Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Menerima Vaksin Booster

16 Januari 2022, 06:49 WIB
Ilustrasi vaksin booster //pexels.com/Gustavo Fring

PORTAL Sulut – Penyuntikan untuk vaksin dosis ketiga atau booster, telah dimulai oleh pemerintah sejak 12 Januari 2022.

Penyuntikan vaksin lanjutan ini akan memperkuat antibodi untuk melawan virus Covid-19.

Vaksinasi booster diselenggarakan oleh Pemerintah dengan sasaran masyarakat usia 18 tahun ke atas dengan prioritas kelompok Lansia dan penderita imunokompromais.

Baca Juga: Viral! Rental Pacar Online, Paket Lengkap dari Pegangan Tangan Hingga Pelukan, Cocok untuk yang Jomblo

Pelaksanaan vaksinasi booster bagi sasaran Lansia dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota. Sementara sasaran non Lansia dilaksanakan di kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan dosis 1 total minimal 70% dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60%.

Calon penerima vaksin menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK. Bisa juga mendaftar melalui aplikasi Peduli Lindungi.

Penerima vaksinasi booster berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya.

Vaksinasi booster dilakukan melalui dua mekanisme yaitu mekanisme Homolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. Sementara itu, mekanisme Heterolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Jenis vaksin yang digunakan antara lain, untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml).

Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis(0,15 ml).

Baca Juga: Super Bahagia! 4 zodiak ini doa-doanya bakal terkabul bulan Februari Tahun 2022

Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di lengan atas. Penyuntikan half dose dilakukan dengan menggunakan jarum suntik sekali pakai 0,3 ml yang telah diberikan tanda ukuran dosis 0,15 ml dan 0,25 ml. Bagi daerah yang belum menerima jarum suntik sekali pakai ini, maka dapat memanfaatkan yang tersedia.

Bagi ibu hamil, penggunaan vaksin mengacu pada Surat Edaran nomor HK.02.01/1/2007/2021 tentang Vaksinasi COVID-19 bagi Ibu Hamil dan penyesuaian skrining dalam pelaksanaan vaksinasi COVI0-19.

Pelaksanaan kegiatan vaksinasi booster dilakukan di Puskesmas, rumah sakit milik pemerintah dan pemerintah daerah maupun pos pelayanan vaksinasi yang dikoordinasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Vaksinasi booster dapat dilaksanakan bersamaan dengan vaksinasi primer, dengan vaksinator yang berbeda. Dahulukan penggunaan vaksin yang sudah dekat masa kadaluarsa terlebih dahulu.

Sementara, dikutip dari PMJ News, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menerima vaksin booster.

 Baca Juga: Dianungi Katiup Angin, Inilah 4 Weton Paling Sial di Dunia, Apakah Kamu Salah Satunya?

1. Jangan Minum Minuman Beralkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol disebut bisa mengurangi kemampuan kerja vaksin dalam beberapa minggu pertama setelah penyuntikan. Pasalnya, alkohol dapat mengganggu kerja imun sehingga tubuh akan kesulitan melawan infeksi virus yang masuk ke tubuh.

 

2. Jangan Stres

Stres sangat berpengaruh lho pada kerja imun. Terlebih, stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi kortisol dan stres oksidatif pada tubuh, sekaligus menurunkan tingkat limfosit (sel darah putih) yang berfungsi mencegah infeksi.

 

3. Makan Makanan Sehat

Vaksin tidak bekerja secara instan. Maka itu, mengkonsumsi makanan bergizi dapat memengaruhi potensi efektivitas kerja vaksin pada tubuh. Usahakan untuk makan makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral sebelum menerima suntik vaksin.

 Baca Juga: Inilah Tanda-tanda Kamu Ketempelan Makhluk halus, Cek DisiniInilah Tanda-tanda Kamu Ketempelan Makhluk halus,

4. Tidur Cukup

Tidur cukup selama 7 hingga 8 jam disebut mampu meningkatkan kerja sistem imun. Menurut studi dari International Journal of Behavioral Medicine, pada orang-orang dengan jam tidur kurang dari 5 hingga 6 jam sehari, efektivitas vaksin menurun hingga 50 persen.

 

5. Berolahraga

Olahraga disebut menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan kerja sistem imun. Jadi tak ada salahnya berolahraga beberapa waktu sebelum menerima suntik vaksin.***

Editor: Ralki Sinaulan

Sumber: PMJ News Sehat Negeriku Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler