Potret Kampung Kerukunan Gampong Peunayong, Yuswar: Saya Keturunan Tionghoa, tapi Saya Orang Aceh

- 17 September 2021, 08:29 WIB
Warga keturunan Tionghoa pemeluk agama Buddha hidup berdampingan rukun dan damai dengan warga Aceh/Kemenag
Warga keturunan Tionghoa pemeluk agama Buddha hidup berdampingan rukun dan damai dengan warga Aceh/Kemenag /

PORTAL SULUT – Kerukunan antar-umat beragama di Indonesia dapat dijumpai di banyak tempat, salah satunya kerukunan umat Buddha keturunan Tionghoa dengan warga Aceh.

Warga keturunan Tionghoa pemeluk agama Buddha hidup berdampingan rukun dan damai dengan warga Aceh, provinsi yang menerapkan hukum pidana Islam (Jinayat).

Wajah kerukunan masyarakat Aceh dapat dijumpai di Gampong (Kampung) Peunayong, di mana mereka terbuka dengan keberadaan warga keturunan etnis Tionghoa dan pemeluk agama Buddha.

Baca Juga: Kelebihan Sertifikasi Halal Gratis Program Kemenag

Dikutip PortalSulut.PikiranRakyat.com dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Gampong Peunayong di Banda Aceh pada 2019 ditetapkan sebagai Kampung Sadar Kerukunan oleh Kemenag.

Gampong Peunayong merupakan kampung ke-2 di Banda Aceh yang menjadi wilayah percontohan dalam kerukunan warganya.

“Saya keturunan Tionghoa, tapi saya adalah orang Aceh. Dari berpuluh tahun lalu saya tinggal di sini, belum pernah mendapatkan masalah dalam melaksanakan ibadah,” ungkap tokoh agama Buddha Aceh, Yuswar dalam perbincangan dengan tim Humas Kemenag baru-baru ini.

Bagaimana aktivitas keagamaan di Gampong Peunayong, khususnya etnis Tionghoa?

Bagaimana pula peran dan aktivitas warga sini saat bencana Tsunami 2004?

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x