Fakta Sejarah: Peristiwa dibalik Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, ini Faktanya!

- 16 Agustus 2021, 11:36 WIB
Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan RI.
Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan RI. /cagarbudaya.kemdikbud.go.id

PORTAL SULUT - Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Presiden Pertama Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dikediaman Presiden Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur no 56 Jakarta.

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dirumuskan pada tanggal 16 Agustus 1945 itu ternyata menyimpan fakta-fakta sejarah, salah satunya adalah penulisan tahun '05' di Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Tak hanya itu, Portalsulut.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai fakta sejarah peristiwa dibalik Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Ramaikan HUT RI ke-76 di Medsos dengan Twibbon 17 Agustus, Ini Link dan Cara Buatnya

1. Ada Dua Jenis Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Dua jenis teks proklamasi, yaitu teks proklamasi klad dan otentik. Teks otentik merupakan teks ketikan seorang pemuda bernama Sayuti Melik, sedangkan teks proklamasi klad merupakan hasil tulisan langsung Ir. Soekarno yang dibantu oleh Mohammad Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo.

Perbedaan lainnya adalah teks proklamasi klad tidak ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.

2. Misteri '05', penulisan tahun '05' di Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sendiri merupakan singkatan dari angka pada tahun peninggalan di zaman pemerintahan Jepang. Pada saat itu yang berlaku adalah penanggalan Jepang sebagai otoritas tertinggi, '05' sendiri diambil dari tahun 2605 tahun yang berlaku saat itu.

3. Suara pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno direkam ulang, Ternyata rekaman teks proklamasi suara Soekarno yang biasa kita dengar,merupakan hasil rekaman ulang. Hal ini lantaran ketika hari kemerdekaan 17 Agustus 1945, teknologi belum begitu canggih, sehingga belum bisa merekam video dengan suara. Perekaman suara asli Bung Karno membacakan teks proklmasi baru dilakukan pada tahun 1951.

Rekaman dilakukan di studio Radio Republik Indonesia (RRI), berlokasi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta pusat. Rekaman dilakukan atas ide dari Jusuf Ronodipuro, yaitu salah satu pendiri RRI.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x