Beliau menekankan pentingnya untuk merenung dan tidak terlalu bangga dengan tradisi menghias masjid.
terutama jika hal tersebut hanya sebatas hiasan yang tidak mendukung makmurnya masjid.
Syekh Ali Jaber memberikan gambaran tentang Masjid Nabawi di zaman Rasulullah SAW sebagai contoh sederhana.
Masjid tersebut sangat sederhana, atapnya bahkan terbuat dari daun kurma.
Beliau menyampaikan pesan bahwa memang boleh membangun masjid, tetapi tidak boleh menghabiskan biaya besar hanya untuk keperluan menghias semata.
Terlebih lagi, Syekh Ali Jaber menyoroti bahwa menghias masjid dengan berbagai warna, hiasan, dan tulisan dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip yang seharusnya diikuti.
"Dalam Alquran dan sunnah, jika boleh, maka boleh. Jika tidak boleh, maka tidak boleh," tegas Syekh Ali Jaber.
Hal tersebut sebagaimana dinukil portal sulut dari Youtube Syekh Ali Jaber diakses 21 Desember 2023.
Beliau menyarankan agar umat Islam tidak terlalu berlebihan dalam menghias masjid.
dan jika hal tersebut telah terjadi, segera bertaubat karena dapat dianggap sebagai pertanda bahwa kiamat sudah dekat.
Dalam pandangan Syekh Ali Jaber, merenung atas tanda-tanda akhir zaman
terutama terkait masjid, adalah suatu upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menyesuaikan praktek ibadah sesuai dengan ajaran yang sebenarnya.