Seperti halnya Nijah dan keluarga.
Jika bersama 4 keluarganya menumpang mobil ambulans.
Nijah 57 tahun di bawah ke tempat pengungsian balai desa penanggal.
Saat Turun dari mobil tangis keluarga Nija pecah.
Sebab satu keluarganya yakni Nitomo 30 tahun.
Masi berada di hutan bambu setempat yang letaknya cukup terpencil.
Warga lain Fauzi 43 tahun merasakan hal serupa.
Dirinya panik saat kala hujan abu turun.
Ia cepat-cepat berkemas dan menyelamatkan diri dengan kendaraanya.
Saat menyelamatkan diri, beberapa warga tampak berlinangkan air mata.
Mereka mengingat kejadian saat erupsi Gunung semeru kemarin pada hari Sabtu 4, Desember.
Mereka trauma dan juga sebagian dari kelurga mereka luka seperti mengalami luka bakar dan bahkan meninggal dunia.