Banjir Besar di Kalsel Membuat Petani Rugi Besar, ini Penjelesan SPI Kalsel

- 20 Januari 2021, 09:41 WIB
Status Tanggap darurat bencana banjir Kalsel membuat warganet ramaikan Tagar #KalselJugaIndonesia
Status Tanggap darurat bencana banjir Kalsel membuat warganet ramaikan Tagar #KalselJugaIndonesia /Antara Foto/Bayu Pratama S/

PORTAL SULUT - Banjir yang melanda Kalimantan Selatan berdampak buruk pada petani, setidaknya Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebut, 209.884 hektare lahan pertanian pangan di 12 kabupaten/kota rusak akibat banjir Kalsel.

“Rusak akibat banjir awal tahun 2021 ini. Hanya Kabupaten Kotabaru yang melaporkan masih nihil,” ujar Ketua SPI Kalsel, Dwi Putra dikutip dari kanal media sosial SPI.

Adapun Lahan pertanian yang terdampak adalah seluas 209.884 hektare yang terdiri dari 188.895 hektare sawah padi dan 20.989 hektare pertanian palawija, hortikultura, serta kolam budidaya ikan.

Baca Juga: Sempat Dihadiahi Penalti, Chelsea Tetap Kalah 2:0 Atas Leicester City

Berdasarkan catatan SPI Kalsesl, ada 5 kabupaten terluas mengalami kerusakan lahan pertanian.

Yaitu Kabupaten Barito Kuala 64.133 hektare, Kabupaten Tanah Laut 37.440 hektare, Kabupaten Banjar 33.309 hektare, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 17.985 hektare, dan Kabupaten Tapin 16.479

Menurut SPI Kalsel semua lahan pertanian ini berstatus lahan aktif yang selalu dibudidayakan pertanian tanaman pangan di Kalsel.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tak Kunjung Cair, Ternyata Ini Penyebabnya

Dwi Putra menjelaskan laporan perkiraan sementara dari dampak banjir ini, petani dan keluarga petani yang mengungsi sekitar 18.000 jiwa dengan kerugian materi yang ditaksir mencapai puluhan miliar.

Dwi Putra memprediksi produk pangan sayur-sayuran (hortikultura), palawija, dan ikan akan menyumbang inflasi mulai bulan Januari 2021.

Halaman:

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x