Network
PORTAL SULUT - Program Prakerja sudah masuk gelombang 11.
Hingga prakerja gelombang 11 sudah 5,9 juta peserta mendapatkan manfaat dari program ini.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan sejak pertama kali diluncurkan sudah 5,9 juta peserta Prakerja.
Baca Juga: Siapa Calon Kepala Daerah 'Terkaya' dan 'Termiskin'? Ini Jawabannya
"Hingga saat ini, sampai gelombang 11 sudah ada 5,9 juta penerima," kata Susiwijono.
Menariknya, Jumat 4 Desember 2020 siang, manajemen mengucapkan perpisahan bagi para peserta maupun calon peserta.
"Sobat Prakerja, dari hati kami yang terdalam, terima kasih atas antusiasme kamu terhadap Program Kartu Prakerja selama tahun 2020 ini.
Baca Juga: Cek Penerima Bantuan 1 Juta di Link Ini. Ada 49.107 Orang, Siapkan NIK KTP
Tahun ini merupakan tahun yang berat bagi kita semua. Mari jaga semangat kita karena tahun 2021 segera tiba, saatnya hidupkan kembali harapan kita.
Saat ini, situs Kartu Prakerja sudah tidak lagi menerima pendaftaran.
Namun, Sobat tetap bisa mendapatkan informasi terbaru seputar Program Kartu Prakerja melalui akun ini.
Tetap semangat belajar dan sampai jumpa pada tahun 2021! ????
#SiapDariSekarang," tulis akun prakerja di Facebook maupun Instagram.
Baca Juga: Pesawat Malaysia Airlines 737-2H6 Dibajak, Meledak dan Jatuh. Mengenang Tragedi 4 Desember 1977
Lantas bagaimana kabar Prakerja 2021 apakah akan dilanjutkan atau tidak?
Pemerintah memastikan tetap akan melanjutka program Prakerja di tahun 2021.
Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, program Kartu Prakerja gelombang selanjutnya akan mulai dibuka kembali tahun depan.
Namun, Louisa belum menyebutkan berapa kuota yang akan dibuka untuk tahun depan
Sementara itu, manajemen masih memberi kesempatan bagi seluruh peserta untuk memanfaatkan insentif pelatihan mengikuti pelatihan.
Manajemen akan menutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Baca Juga: Ada Bantuan 300 Ribu di Bulan Desember. Cek Segera Disini Lewat Nomor KTP
"Semua penerima Kartu Prakerja untuk segera membeli dan menyelesaikan pelatihan sebelum tanggal 15 Desember," ujar Louisa.
Nantinya, jika peserta tidak membeli pelatihannya sebelum 15 Desember 2020 maka sisa saldo akan dikembalikan ke kas negara.
Setelah 15 Desember 2020, para peserta tak akan lagi bisa mengakses dana pelatihan maupun sisa saldo pelatihan dan tidak bisa melakukan pelatihan.***
