuhi segala peraturan yang sudah dibuat. Barang-barang yang tidak boleh dibawa silahkan untuk tidak dibawa dan tidak mengulangi kejadian seperti ini lagi karena akan merugikan,” ucapnya.

“Selanjutnya jika hal tersebut terjadi lagi, bukan tidak mungkin sanksi akan diberikan kepada pelaku pelemparan. Karena saat ini stadion Maguwoharjo sudah dilengkapi dengan Circuit Close Television (CCTV) yang memudahkan kami untuk menangkap pelaku. Maka dari itu semoga hal tersebut tidak kembali terjadi di stadion Maguwoharjo,” tambahnya.

Manajer Event PSS, Rangga Rudwino juga mengungkapkan kekecewaan maupun kemarahan suporter yang dapat ia mengerti dan rasakan. Akan tetapi, jika tindakan selanjutnya bisa merugikan klub maka hal itu tidak bisa dibenarkan.

Baca Juga: Ini Dia 3 Tim Paling Produktif Pekan ke-22 Premier League 2022/2023

“Kami tentu bisa mengerti rasa amarah dan tensi tinggi yang terjadi di dalam lapangan seperti apa. Namun kembali jika tindakan selanjutnya dapat merugikan klub maka tidak dibenarkan,” jelasnya.

Rangga, sapaan akrabnya menyebutkan Panpel PSS juga sudah bekerja secara optimal dengan menempatkan pengamanan dan penjagaan yang ketat.

“Panpel PSS juga sudah bekerja secara maksimal agar hal tersebut tidak terjadi. Bisa kita lihat berapa banyak steward dan bagian keamanan yang mengawasi dan mengamankan pertandingan kemarin. Namun kita tahu kejadian tersebut sulit untuk dicegah terutama dengan tensi pertandingan yang tinggi,” tuturnya.

“Kita harus sama-sama memikirkan dampak yang akan menimpa klub ke depannya buntut terjadinya pelemparan. Akan tetapi saya percaya seluruh PSS Fans bisa lebih mematuhi peraturan yang ada di stadion dan bisa mengerti tindakan yang dilakukan ke depannya,” pungkasnya. ***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler