Bagaimana Orang Meninggal Tapi Masih Ada Utang? Gus Baha: Yang Mati Syahid Saja Susah, Begini Bayarnya

- 13 Januari 2024, 19:33 WIB
Bagaimana Orang Meninggal Tapi Masih Ada Utang? Gus Baha: Yang Mati Syahid Saja Susah, Begini Bayarnya
Bagaimana Orang Meninggal Tapi Masih Ada Utang? Gus Baha: Yang Mati Syahid Saja Susah, Begini Bayarnya /

PORTAL SULUT - Gus Baha, atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim, dikenal sebagai sosok ulama asal Rembang, Jawa Tengah, yang tidak hanya mendalami ilmu agama tetapi juga memberikan solusi konkret terkait permasalahan kehidupan sehari-hari.

Salah satu isu yang diangkat oleh Gus Baha adalah masalah utang, yang seringkali menjadi beban berat bagi banyak orang.

Dalam kajian di kanal YouTube Kalam Kajian Islam, Gus Baha membocorkan solusi bagi mereka yang berutang dan merasa kesulitan melunasi kewajiban keuangan mereka.

Baca Juga: Terhindar Hidup Susah, dan Bakal Cepat Kaya! Segera Lakukan Amalan Ampuh ini KataGus Baha

Masalah utang bisa bermacam-macam, mulai dari utang untuk memenuhi kebutuhan pokok hingga utang yang timbul akibat gaya hidup yang tidak terkendali.

Gus Baha mencermati isu ini dengan memberikan penjelasan yang bersumber dari ajaran agama Islam.

Salah satu hadits yang disampaikan Gus Baha adalah mengenai orang yang memiliki utang banyak dan ingin bertaubat, tetapi merasa tidak mampu melunasi semuanya.

Dalam memberikan solusi terhadap masalah utang, Gus Baha mengajukan beberapa langkah yang dianggapnya sebagai jalan keluar.

Pertama-tama, Gus Baha menekankan pentingnya menjadi orang shaleh terlebih dahulu.

Menjadi kekasih Allah dan menjalani kehidupan yang benar merupakan fondasi utama dalam menyelesaikan masalah utang.

Ia berpesan agar utang sebaiknya dibayar, namun jika memang tidak mampu, Gus Baha menyarankan untuk tidak memaksakan diri dan membiarkannya dengan tulus hati.

Ia menyoroti bahaya menjual harta, terutama rumah, untuk melunasi utang, karena dapat berdampak negatif pada keluarga yang ditinggalkan tanpa tempat tinggal.

Gus Baha juga memberikan perspektif mengenai utang yang tidak terlunasi ketika seseorang meninggal dunia.

Dalam konteks ini, ia menekankan bahwa utang tersebut seharusnya dilunasi oleh saudara atau anak yang masih hidup.

Hal ini bertujuan agar mayit tidak membawa utangnya ke alam akhirat.

Gus Baha mengingatkan bahwa di akhirat, pemberi utang akan menagih kepada Allah untuk keadilan, karena utang yang belum dibayarkan oleh orang yang dicintai oleh Allah.

Oleh karena itu, ia mengajak untuk berbuat baik terhadap orang-orang yang shaleh dan mengikhlaskan utang, karena menurutnya, ada tempat khusus di surga bagi mereka yang melakukan hal tersebut.

Gus Baha menyampaikan pemahamannya bahwa Allah SWT tidak memaafkan utang, bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak mau menyalati orang yang wafat jika masih memiliki tanggungan utang.

Ia menjelaskan bahwa bahkan orang yang syahid, menurut kata Nabi, masih akan diperhitungkan amalnya jika memiliki utang.

Baca Juga: Kerjakan Amalan Ini Sebelum Baca Doa, Agar Rezeki Berkah dan Melimpah, Kata Gus Baha

Oleh karena itu, Gus Baha menegaskan bahwa utang harus tetap dibayar, meskipun yang melunasi bisa berasal dari keluarga atau orang terdekatnya.

Pesan utama yang disampaikan oleh Gus Baha adalah untuk segera bertaubat dan berusaha menjadi orang shaleh sebagai langkah awal menyelesaikan masalah utang.

Dengan demikian, kajian Gus Baha memberikan pandangan mendalam mengenai konsep utang dalam perspektif agama Islam dan solusi praktis yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahualam.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah