Penonton Bagikan Cerita Mencekam Saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan Terjadi Usai Laga Arema FC vs Persebaya

2 Oktober 2022, 11:15 WIB
Seorang penonton laga Arema FC vs Persebaya menceritakan pengalaman mencekam saat tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan seusai pertandingan. /Foto: tangkapan layar Twitter/@RezqiWahyu_05/

PORTAL SULUT - Seorang penonton laga Arema FC vs Persebaya menceritakan pengalaman mencekam saat tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan seusai pertandingan.

Tragedi seusai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan itu menelan korban ratusan jiwa. Data terakhir menyebutkan ada 129 tewas dan kemungklinan masih bertambah.

Pengguna Twitter dengan akun @RezqiWahyu_05 menceritakan pengalamannya saat tragedi di Stadion Kanjuruhan itu terjadi.

Baca Juga: Buntut Kerusuhan Kanjuruhan, Liga 1 Libur Sepekan, Ini Jadwalnya

Ia yang menyaksikan langsung pertandingan tersebut di stadion mengaku sangat sedih dan menyesal atas kejadian naas tersebut.

Ia membuat utas yang menceritakan dari awal mula pertandingan berlangsung hingga detik-detik kericuhan terjadi di lapangan.

"Disini saya akan coba menceritakan kronologi insiden yang terjadi di kanjuruhan 1 oktober 2022. Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00," tulisnya.

Arema FC dan Persebaya sama-sama bermain menekan, hingga mampu saling berbalas gol. Skor pun berakhir 2-2 pada paruh pertama pertandingan.

Selanjutnya, pertandingan semakin seru setelah tim tamu Persebaya Surabaya berhasil mencetak gol. Skor pun berubah menjadi 2-3.

Meskipun Arema terus berusaha membalas gol, hingga peluit tanpa pertandingan berakhir skor tak berubah. Persebaya pun memenangkan Derby Jawa Timur.

Menurut Rezqi, kericuhan kecil awalnya terlihat ketika beberapa Aremania bereaksi usai Persebaya mencetak gol.

Buntutnya, seorang suporter bahkan berhasil masuk ke lapangan usai pertandingan berakhir. Ia berusaha mendekati pemain Arema.

"Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.. Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka..," katanya.

Baca Juga: Tragedi di Stadion Kanjuruhan, 127 Orang Tewas Usai Laga Arema FC vs Persebaya

Setelah itu, oknum suporter lainnya turut ikut masuk ke lapangan untuk menyampaikan kekesalannya. Pemain Arema Alfarizie sempat berusaha menenangkan mereka.

Suasana semakin tidak kondusif sehingga membuat para pemain langsung digiring meninggalkan lapangan. Sedangkan Aremania semakin banyak yang masuk ke lapangan.

Ia menjelaskan bahwa saat itu para petugas keamanan sudah langsung turun tangan. Bahkan hingga melakukan kekerasan guna memukul mundur suporter yang masuk ke lapangan.

"Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya," katanya

Suporter yang turun ke lapangan semakin banyak dan dari berbagai sisi tribun. Petugas keamanan pun akhirnya berusaha mengusir mereka dengan menembakkan gas air mata.

"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata... Ada juga yang langsung dk tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10," katanya.

Namun ternyata, penembakan gas air mata ke arah tribun penonton tersebut memicu kepanikan yang luar biasa, hingga para suporter berhamburan keluar secara bersamaan.

Suasana semakin mencekam karena jerit tangis wanita dan anak-anak yang hadir di stadion. Selain di dalam, di luar stadion pun suasana tak kalah mencekamnya.

Baca Juga: Kerusuhan Kanjuruhan Tewaskan 127 Orang, Berikut 10 Tragedi Berdarah Sepakbola Dunia

"Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata" makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa pengalaman tersebut merupakan hal terburuk yang ia alami selama menjadi suporter Arema. Meski di sisi lain ia bersyukur masih bisa selamat.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Jadi Saksi Kericuhan, Seorang Aremania Bongkar Kejadian Mencekam yang Tewaskan Ratusan Suporter di Kanjuruhan".***

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler